Burung Kicau Stres dan Macet Bunyi? Berikut Terapinya
daftarhewan.com. Burung stres. Tidak peduli jenis burung Anda, baik itu murai batu stres, cucak ijo, lovebird, jalak suren, trucukan, merpati, prenjak, kenari, cucak ijo, kepodang dan lain-lain kalau burung oceahan Anda selalu gelisah, lesum, malas dan enggan berkicau, ia perlu dicurigai. Apalagi kalau mogok atau burung macet kicau hinga beberapa hari.
Ada kemungkinan terjadi gejala stres. Lanjutkan membaca, guna mendapatkan informasi tentang terapi burung stres atau bagaimana caranya mencegah dan mengatasi burung stres.

Gambar ilustrasi : Terapi murai batu stres
Stres pada burung ocehan atau burung kicau pada awalnya memang tidak begitu berbahaya. Stres awal ini tidak akan menimbulkan kerusakan fisik yang berarti. Meski begitu, Anda harus berhati-hati. Kalau stres itu dibiarkan berlarut-larut, akibbatnya bisa fatal juga. Burung itu bisa mati. Umumnya, stres melanda burung-burung berkicau kelas atas seperti Cucakrawa, Murai batu, Hwamey (wamby), Poksay, Kacer, Shambe dan Kenari.
Burung yang sedang mengalami gangguan jiwa itu biasanya kelihatan lesu dan malas, selalu gelisah, gerakan lambat, suka tidur siang hari, selera makan menurun, tubuhnya kurus dan lemah, serta tidak mau berkicau atau macet kicau. Selain itu, penampilannya jadi tampak jelek, bulu-bulunya berantakan dan tak beraturan.
Penyebab
Stres itu terutama disebabkan oleh gangguan lingkungan. Di antaranya, karena terpaan terik matahari yang terlalu lama, sangkar yang bergoyang kencang oleh angin, terkejut dan ketakutan yang sangat oleh binatang (kucing, tikus), tersiram air hujan lebat, bising dan gaduhnya lingkungan tempat tinggal, jenis pakan yang bergizi rendah, dan kelelahan akibat perjalanan jauh, serta pemindahan burung secara mendadak dari sangkar lama ke sangkar yang baru, kandang atau sarang yang kotor pun bisa menjadi penyebab depresi pada burung.
Cara Mencegah
Untuk mencegah supaya burung tidak mengalami stres tidaklah terlalu sulit. Caranya, burung dihindarkan dari pengaruh-pengaruh yang membuatnya tidak tenang. Sangkar burung digantung di tempat yang aman dan nyaman, tidak boleh kepanasan terik matahari atau kehujanan berlama-lama, jauh dari tempat yang sering dilewati kucing atau tikus, dan jauh dari kegaduhan.
Sebaiknya sebelum melakukan perjalanan membawa burung dalam sangkar, berilah kerodong atau kain penutup sangkar burung. Burung yang baru dibeli jangan buru-buru dipindahkan ke sangkar yang lain. Maksudnya, burung dibiarkan menyesuaikan diri dulu dengan lingkungan sekitarnya yang baru, kurang lebih selama dua minggu.
Kalau ingin memindahkannya ke sangkar yang baru, burung tidak boleh langsung ditangkap dengan tangan, akan tetapi dengan cara membuka pintu sangkar yang baru, kemudian mempertemukannya dengan mulut pintu sangkar lama. Burung dalam sangkar lama diusik perlahan agar pindah dengan sendirinya ke sangkar yang baru.
Selain itu, untuk mencegah stres, kesehatan burung harus selalu terjaga. Ia diberi pakan yang baik dan bergizi dan bermineral tinggi, seperti ketan hitam, kacang hijau, kedelai, jagung, dan beras yang sudah ditumbuk menjadi butiran-butiran kecil. Burung ini pun harus diberi jenis-jenis makanan buatan pabrik yang khusus untuk burung kicau, misalnya Kroto Vita atau Kroto Food.
Sebagai burung yang doyan buah-buahan dan serangga, ia juga perlu diberi pakan tambahan seperti pepaya, pisang matang, dan jangkrik hidup. Buah-buahan dan serangga itu diberikan sekurang-kurangnya dua minggu sekali.
Minumannya air dingin yang sudah dimasak, yang dicampuri Vitavit, untuk menambah nafsu makan dan mempertinggi daya tahan tubuhnya. Sekali-sekali burung juga diberi obat anti stres yang bisa dibeli di kios-kios burung.
Cara Mengatasi Burung Stres
Burung yang sudah terserang stres secepatnya diberi obat anti stres, jangan dibiarkan berlarut-larut. Obat anti stres itu diberikan secara rutin sesuai petunjuk yang tertulis di pembungkusnya, hingga kondisi tubuhnya benar-benar pulih.
Selama masa terapi burung stres atau masa pengobatan, burung yang sedang stres itu dikarantinakan di tempat tenang, jauh dari kegaduhan yang memberi rasa aman. Ia dibiarkan beristirahat dengan tenang di situ, jangan terlalu sering didekati, kecuali kalau hendak dikontrol persediaan pakan dan minumnya.
Untuk sementara waktu, selama masih dalam masa pengobatan, burung sebaiknya tidak diganggu. Kira-kira 1-2 minggu ia akan betul-betul sembuh dari stresnya. Dengan begitu, burung kicau Anda akan segera lincah lagi dan mau berkicau seperti biasanya.