Cara Memelihara Ball Python
daftarhewan.com. Cara Memelihara Ular Ball Python. Ball python merupakan hewan eksotis yang tepat bagi pemula, di Indonesia disebut ular Sanca bola. Ular ini ramah terhadap manusia, meski cenderung pemalu, dan perlu waktu untuk menjalin kepercayaan dengan pemiliknya.

Albino ball python – via : brainstudy.info
Di alam, mereka hidup di wilayah tropis, tepatnya Afrika tengah dan barat. Mereka termasuk salah satu spesies terkecil dalam genus python, yang telah banyak berkembang biak di penangkaran, dan tampil dalam 1000 morf yang berbeda. Beberapa morf, motif warna unik ball python yang jadi favorit pecinta hewan eksotis, antara lain:
- Albino ball python: bertubuh kuning dan putih, dengan mata merah atau merah muda.
- Butter pastel ball python: memiliki segmen tubuh dengan warna kuning yang lebih cerah dibandingkan ball python biasa.
- Mojave ball python: tampak seperti ball python biasa, namun memiliki perut putih bersih.
- Piebald ball python: memiliki segmen-segmen putih yang kontras dengan corak tubuhnya.
A. Masa Hidup dan Ukuran Ball Python
Meski terbilang cocok bagi pemula, mereka tergolong hewan peliharaan yang butuh komitmen jangka panjang. Umumnya, ular ini dapat hidup hingga umur 30 tahun, dengan rekor lebih dari 40 tahun.
Dari segi ukuran, dapat tumbuh relatif besar. Keluar dari telur dengan panjang sekitar 25 cm, jantan bisa mencapai panjang 60–90 cm, sementara betina dapat tumbuh hingga 90–150 cm.
B. Kandang Ball Python
Mereka tidak membutuhkan kandang sebesar ukuran tubuhnya. Ketika dewasa dapat hidup dengan nyaman di kandang berukuran 90x45x30 cm, sementara yang muda dapat tinggal di kandang yang lebih kecil.
Dan, Anda tidak perlu merasa bersalah. Karena, kandang yang terlalu besar justru akan membuatnya merasa stres dan tidak aman.
1. Jenis-jenis kandang ball python
Sebagai referensi, berikut ini jenis-jenis kandang yang cocok untuk ular kesayangan Anda:
- Kandang exo terra, berupa terarium yang cukup populer di kalangan pecinta reptil, terutama ular. Rancangan exo terra cocok untuk memenuhi kebutuhan lingkungan bagi reptil dan amfibi tropis, dengan menggunakan kunci pada pintu kaca, yang dapat menahan panas dan kelembaban.
- Vivarium kayu, memberi lingkup yang lebih privasi untuk ular, serta dapat menahan panas dan kelembaban dengan sangat baik. Umumnya, dilengkapi dengan pintu kaca yang dapat terkunci, untuk menjaga python tetap aman.
- Bak plastik, kerap digunakan oleh para peternak atau pehobi yang memelihara banyak ular. Ringan dan fungsional, serta memberi privasi yang ular butuhkan. Namun, kurang unggul dalam aspek estetika.
- Tangki kaca, unggul dari segi visibilitas dan estetika, namun bisa membuat ular merasa tidak aman, karena tempat persembunyian yang terbatas. Bagian atas kandang yang cenderung terekspos juga akan sulit menahan panas dan kelembaban. Di samping itu, pengunci yang longgar pun bisa jadi masalah, karena ball phyton memiliki kecenderungan untuk melarikan diri dari kandangnya.
Selain jenis-jenis kandang di atas, Anda juga perlu memerhatikan lokasinya. Letakkan kandang ular Sanca sejati ini di tempat yang tidak banyak lalu-lalang, karena mereka mudah stres ketika merasakan pergerakan di sekitarnya.
2. Substrat kandang
Bukan sekadar alas kandang, substrat pada kandang harus memenuhi syarat tertentu, seperti mudah dibersihkan dan membantu mengontrol kelembapan. Substrat yang tepat untuk kandang, antara lain:
- serat kelapa,
- sabut kelapa halus,
- batang anggrek,
- mulsa cemara,
- serbuk kayu,
- tisu makan (penggunaan sementara),
- koran (penggunaan sementara),
- handuk kain (penggunaan sementara),
- karpet reptil (penggunaan sementara),
Beberapa substrat untuk penggunaan sementara, tidak cocok untuk jangka panjang, karena ular piton gemar menggali dan bersembunyi, sehingga lebih nyaman dengan substrat yang bercelah.
