Apa Saja Burung Pemakan Daging?
daftarhewan.com. Burung Pemakan Daging. Burung pemangsa a.k.a raptor, merupakan burung karnivora yang berburu dengan paruh dan cakar yang melengkung. Umumnya, mereka juga mengandalkan penglihatan dan pendengaran yang sangat tajam untuk menyadari keberadaan mangsanya.
Burung Pemangsa: Terminologi, Cara Berburu, dan Contoh Spesiesnya
Penggunaan istilah “burung pemangsa”, “raptor”, atau “burung karnivora, burung pemakan daging“, biasanya merujuk pada burung pemangsa secara umum. Jadi, meski burung pemangsa nokturnal (burung hantu) termasuk dalam ordo Strigiformes, dan terpisah dari para diurnal, burung hantu masih masih tergolong raptor.
Sementara itu, kelompok burung pemangsa diurnal, yang secara alami cenderung mengisi peran ekologis yang serupa, biasanya memiliki karakteristik yang mirip, karena evolusi konvergen. Namun, beragam istilah juga kerap digunakan untuk mendeskripsikan jenis burung predator, yang merujuk pada burung karnivora dengan mangsa yang lebih spesifik, seperti:
- Piskivor: burung pemakan ikan, seperti pinguin, bangau, kuntul, dan berbagai burung yang berhabitat di area perairan.
- Insektivor: burung pemakan serangga, seperti walet, parulidae, dan tyrannidae.
- Avivor: burung pemakan burung, seperti falkon, dan alap-alap.
- Moluskivor: burung pemakan moluska, seperti merganser dan scolopacidae.
Jenis burung predator, atau burung karnivor dengan mangsa spesifik, terbilang sedikit. Karena, sebagian besar jenis burung karnivora, menyantap berbagai mangsa yang tersedia di alam, serta mudah ditangkap. Sedangkan, apabila burung menyantap sebagian besar menu yang sama, bisa jadi hanya sebagai preferensi individu atau spesiesnya saja.
Contoh Spesies dan Sebutan bagi Burung Pemangsa
Selain pembagian burung karnivor berdasarkan makanan utama mereka, umumnya burung pemangsa juga memiliki beragam sebutan yang merujuk pada famili, genus, atau spesies tertentu. Berikut ini beberapa istilah dan sebutan bagi burung pemangsa:
- Burung Elang (Accipitridae): burung karnivor besar dengan sayap panjang dan lebar, serta memiliki kaki yang kokoh dan berselimut bulu.
Sebutan “elang” kerap merujuk pada seluruh anggota famili Accipitridae, terutama yang memiliki ciri dasar yang telah disebutkan. Misalnya Aquila chrysaetos (elang emas) dan Haliaeetus leucocephalus (elang botak). - Kite (Accipitridae): burung karnivor dengan sayap yang panjang, namun memiliki kaki yang relatif kecil dan lemah. Anatomi tersebut, membuat mereka lebih sering terbang daripada bertengger. Istilah “kite” umumnya merujuk pada subfamili Milvinae, Elaninae, dan Perninae, dalam familili Accipitridae.
- Burung Falkon (Falco): burung pemangsa berukuran kecil hingga sedang, dengan sayap yang runcing dan panjang. Mereka tercakup dalam famili Falconidae, dari genus Falco, yang terdiri atas 40 spesies. Termasuk di antaranya alap-alap kawah, alap-alap Amerika, dan Gyrfalcon.
- Burung Harrier (Circinae): burung karnivor berukuran besar dan ramping, dengan ekor panjang dan kaki yang kurus. Sebutan “harrier” kerap digunakan untuk mendeskripsikan subfamili Circinae dalam famili Accipitridae. Umumnya, mereka terbang rendah mengitari padang rumput atau rawa-rawa, mencari mamalia kecil, burung, atau reptil.
- Burung Rajawali (Accipiter): burung pemangsa berukuran sedang yang memiliki ekorh panjang dan ketajaman visual tinggi. “Hawk” merujuk pada genus Accipiter, dari famili Accipitridae.
- Burung Buzzard (Buteo): burung pemangsa dengan tubuh yang kuat dan sayap yang lebar. Umumnya, sebutan buzzard merujuk pada burung karnivor dari genus Buteo.
Di antara burung pemangsa, ada pula burung omnivor yang oportunis. Mereka hanya makan daging, ketika menemukan mangsa, dan dapat menyantap makanan lain seperti buah dan biji-bijian. Sehingga, secara teknis mereka tidak dianggap sebagai burung karnivora.
Cara Berburu Burung Pemangsa
Setiap jenis burung pemangsa memiliki teknik berburu yang unik dan berbeda-beda, antara lain:
Terbang tinggi, sembari memindai area dengan penglihatannya yang tajam, untuk mencari mangsa yang potensial. Ketika menemukan target incaran, burung pemangsa akan mengatur jarak yang tepat, hingga tiba saat yang tepat untuk menerkam.
Bertengger dengan tenang, diam dan menunggu mangsa yang cocok, lalu perlahan mendekat sebelum menerkam mangsa dari ketinggian.
Menggunakan indera penciuman atau pendengaran untuk menemukan mangsa yang tak nampak atau tersembunyi, lalu mendekat perlahan-lahan, dan melakukan serangan cepat.
Bertengger sembari mengawasi lingkungan sekitar, lalu terbang untuk menyergap mangsa, dan segera kembali ke tempat semula untuk menanti santapan selanjutnya.
Mengawasi hewan kanivor yang sedang makan, lalu mencuri mangsanya, dengan mengusir atau melakukan pertarungan.
Selain berburu, burung karnivor juga sering kali menyantap bangkai yang tergeletak, dari sisa perburuan, pertarungan, maupun kematian karena penyakit atau suatu insiden.
Sebagian besar jenis burung karnivor dapat mencari makanan atau menggunakan teknik berburu yang berbeda, sesuai situasi dan kondisi alam di habitat mereka. Karena, dengan beradaptasi, mereka dapat lebih mudah untuk mendapatkan beraneka ragam mangsa yang tersedia di alam, dan terhindar dari kelaparan akibat perubahan lingkungan.
Bahkan, di saat bentang alam terus tergusur oleh permukiman seperti sekarang, ada kalanya burung karnivor akan singgah di pekarangan rumah Anda. Biasanya, mereka mengincar tikus, kadal, ular, serangga, dan siput. Dengan begitu, Anda dapat meminimalisir penggunaan insektisida dan dapat mengandalkan burung pemangsa sebagai pengendali hama alami.
Sebaliknya, jika ingin menghindari kehadiran raptor, singkirkan hewan-hewan yang menjadi mangsa burung karnivor, dari hunian Anda.