Jenis Adaptasi Hewan dan Contohnya
daftarhewan.com. Adaptasi hewan dan contohnya. Binatang tersebar di mana-mana. Ada yang bermukim di kawasan kering, sedang, sampai dingin. Ada yang tempatnya kaya dengan air dan tanaman, ada juga yang kekurangan air dan tanaman. Contohnya Antartika. Wilayah yang sangat dingin tersebut bukanlah tempat hidup yang ideal. Namun ada saja segelintir binatang dan tumbuhan yang hidup di sana.

Serigala hidup bersama dalam kelompok (pack)
Hewan memang mampu bertahan hidup di berbagai tempat, sebab mereka sudah dibekali kemampuan adaptasi yang spesial. Adaptasi adalah merupakan cara makhluk hidup agar bisa bertahan di lingkungannya.
Hewan sangat mengandalkan fitur fisiknya agar bisa merasa nyaman, mendapatkan makanan, memerolah pasangan, atau membangun pemukiman. Contohnya ketebalan bulu, bentuk paruh burung, bentuk telinga, bentuk hidung, warna bulu, jumlah jari, dll.
Apa saja bentuk adaptasi hewan?
Berikut ini 9 Adaptasi hewan dan contohnya agar mereka bisa hidup berkepanjangan:
1. Hidup Bersama
Adaptasi keren yang pernah dilakukan hewan, yaitu dengan hidup bersama dalam kelompok atau keluarga. Mereka bisa saling menolong, saling berbagi makanan, saling menjaga anak, dan saling membela ketika ada predator. Kelompok paling sederhana terdiri atas keluarga inti hewan. Bisa saja pasangan bersama anaknya, seekor jantan dan beberapa betina serta anak-anaknya, atau beberapa betina dan anak-anaknya.
2. Terbang
Binatang bisa melakukan berbagai cara untuk navigasi bumi. Entah itu dengan cara berjalan, mendaki, berenang, melompat, dan termasuk terbang. Mereka tidak hanya bergerak cepat dengan terbang, melainkan juga bisa mengeksplor teritorial baru, menghindar dari predator, serta menemukan sumber daya yang bisa diandalkan.
3. Migrasi
Beberapa spesies hewan memanfaatkan migrasi atau proses berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang lebih baik. Alasan mereka bermigrasi sangat beragam. Umumnya mereka ingin menemukan spot terbaik untuk kawin dan menemukan makanan seperti halnya wildebeest. Jarak migrasi mereka seringkali mengundang decak kagum. Misalnya saja Arctic tern, burung Arktika yang bermigrasi ke Antartika dengan menempuh jarak sekitar 25.000 mil.
4. Kamuflase
Beberapa spesies hewan melakukan kamuflase untuk menghindari predator, sebab mereka memang tidak dibekali senjata ampuh lain. Contohnya katak daun, scorpionfish, dan bunglon, yang bisa mengubah penampilan mereka menyerupai lingkungan sekitarnya. Demikian juga dengan zebra, yang mengecoh singa agar tidak tertarik memburu dan menerkamnya.
5. Hibernasi

Beruang hibernasi
Musim dingin memang identik dengan berdiam diri di tempat tidur. Demikian juga yang dilakukan oleh beberapa hewan di waktu temperatur sedang begitu rendah. Mereka menerapkan metode cerdik berupa hibernasi. Selain menghindari cuaca dingin, mereka juga sengaja melakukannya karena sumber daya mulai langka. Contoh hewan yang berhibernasi yaitu beruang, tupai, kelelawar, landak, dll.
6. Konservasi Sumber Daya
Hewan dituntut memiliki keterampilan khusus jika tinggal di kawasan, di mana air dan sumber makanan begitu sulit didapatkan, seperti hewan gurun pasir. Mereka pun mesti menghemat air dan lemak dalam tubuh.
Misalnya Unta Baktria, yang memiliki dua punuk pada tubuhnya. Kondisi tempat tinggalnya begitu sulit. Sehingga mereka memanfaatkan punuk untuk diisi dengan lemak, yang kemudian bisa dikonversi menjadi air dan energi di masa paceklik. Selain itu, mereka juga bisa menahan diri agar tidak berkeringat ketika suhunya mencapai 40,5 derajat celcius.
7. Ukuran Besar Buatan
Beberapa binatang terpaksa berpura-pura berukuran lebih besar demi menakut-nakuti pemangsanya. Sebut saja ikan buntal alias ikan balon alias ikan tiup. Mereka bisa mengembang dua kali lipat dari ukuran normalnya ketika merespons predator.
Mereka berubah jadi besar sampai pada titik di mana mereka tidak bisa bergerak. Namun hal itu tidak masalah, karena ukuran tersebut membuat mereka percaya diri dan yakin tidak akan termakan.
8. Bulu/ Rambut
Bagi manusia, rambut tak ubahnya sebagai mahkota. Kita sering merapikan bahkan mencukurnya secara teratur. Namun bagi mamalia lain di dunia liar, bulu atau rambut adalah senjata.
Lihat saja bagaimana sapi kesturi begitu bangga dengan bulunya, sebab bulu tersebut merupakan ‘kostum’ penting di tengah cuaca tundra Alaska yangs angat dingin. Bulu bukan hanya penghias penampilan, melainkan alat untuk bertahan hidup. Sebab temperatur rata-ratanya saja sampai -30 derajat Fahrenheit. Begitu cuaca berubah, bulunya juga ikut rontok.
9. Parasitisme Sarang
Beberapa hewan begitu menikmati masa-masa di mana mereka menjadi induk. Ada juga yang menyerahkan semua perannya pada pihak lain. Seekor kakatua tertentu dikenal dengan parasitisme sarang mereka. Dengan kata lain, mereka akan bertelur di sarang spesies burung lain, lalu membiarkan anaknya dirawat dan diberi makan layaknya kakatua yatim piatu.
Biasanya kakatua junior itu lebih besar dan agresif dibanding anak-anak lain yang jadi tuan rumahnya, sehingga tukik inang biasanya mati. Kalau tidak, bayi kakatua akan mendorong telur atau bayi burung lain ke luar dari sarang. Cara ini tentu cerdik, namun licik. Apalagi korbannya adalah pemilik sarang itu sendiri.
Sebagaimana manusia, hewan pun dianugerahi aneka cara untuk bertahan hidup di dunia yang keras ini. Adaptasi hewan. #RD