6 Bahaya Hewan Peliharaan Bagi Ibu Hamil, Waspadalah!
daftarhewan.com. Hewan Peliharaan Ibu Hamil. Mempunyai hewan peliharaan itu asyik. membagi rasa persahabatan dan kebahagiaan, serta memberikan banyak cinta.
Tidak heran bila hewan peliharaan jadi bagian berarti dari begitu banyak keluarga, serta begitu banyak perempuan yang mempunyai “hewan berbulu” seperti anjing dan kucing ataupun tipe hewan peliharaan yang lain saat sebelum mereka mulai mempunyai anak manusia.
Bahaya hewan untuk ibu hamil
Tetapi, tidak hanya kegembiraan, terdapat sebagian kekhawatiran, sebab sebagian hewan peliharaan berpotensi memunculkan resiko keselamatan serta kesehatan. Jadi, ketika datang waktu kehamilan, Para ibu-ibu hamil atau bumil bisa jadi menjadi bingung apakah nyaman berada di dekat hewan peliharaan, dikala berbadan dua.
Inilah yang butuh Anda tahu tentang bagaimana jenis hewan peliharaan bisa mempengaruhi kehamilan serta balita, oleh karena itu untuk tetap waspada inilah beberapa bahaya hewan untuk ibu hamil;
1. Penyakit Zoonosis
Zoonosis ataupun penyakit zoonotik merupakan penyakit yang bisa ditularkan hewan kepada manusia. Hewan yang berbeda mempunyai bakteri yang berbeda yang bisa ditularkan sehingga membuat orang sakit.
Untungnya, hewan peliharaan tidak sering sekali terserang penyakit yang serius. Bila Anda merupakan orang tua untuk hewan peliharaan yang bertanggung jawab serta menjaga hewan peliharaan Anda dengan baik, kemungkinannya kecil ketularan suatu dari hewan peliharaan Anda. Kemungkinannya lebih cenderung dari hewan liar ataupun hewan yang tidak Anda kenal.
Sebagian penyakit zoonosis ringan serta mudah diatasi, namun sebagian bisa beresiko paling utama adalah anak-anak, mereka yang energi tahan badannya lemah, serta wanita atau berbadan dua (hamil). Berikut merupakan sebagian penularan yang bisa ditularkan hewan ke manusia.
2. Salmonellosis
Salmonellosis adalah infeksi bakteri dari salmonella. Ketika Anda memikirkan salmonella, Anda mungkin berpikir tentang keracunan makanan. Dan, ya, Anda bisa mendapatkannya dari makanan, tetapi Anda juga bisa mendapatkannya dari hewan peliharaan Anda.
Salmonella menyebabkan demam, diare, muntah, dan sakit perut. Gejalanya sama selama kehamilan, hanya saja bisa lebih berbahaya. Diare dan muntah dapat menyebabkan dehidrasi, dan walaupun jarang terjadi, salmonellosis dapat menyebabkan infeksi darah (bakteremia) atau meningitis. Ibu hamil juga bisa menularkan bakteri ke bayinya.
3. Toksoplasmosis
Toksoplasmosis adalah infeksi umum dari parasit. Biasanya tidak berbahaya kecuali Anda mendapatkannya untuk pertama kali saat Anda hamil atau tepat sebelum kehamilan Anda. Meski begitu, kemungkinan kecil hal itu akan memengaruhi bayi Anda. Ini jarang terjadi, tetapi jika toksoplasmosis masuk ke bayi pada awal kehamilan, hal itu dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, atau cacat bawaan.
4. Koriomeningitis limfositik
Koriomeningitis limfositik merupakan penyakit yang diakibatkan oleh virus koriomeningitis limfositik (LCMV). LCMV sebagian besar disebarkan oleh tikus liar, namun hewan pengerat pula bisa bawa peradangan.
LCMV ringan bisa menimbulkan indikasi mirip flu, serta mayoritas orang sembuh tanpa permasalahan. Tetapi, bila parah, LCVM bisa menimbulkan permasalahan neurologis semacam meningitis ataupun kelumpuhan. Sepanjang kehamilan, virus bisa meluas ke balita, serta bisa menimbulkan keguguran, lahir mati, ataupun kelainan bawaan.
5. Rabies
Peradangan rabies menyebar lewat air liur hewan yang terkena virus rabies. Hewan dengan rabies bisa menularkannya ke hewan lain ataupun manusia. Ini diawali dengan indikasi semacam demam, menggigil, serta kelemahan otot.
Setelah itu, itu mulai pengaruhi otak yang menimbulkan kebimbangan, kecemasan, serta kesusahan tidur. Sehabis terserang rabies, butuh waktu satu minggu ataupun lebih sampai indikasi timbul.
Sangat penting untuk segera memperoleh perawatan. Jadi, bila anjing ataupun hewan liar semacam rakun ataupun kelelawar menggigit Anda dikala Anda sedang berbadan dua ataupun di waktu lain, Anda wajib menemui dokter sedini mungkin.
Rabies bisa diatasi dengan suntikan anti- rabies untuk menghentikan virus saat sebelum gejalanya mulai, serta penyembuhan tersebut dianggap aman untuk ibu hamil (bumil) berbadan dua serta ibu menyusui (busui). Tetapi, tanpa pengobatan tepat waktu, rabies bisa jadi sangat berbahaya dan mematikan.
6. Penyakit Lyme
Penyakit Lyme berasal dari kuman atau bakteri yang menyebar lewat gigitan kutu rusa yang terinfeksi (kutu berkaki hitam). Ini bisa jadi diawali sebagai penyakit yang mirip flu dengan ruam yang nampak semacam mata sapi ataupun target.
Hal ini pula bisa menimbulkan perih sendi, keletihan, serta kelemahan otot. Dokter sukses menyembuhkan dengan antibiotik, namun sebagian orang terus mengalami indikasi dalam waktu lama sehabis penyembuhan.
Karena kutu bisa menumpang pada hewan, hewan peliharaan Anda bisa membuat Anda berisiko terserang penyakit Lyme bila mereka menghabiskan waktu di zona tempat kutu rusa berkeliaran. Penyakit Lyme bisa sukses diatasi dengan antibiotik, serta penyembuhannya aman sepanjang kehamilan. Tetapi, riset menampilkan kalau tanpa pengobatan atau upaya penyembuhan, penyakit Lyme dapat beresiko untuk Anda serta anak Anda.