Berapa Lama Kucing Hamil? Cek Faktanya!
daftarhewan.com. Berapa Lama Kucing Hamil? Kehamilan kucing berlangsung lebih kurang 58 – 67 hari.
Maka, satu ekor kucing betina bisa mempunyai anak kucing saat mereka baru berumur 6 bulan.
Kucing Hamil
Kehamilan pada kucing berjalan sekitaran 2 bulan. Seekor kucing betina biasanya masih tetap hamil di antara 63 sampai 67 hari, walau kemungkinan sampai 72 hari.
Kerap kali, kucing tidak memperlihatkan pertanda kehamilan sampai dua atau tiga minggu menuju melahirkan.
1. Berapa lama kucing hamil setelah dikawinkan?
Ovulasi umumnya bisa terjadi dalam kurun waktu 20 sampai 50 jam setelah kawin, dan telur-telur itu hidup (sanggup dibuahi) selama kurang lebih satu hari.
Telur dibuahi di saluran telur, dan menuju rahim lewat tanduk rahim, ditanamkan di susunan rahim dalam kurun waktu 10 sampai 12 hari.
Kucing bisa kawin beberapa kali saat sebelum ovulasi selesai dan anak kucing betina tersebut kemungkinan berakhir dengan anak kucing dari banyak indukan jantan.
Kucing betina liar yang estrus atau birahi bisa kawin dengan 2 ataupun lebih kucing jantan sepanjang transisi estrus; hingga 21 hari, dengan rata-rata tujuh hari.
2. Kenapa Kucing Hamil Sering Tidur?
Kucing hamil atau menyusui dikenali sebagai ‘ratu’, dan mereka tentu dapat memenuhi gelar mereka.
Ia akan mulai tidur lebih banyak pada siang hari, terlihat mempunyai lebih sedikit energi atau kemauan untuk bergerak.
Ratu Anda kemungkinan mulai melakukan tindakan lebih keibuan dan membutuhkan perhatian, mencari perhatian ekstra dari Anda.

Kucing hamil sedang tidur – via : bestpetinsurance.com
3. Kapan Kucing Hamil Birahi Lagi?
Kehamilan kucing Anda akan berjalan sekitaran 9 minggu, sepanjang rata-rata 63-65 hari. Dan, kucing dapat hamil kembali dengan cepat sekali sesudah melahirkan. Menyusui anak kucing tidak mencegah kehamilan, dan birahi selanjutnya pada kucing Anda bisa terjadi hanya beberapa minggu setelah anak kucingnya lahir.
4. Apakah kucing hamil bisa digendong?
Saat hormon kehamilan kucing Anda mulai berlaku, dia condong lebih mencintai dan mencari lebih banyak pelukan. Cinta dan kasih-sayang adalah bagian besar dari menjaga kucing hamil, dan penting untuk diingat jika saat tubuhnya terlihat berubah tampak perutnya gendut, Anda harus waspada dalam mengatasinya.
Walau aman untuk membelai kucing hamil Anda, yakinkan Anda menghindari perutnya. Area ini akan sensitif, dan tiap sentuhan di situ bisa mengakibatkan ketidaknyamanan atau menyakiti induk dan anak kucingn yang belum lahir. Bila Anda memang harus menggendong kucing Anda, yakinkan untuk “menyendok” ia dari pantatnya dan membopongnya, dibanding menyentuh perutnya.
Jauhi aktivitas berisik menjelang akhir kehamilan kucing Anda, dan coba untuk membiarkannya bila Anda bisa. Anda perlu membantunya masih tetap setenang mungkin saat ini, dan segala hal yang terlampau energik bisa mengakibatkan ia stres.
5. Apa benar kucing hamil tidak boleh dimandikan?
Bisa saja, tidak ada apa-apa untuk memandikan kucing yang sedang hamil dengan lembut sesuai kebutuhan untuk membersihkan kotoran yang menempel di tubunya, bila dia terlihat menginginkannya. Anda tidak wajib melakukannya bila ia menjadi benar-benar stres ketika dimandiin, dan Anda tidak boleh kasar memegang perutnya. Berhati-hatilah bagaimana Anda menanganinya.
Merawat Kucing Hamil
1. Vaksinasi
Bagusnya, kucing Anda telah divaksinasi sebelum berkembang biak. Ibu yang sehat memberikan kekebalan kepada anak kucing mereka melalui susu mereka, jadi sebaiknya untuk memastikan tingkat antibodinya ada di puncaknya. Dokter hewan Anda bisa melakukan test darah untuk mengecek tingkat anti-bodi mereka untuk memastikan apa mereka perlu divaksinasi atau mungkin tidak.
Ingat-ingatlah jika kucing Anda telah hamil dan vaksinasinya telah jatuh tempo, beberapa vaksin tidak dapat digunakan selama kehamilan kucing. Berbicaralah dengan dokter hewan Anda untuk memastikan vaksinasi apa yang aman untuk ibu dan anak kucing. Bila kucing Anda tidak divaksinasi saat ia memiliki anak kucing, maka tidak boleh cemas. Semua tetap berjalan mulus, tetapi bila Anda mempunyai kekhawatiran, bicarakan dengan dokter hewan Anda.
2. Parasit
Karena cacing bisa disebarkan dari induk ke anak kucingnya, penting untuk meneruskan pengobatan cacing sepanjang kehamilannya. Anda harus juga menjaga perawatan kutunya – cukup konfirmasikan dengan dokter hewan Anda jika obat apa saja yang Anda pakai aman untuknya dan anak kucingnya.
“Merawat kucing hamil ialah tanggung-jawab penting. Anda ingin hewan peliharaan Anda ada dalam keadaan senyaman dan sesehat mungkin.
3. Komplikasi
Tiap kemerahan dalam atau disekitaran mulut, gusi lebam atau berbau mulut adalah semua kemungkinan pertanda penyakit mulut. Tanda-tanda kucing sakit ini dapat sangat menyakitkan, hingga kucing Anda mungkin saja kehilangan nafsu makan, makan hanya di satu sisi mulutnya, menjatuhkan makanan saat makan, atau mengakibatkan berat tubuh turun.
4. Keguguran
Bila kucing Anda mengalami keguguran, dia tidak akan marah karenanya. Bila kucing Anda keguguran di kemudian hari dalam kehamilan, bawa ia ke dokter hewan untuk pengecekan guna memastikan ia tidak berisiko terinfeksi penyakit.