Di sisi lain, ada jenis-jenis material yang berbahaya bagi mereka, sehingga tidak boleh Anda gunakan sebagai substrat, yaitu:
- Pasir, karena bisa terselip di antara sisik dan menyebabkan ketidaknyamanan bagi ular.
- Mulsa cedar, karena menghasilkan minyak yang mematikan bagi reptil.
3. Suhu dan kelembaban
Kandang ball python membutuhkan sisi teduh untuk berlindung dan sisi panas sebagai area berjemur, dengan suhu sekitar 31–35°C. Namun, jangan letakkan batu pemanas di dalam kandang, karena dapat membakar kulit ular. Anda hanya perlu memasang sesuatu untuk dipanjat, agar ular dapat bergerak lebih dekat dengan sumber panas.
Sementara itu, atur suhu pada sisi teduh kandang, sekitar 25–27°C. Pastikan area tersebut menjadi tempat persembunyian yang nyaman, dengan suhu tidak kurang dari 24°C.
Dan, untuk mengendalikan hidrasi, serta mengoptimalkan proses ganti kulit, tingkat kelembaban kandang harus berkisar antara 50–60%. Kelembapan yang ideal akan mencegah masalah ketika ganti kulit, serta menjaga kesehatan. Lagipula, kelembapan kandang yang terlalu tinggi, juga berpotensi menyebabkan masalah pernapasan.

Butter Pastel
3. Aksesori kandang
Untuk meningkatkan kualitas hidup, pastikan Anda menyediakan fasilitas yang paling mereka butuhkan, yaitu:
- Tempat persembunyian, yang cukup besar untuk melingkupi seluruh tubuh mereka, sehingga mereka merasa aman.
- Wadah air, dengan ukuran yang dapat merendam seluruh tubuh, namun cukup dangkal, untuk menjaga kepala tetap di atas air. Sebagai pedoman, kedalaman wadah air python muda biasanya tidak lebih dari 1 inchi.
4. Menjaga kebersihan kandang
Anda dapat membuat kandang yang indah, dengan beragam aksesori yang menarik dari segi estetika. Namun, Anda harus siap dengan konsekuensinya.
Semakin banyak komponen kandang, maka semakin rumit pula proses pembersihannya. Padahal, Anda perlu membersihkan kandang secara teratur setiap kali ular ini buang kotoran, dan pembersihan komperhensif setidaknya satu kali dalam sebulan.
Dalam proses pembersihan secara menyeluruh, Anda perlu mengeluarkan seluruh aksesori dan melakukan disinfeksi. Anda dapat menggunakan pembersih khusus tangki reptil atau menggunakan air dengan larutan pemutih 5%. Bilas kandang, lalu biarkan hingga benar-benar kering, sebelum meletakkan kembali aksesori dan ular ke kandang mereka.
5. Sinar matahari dan suhu
Cenderung nokturnal, aktif ketika malam, sehingga tidak membutuhkan banyak paparan sinar matahari. Kendati demikian, mereka masih membutuhkan sumber panas.
Jika Anda menggunakan lampu pemanas, sebaiknya terapkan siklus 12 jam. Nyalakan lampu selama 12 jam, lalu biarkan mati selama 12 jam.
Untuk menjaga kehangatan, Anda juga dapat menggunakan keramik penghantar panas. Ada pula yang merekomendasikan red nighttime light, namun beberapa ahli mengatakan bahwa lampu merah dapat menyebabkan gangguan penglihatan pada reptil.
Selain itu, Anda juga dapat menggunakan pad pemanas di bawah tangki untuk membantu menjaga suhu. Namun, hindari meletakkannya di dalam kandang, karena dapat terbakar atas ketidaksengajaan.
C. Makanan Ball Python
Terdapat kontroversi dalam hal pemberian makan, antara hewan pengerat beku atau hidup. Namun, tentu saja keputusannya jatuh pada preferensi pemiik ular.
