Ayam Kapas yang Disebut Silkie
daftarhewan.com. Ayam kapas ya ayam kapas. Karena bulunya lembut seperti kapas maka mereka disebut juga ayam silkie. Dan ayam kapas bukan ayam kate. Ayam kapas aslinya berasal dari Peking, itulah sebabnya orang-orang lebih suka menyebutnya ayam peking.
Asal Usul
Menurut J.F. Mohede (dalam bukunya ‘Pedoman Beternak Ayam’ terbitan Balai Pustaka 1959), ada juga yang berasal dari daerah Bangkalan, Madura. Olehnya ayam ini disebut ayam kapas Bangkalan atau ayam kapas Madura. Dulu di Bangkalan, bulu ayam kapas banyak dipakai orang untuk memancing ikan.
Ayam kapas ini memiliki beberapa sifat yang istimewa. Antara lain rajin berkokok, mentalnya bagus (tidak takut pada orang), jinak, daya tahan tubuhnya kuat, dan kadang-kadang suka berantem dari pagi sampai sore.
Selain itu, ayam kapas ini juga memiliki ciri fisik yang menarik. Antara lain: bulunya lembut dan putih bersih, jengger besar berbentuk mawar, dan ada jambul putih di belakangnya, pial besar 2 buah menggantung di dagu, kulit tubuh warnanya kebiru-biruan, dan kakunya berjari 5 buah.
Ayam lain umumnya berjari 4, yakni 3 jari di depan dan 1 jari di belakang. Ayam yang kaki kanan dan kirinya berjari 5 ini disebut ‘polidaktil’, dan umumnya 3 jari terletak di depan dan 2 jari terletak di belakang.
Warna jengger umumnya merah cerah, tapi ada juga yang merah kebiru-biruan. Sedang berat badan ayam dewasa (baik jantan maupun betina) rata-rata berkisar sekitar 0,75 kg. Tapi dari kejauhan ayam kapas ini badannya nampak besar, karena bulu kapasnya umumnya terletak berdiri.
Jenis Ayam Kapas
Ayam kapas oleh A. Nuyens dalam bukunya De Vogelwereld disebut ‘Het Zijdehoen’ alias ayam silk sutera, karena bulunya lembut seperti sutera. Menurut penulis ini ada lebih dari 5 macam ayam sutera, diantaranya :
1. Ayam Sutera Jepang
Ayam ini berbulu sangat halus seperti rambut dengan tangkai bulu yang lemah, halus dan sangat lenting. Janggut bulu tak membentuk bendera, sehingga menggantung lemah secara tidak teratur ke arah bawah.
Warna kulit badan, kulit kaki, kulit muka, daging, pial, dan cuping telinga biru keunguan. Jengger berbentuk mawar, pial dan cuping telinga besar sepasang menggantung ke bawah, dan di belakang jengger terdapat bulu kuncung yang meruncing.
Paruh terlihat kecil. Leher panjangnya sedang. Bentuk badan secara keseluruhan terlihat elok, dengan punggung yang lebar dan pendek. Dada agak penuh dengan bahu membulat bagus.
Sayap agak kecil. Kaki pendek, dengan tumit berbulu halus dan menggantung sampai ke tumit. Ekor pendek, bulunya lemas. Jari kaki ada yang 5 buah, ada juga yang 4 buah. Ayam ini sangat jinak dan sifat mengaisnya sangat sedikit.
2. Ayam Siamese Silkie
Ayam ini juga berbulu lembut halus, dan sifatnya lebih kalem. Jenggernya tunggal dan bentuknya besar menggantung. Warna jengger, pial, cuping telinga dan kulit muka merah kebiruan.
Tapi paruh dan kaki warnanya kuning. Warna bulu putih, tapi ada juga yang berwarna cokelat dan macam-macam warna lainnya.
Ayam betina merupakan petelur yang cukup baik, tapi kurang begitu memperhatikan kehidupan anak-anaknya. Diduga ayam ini berasal dari daerah sekitar Malaka dan Singapura.
3. Ayam Sutera Cina
Bentuk badan ayam ini mirip ayam sutera siam, tapi sosoknya terlihat lebih besar. Mungkin karena bentuk bulunya yang seperti wol, sehingga di negeri Belanda sering disebut ayam wol alias Wolhoenders. Ayam betina merupakan petelur dan pengeram yang baik, sera sifatnya sangat memperhatikan anak asuhnya.
4. Ayam Katai Sutera Hitam
Ayam ini berbulu halus seperti ayam sutera lainnya, tapi warna bulunya hitam. Warna jengger merah kehitaman, tapi cuping telinga warnanya cokelat muda kehijauan. Warna kulit tubuh hitam. Kaki berjari 5 buah. Dan karena bentuk kakinya pendek, ia disebut ayam kate sutera hitam. Diduga ayam ini merupakan hasil persilangan. Ayam betina merupakan induk pengeram dan pengasuh anak yang baik.
5. Ayam Silky Cochin
Ayam ini juga berbulu putih halus seperti ayam sutera lainnya. Tapi karena bentuk kakinya sangat pendek, penggemarnya lebih suka menyebutnya ayam kate cochin cina atau silky cochin.