Jika terbiasa mengonsumsi hewan pengerat beku yang dicairkan, mereka dapat segera beralih ke hewan pengerat hidup. Namun, ketika telah terbiasa dengan hewan pengerat hidup, ball python akan lebih sulit untuk mencoba hewan pengerat beku.
1. Makanan hidup atau beku?
Ular piton memiliki lubang di bibir atas, yang berfungsi sebagai indera perasa panas, untuk membantu mereka menemukan mangsanya. Maka, memberi makanan hidup, merupakan cara yang lebih alami bagi ular, meski dapat menimbulkan beberapa bahaya, seperti gigitan atau cakaran.
Namun, ular yang terbiasa mendeteksi mangsa hidup, akan sulit untuk mencoba makanan beku. Karena itu, sebagian pemilik, memilih untuk melumpuhkan mangsa terlebih dahulu, untuk menghindari risiko.
Sementara itu, Anda dapat memilih mangsa hidup yang masih aktif, jika hendak menjaga insting alami sebagai predator.
2. Tikus atau mencit?
Jika membeli ular remaja yang baru saja diadopsi dari toko hewan peliharaan, umumnya diberi makan anak mencit putih. Lalu, ketika bertambah besar, Anda dapat mulai memberi mereka bayi tikus, tikus muda, mencit dewasa, atau mencit hamil.
Yang terpenting, Anda mengikuti aturan pemberian makan, yaitu jangan memberi makanan yang lebih besar dari lingkar terbesar tubuhnya, terutama pada bagian tengah.
3. Mangsa hidup untuk ball python
Pemberian makan ball python tergolong mudah, sehingga cocok bagi pemula di dunia hewan peliharaan eksotis. Namun, ada pula beberapa ball python yang cenderung pemilih.
Maka, pastikan Anda tidak meninggalkan hewan pengerat hidup bersama ular tanpa pengawasan atau dalam waktu yang lama. Karena, apabila ular tidak tertarik untuk memangsanya, hewan pengerat tersebut bisa stres, sehingga menjadi cukup agresif dan menggigit ular kesayangan Anda.
4. Frekuensi pemberian makan
Cara memberi makan ular ball phyton. Untuk ular yang masih kecil, Anda dapat memberi makan seminggu sekali. Kemudian, ketika mereka beranjak besar, berikan makanan dengan frekuensi dua kali seminggu.
5. Cara memberi makan yang tepat
Insting kewaspadaan alami pada ular, dapat membuat mereka muntah, jika ada yang menyentuhnya setelah makan. Ada baiknya, Anda pun tidak memegang ball python secara berlebihan selama beberapa jam sebelum makan, karena bisa jadi mereka akan menolak makanan.
Maka, akan lebih aman, jika Anda tidak memegang mereka sama sekali dalam beberapa jam sebelum makan dan 24 jam setelah makan.
Di samping itu, gunakan penjepit makanan, baik untuk meletakkan mangsa ke dalam kandang atau mengumpankannya pada ular, untuk meminimalisir risiko terkena gigitan ular.

Mojave – via : reptile.guide
D. Kenapa ball python tidak mau makan?
Ada beragam faktor atau alasan yang bisa menjadi penyebab python enggan untuk makan, meliputi: ganti kulit, hibernasi, atau sakit.
Ketika ular ganti kulit, bisa jadi mereka menolak makanan, untuk mengoptimalkan proses pelepasan kulitnya. Lagipula, saat itu ular juga melepaskan kulit pelindung mata, sehingga membuat penglihatannya kabur, dan tidak dapat aktif berburu makanan.
Pada cuaca yang dingin, biasanya python yang termasuk hewan berdarah dingin juga menjadi cenderung pasif dan tidak nafsu makan untuk menghemat energinya. Bisa jadi, mereka akan lebih sering bersembunyi dan tidak ingin terlalu banyak disentuh.
E. Perilaku Ball Python
Perubahan perilaku pada hewan kesayangan, sering kali membuat pemiliknya khawatir. Dalam konteksnya, berikut ini dinamika perilaku yang kerap terjadi:
F. Ball python sering bersembunyi
Ketika baru mengadopsi ball python, sebaiknya Anda tidak langsung mengajak mereka berinteraksi secara intens. Kemungkinan, mereka akan bersembunyi untuk sementara, karena belum terbiasa dengan lingkungan baru, dan masih menganggap Anda sebagai ancaman.
Karena itu, Anda perlu bersabar. Butuh waktu bagi ular yang pemalu, untuk membangun kepercayaan dengan pemiliknya.
G. Apakah ball python bisa menggigit?
Ball python sangat jarang menggigit, namun bisa saja terjadi. Maka, Anda tetap perlu berhati-hati, serta memperlakukan mereka dengan baik dan penuh kasih sayang.
Sebagai gambaran, gigitan ball python muda umumnya tidak dalam, namun dapat merusak kulit. Kondisi ini dapat Anda tangani di rumah, dengan air hangat dan sabun antibakteri.
H. Cara memegang ball python
Setelah ball python merasa aman dan nyaman dengan lingkungannya, Anda dapat mulai berinteraksi secara intens dengan mereka.
Yang perlu Anda ketahui, ular tidak memiliki kelopak mata, sehingga Anda tidak dapat membedakan ketika ball python sedang tidur atau bersantai. Oleh sebab itu, jika Anda hendak mengambilnya dari kandang, belai dahulu bagian belakang kepala dan tubuh mereka dengan lembut, untuk memastikan ball python tidak dalam kondisi tidur.
Selanjutnya, letakkan jari Anda dengan lembut di bagian bawah tubuhnya, lalu angkat ball python dari kandang dengan gerakan yang pasti. Karena, sentuhan atau gerakan yang terasa ragu-ragu, justru akan membuat ball python gugup dan stres.
Kemudian, setelah ia keluar dari kandang, biarkan ball python berkeliaran di tangan dan lengan Anda, sembari tetap menopang tubuhnya. Namun, hindari memegang mereka terlalu kencang, karena dapat melukai atau membuat ball python merasa terancam.
Ketika Anda selesai berinteraksi dengan ball python kesayangan, letakkan kembali ball python dengan hati-hati di lantai kandang, lalu segera tutup dan kunci kandang.
I. Bahasa tubuh ball python
Beberapa gerakan atau perilaku unik yang sering dilakukan oleh ball python, antara lain:
- Menjentik-jentikkan lidah, sebagai cara mengawasi dan mengenali lingkungan mereka.
- Melingkar dan menegang, dengan leher membentuk huruf S, menunjukkan mereka tidak nyaman, merasa terancam, dan memberi peringatan.
- Gerakan tidak tenang atau mendesis, menjadi tanda bahwa mereka tidak ingin disentuh atau diganggu.
- Bergelung erat dan menyembunyikan kepala di bawah tubuh, atau meluncur cepat ke tempat persembunyian, mengindikasikan bahwa mereka sedang berlindung karena merasa terancam.
- Tubuh membentuk huruf S dan mematuk dengan mulut tertutup, sebagai peringatan bahwa mereka siaga untuk menyerang, saat Anda mengejutkannya.
- Merendahkan tubuh dan mengangkat kepala, atau bergerak aktif dan menjentikkan lidah, menunjukkan bahwa mereka tengah lapar dan mencari makanan.
J. Cara menangani ball python yang stres
Ketika ball python merasa stres dan nampak gelisah, Anda dapat meletakkan handuk di atas tubuh ular, untuk membantu menenangkan mereka. Setelah itu, Anda dapat memindahkannya bersama handuk, ke tempat yang Anda inginkan.
Teknik ini dapat Anda terapkan ketika ball python sedang stres, namun Anda perlu membersihkan kandang atau mengajak mereka ke dokter hewan. Namun, jika tidak ada keperluan, tinggalkan ball python dan biarkan mereka merasa tenang dengan sendirinya.
Sebagai catatan, ball python merupakan hewan nokturnal. Dengan kata lain, siang hari menjadi waktu terbaik untuk berinteraksi dengan mereka. Karena, pada malam hari, ball python menjadi lebih aktif dan waspada, sehingga cenderung tidak nyaman untuk dipegang.
Namun, tentu saja perihal ini bervariasi antara satu ular dan lainnya, karena masing-masing memiliki pembawaan dan kebiasaan yang berbeda.
K. Ganti Kulit pada Ball Python
Proses berganti kulit merupakan hal yang normal terjadi pada ular. Umumnya, ganti kulit berlangsung selama 7–14 hari, dari kulit yang memudar, hingga pengelupasan seluruh kulit mati.
Jika ball python sehat, dan berada dalam kelembapan, serta kehangatan yang ideal, maka ball python akan berganti kulit secara menyeluruh. Ular muda akan ganti kulit sekali atau dua kali dalam 3–4 minggu, sedangkan ular yang lebih dewasa akan ganti kulit sekitar sekali atau dua kali dalam 4–6 minggu.
1. Tanda-tanda ganti kulit
Berikut ini tanda-tanda yang tampak atau terjadi ketika ball python tengah dalam proses ganti kulit, yaitu:
- kulit menjadi abu-abu kusam atau terlihat lebih terang dari warna normal,
- menjadi lebih mudah gelisah, dan
- bagian mata menjadi biru muda dengan warna yang keruh, sehingga mereka akan stres karena penglihatan yang kabur.
2. Cara membantu ball python ganti kulit
Siapkan material yang kasar dan aman dalam kandang, untuk membantu ball python menggosok tubuh dan mengelupas kulit mati. Beberapa ball python remaja, meskipun mereka sehat, juga kerap mengalami masalah ganti kulit, setidaknya sampai mereka terbiasa. Anda pun dapat membantu ball python, jika pengelupasan terhambat atau terpotong.
Selain itu, berendam air hangat juga dapat membantu ball python melonggarkan kulit. Anda hanya perlu memegang tubuhnya dan perlahan menarik kulit mati, sembari ball python bergerak melalui tangan Anda. Namun, jangan dipaksakan jika kulit mati masih tersangkut.
Jika Anda merasa kesulitan dan terjadi suatu masalah, tidak perlu segan-segan untuk menghubungi dokter hewan, demi memperoleh penanganan yang tepat.

Piebald
L. Penyakit dan Komplikasi pada Ball Python
Seperti hewan peliharaan lainnya, ball python juga rentan terhadap penyakit dan masalah kesehatan. Kendati ball python tergolong hewan yang tangguh dan jarang mengalami gangguan kesehatan, tidak menutup kemungkinan mereka juga mengalaminya. Berikut ini masalah kesehatan yang dapat terjadi pada ball python, beserta penyebab, dan cara mengatasinya:
1. Masalah ganti kulit
Proses ganti kulit yang terhambat menjadi salah satu masalah paling umum yang dialami ball python. Seperti yang telah disebutkan pada poin sebelumnya, perihal ini sering kali terjadi jika kelembapan kandang terlalu rendah atau suhu terlalu dingin. Namun, masalah ganti kulit juga kerap dialami oleh ball python remaja yang belum cukup berpengalaman.
Seperti yang telah disebutkan pula, mandi air hangat pada kolam dangkal, dapat membantu pelepasan kulit mati. Namun, jika masih menempel dan sulit terlepas, kunjungi dokter hewan untuk mendapat penanganan yang tepat.
2. Infeksi pernapasan
Dalam lingkungan yang tidak ideal, ball python rentan mengalami infeksi pernapasan. Bisa jadi, kandang terlalu dingin atau tertular oleh ular lain yang sedang sakit.
Kondisi ini cukup berbahaya, karena ular tidak bisa mengeluarkan lendir atau cairan di tenggorokan. Implikasinya, lendir atau cairan dapat menumpuk, sehingga menyebabkan infeksi paru-paru dan saluran napas.
Jika tidak segera diobati, infeksi dapat berakibat fatal. Karena itu, sangat penting untuk memperhatikan gejala infeksi pernapasan pada ball python, meliputi:
- terdapat gelembung yang tertiup pada lubang hidung dan mulut,
- mengeluarkan air liur,
- suara napas yang tidak normal,
- napas berat atau sesak,
- tidak nafsu makanan, atau
- berbaring di area berjemur lebih lama dari biasanya.
Jika Anda melihat salah satu atau lebih dari dari gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter hewan. Namun, pengecualian jika hanya terdapat satu gejala berupa nafsu makan yang berkurang. Kemungkinan besar, ada penyebab lain di luar infeksi pernapasan.
3. Obesitas
Kasus obesitas ular sangat jarang terjadi, namun bukan berarti tidak pernah terjadi. Kondisi ini dapat disebabkan oleh frekuensi makan yang berlebihan atau pemberian hewan pengerat yang terlalu besar untuk ular.
Pada tubuh ball python yang memiliki berat badan ideal, Anda dapat merasakan tulang rusuknya, namun tidak nampak menonjol. Selain itu, juga tidak ada celah terbuka berwarna putih di antara sisik.
Sementara ular yang kelebihan berat badan, umumnya memiliki akumulasi lemak di bagian belakang kepala, samping tubuh, dan pangkal ekor. Masalah berat badan juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi ular, gangguan pernapasan, dan gangguan pola makan pada ular Anda.
Untuk mengatasinya, Anda harus bersabar, karena akan memakan waktu bertahun-tahun hingga ia kembali pulih dan sehat.
4. Infeksi mata
Meski jarang terjadi, ball python bisa saja mengalami infeksi mata. Namun, ada kalanya lesung di mata ular muncul bukan sebagai gejala infeksi, melainkan dehidrasi. Kasus ini akan teratasi dengan berendam, dan mengatur tingkat kelembapan kandang.
Infeksi mata dapat terjadi ketika ganti kulit di bagian mata terhambat atau ada kulit mati yang menempel pada mata. Seharusnya, kulit mati akan terlepas sendiri atau dengan mandi air hangat. Namun, jika tidak kunjung lepas selama beberapa hari, akan lebih baik jika Anda menghubungi dokter hewan. Terutama, jika keluar cairan atau kerusakan yang nampak pada mata ball python.
5. Gangguan kesehatan mulut
Ada beberapa masalah kesehatan mulut yang umum terjadi pada ular. Jika ular kesayangan Anda mengalami salah satunya, segera kunjungi dokter hewan untuk pemeriksaan dan penanganan. Berikut ini gejala-gejala yang perlu Anda waspadai:
- mulut berdarah,
- keluar cairan kental dari mulut,
- terdapat luka terbuka di sekitar atau di dalam mulut,
- copot gigi,
- bibir atau gusi bengkak.
Terdapat sejumlah komplikasi yang berdampak pada gejala di atas. Kondisi tersebut akan menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan bagi ular, hingga bisa membuatnya tidak nafsu makan.
6. Tungau dan kutu
Tungau atau kutu menjadi hama yang paling sering menimbulkan masalah pada ular dan reptil. Pada tubuh ular, makhluk kecil ini tampak seperti serpihan lada hitam, yang hidup dan memakan darah ular Anda.
Mereka akan terselip di antara atau di bawah sisik, sehingga cukup sulit untuk disingkirkan. Terlebih, tungau atau kutu betina, akan meninggalkan tubuh inang untuk bertelur di area kandang, hingga kemudian kembali ke inang untuk mencari makan dan kawin.
Maka, untuk memusnahkan seluruh tungau dan kutu, Anda perlu melakukan pembersihan kandang secara komperhensif, dan biarkan ia berendam di bak dengan cairan obat yang diresepkan oleh dokter hewan. Tidak ada salahna, Anda juga membeli semprotan tungau untuk perawatan dan pencegahan.
Di samping itu, apabila Anda pernah membiarkannya berkeliaran di luar kandang, Anda juga harus membersihkan rumah secara menyeluruh, untuk menghindari kembalinya tungau atau kutu.
Karena, meski kehadiran tungau dan kutu tidak berakibat fatal, mereka tetap dapat mengiritasi kulit. Dan, jika diabaikan begitu saja, ada pula kasus ular yang mati akibat serangan tungau dan kutu.
7. Pembusukan sisik
Ball python yang tinggal di kandang kotor dan tidak terawat, dapat mengalami pembusukan sisik akibat infeksi bakteri. Masalah ini juga dapat terjadi jika substrat kandang terus-menerus lembab atau basah.
Gejela yang timbul dapat berupa sisik yang terangkat dan bagian perut menjadi gelap. Selain itu, pengelupasan kulit juga dapat terjadi, seiring dengan munculnya luka yang terbuka dan melepuh, hingga menyebabkan rasa sakit.
Gangguan kesehatan semacam ini dapat Anda atasi dengan merendam ular di air hangat, dan mengoles krim atas rekomendasi medis dari dokter hewan. Nah, dengan sejumlah tantangan yang telah disebutkan di atas, siapkah Anda berkomitmen untuk memelihara ball python?