Cara Hewan Berkomunikasi dan Contohnya
daftarhewan.com. Cara hewan berkomunikasi. Komunikasi adalah adaptasi yang menolong hewan bertahan hidup. Komunikasi bisa berbentuk suara, visual, sentuhan atau kimia (rasa dan bau). Hewan memakai komunikasi untuk menarik pasangan, memperingatkan predator, menandai daerah dan mengidentifikasi diri mereka sendiri.
Cara Hewan Berkomunikasi
1. Komunikasi Visual
Komunikasi Visual dapat berupa adaptasi struktural seperti lencana atau dapat berupa adaptasi perilaku atau tampilan. Ada dua jenis komunikasi visual.
Seperti lencana tanda pengenal berupa warna dan bentuk hewan. Ialah penyesuaian sistematis. Penampilan ialah jenis ke-2 dari komunikasi visual. Itu adalah beberapa hal yang dilakukan hewan untuk berkomunikasi. Tampilan adalah adaptasi perilaku.
Contoh Komunikasi Visual
Rusa berekor putih
Rusa berbuntut putih jantan yang mempunyai tanduk. Ukuran tanduk ialah lencana yang bisa memberitahu rusa jantan lain betapa kuatnya Rusa tersebut. Makin besar tanduknya, makin kuat rusanya.
Burung Kardinal Utara
Lencana dapat menolong betina memilih pasangan. Banyak burung jantan, seperti kardinal utara, mempunyai bulu-bulu warna cerah. Makin cerah bulu-bulu burung jantan, makin sehat bulu-bulunya. Hewan yang sehat membuat pasangan yang lebih baik dibanding hewan yang lebih lemah, karena generasinya akan semakin kuat serta lebih mampu bertahan hidup.
Gila Monster
Kadang, contoh hewan berkomunikasi adalah pola warna hewan yang berperan sebagai peringatan untuk hewan lain untuk menjauh, Bercak-bercak warna oranye terang dari monster gila ialah peringatan untuk pemangsa jika gila monster atau monster gila itu beracun dan mereka harus mundur.
Burung Sage Grouse
Saat satu ekor hewan menunjukkan sikap yang bisa dilihat oleh hewan lain, itu disebut pertunjukan. Pertunjukan bisa dipakai untuk menarik pasangan atau untuk mengingatkan pemangsa.
Saat Burung Sage Grouse membuka bulu-bulu ekornya dan berjalan di sekitar berusaha untuk mengundang perhatian betina, itu adalah pertunjukan atau display. Saat satu ekor kucing melengkungkan dan mengangkat bulu-bulunya, itu sebagai pertunjukan.
Serigala dan anjing menempatkan ekor mereka antara kaki mereka dan berbaring telentang untuk menunjukkan kepatuhan ke serigala atau anjing lain dan untuk memberitahu mereka jika mereka bukan ancaman.
Saat serigala (dan anjing) ingin memperlihatkan dominasi, mereka sama-sama menatap, mengangkat bulu-bulu dan memperlihatkan gigi atau taring. Ini membuat serigala atau anjing lain tahu jika mereka ingin menjadi hewan teratas, atau dominan.
Banyak hewan memakai penampilan visual untuk menarik pasangan. Buaya Amerika betina coba mengundang perhatian pejantan dengan mengangkat kepalanya dan menunjukkan lehernya. Ia akan memakai komunikasi taktil dan menggosok segi leher dan kepala jantan. Ini membuat jantan yang umumnya agresif tahu jika betina itu tidak agresif.
Gajah Laut
Gajah laut melalui serangkaian penampilan visual dan vokal agresif saat mereka berkompetisi untuk memperoleh pasangan. Pada akhirnya satu jantan muncul sebagai juara.
2. Komunikasi Auditori
Komunikasi pendengaran adalah suara yang dibuat oleh hewan. Suara verbal itu kemungkinan datang dari hewan, atau suara yang dibuat hewan saat berinteraksi dengan satu objek.
Hewan membuat beberapa suara yang lain untuk berbicara. Dari kicauan burung, auman singa sampai nyanyian paus, suara ialah langkah hewan untuk “berbicara” dengan hewan lain.
Banyak hewan akan bersuara saat penyusup tiba terlampau dekat atau menyerbu daerah mereka. Anda barangkali sempat dengar satu ekor anjing mulai menggonggong saat seorang mendekati rumah mereka.
Beberapa hewan mempunyai vokalisasi yang berbeda untuk kesempatan yang berbeda. Coyote adalah hewan paling berisik di Amerika Utara. Mereka memakai rangkaian gonggongan dan lolongan untuk mengidentifikasi daerah dan memberitahu coyote lain di mana mereka berada.
Saat satu ekor burung loon menjaga daerahnya, dia akan berlari melewati air, mengepakkan sayapnya dan memakai vokalisasi yang disebutkan tremolo.

Burung Loon – via : tumgir.com
Lumba-lumba mempunyai beragam vokalisasi. Beberapa ilmuwan berpikir mereka mempunyai bahasa. Beberapa ilmuwan tengah dalam penelitian untuk melihat apa manusia bisa melakukan komunikasi dengan lumba-lumba.
Tiap lumba-lumba mempunyai suara siulan unik yang dipakainya untuk mengenali dianya. Lumba-lumba memakai suara atau ekolokasi untuk mencari makanan. Mereka mempunyai kantung di dahi mereka yang mereka pakai untuk membuat suara klik. Beberapa suara itu merambat melalui air dan saat mereka mengenai sesuatu, memantul kembali ke lumba-lumba.
3. Komunikasi Taktil
Komunikasi taktil, atau sentuhan, ialah wujud komunikasi yang penting untuk banyak hewan. Induk harimau menjilat dan mengendus bayi mereka, simpanse saling menjaga, dan anak beruang bergulat satu sama lain. Sentuhan dipakai untuk kenyamanan, untuk membuat dominasi serta untuk membangun ikatan.
Saat satu ekor kucing menggosok Anda atau satu ekor anjing tempelkan kakinya ke Anda, mereka sedang berbicara. Hewan memakai sentuhan dalam beragam langkah.
4. Komunikasi Kimia
Banyak hewan memakai komunikasi kimia atau feromon untuk berbicara. Mereka kemungkinan meninggalkan aroma mereka untuk menandai daerah atau menarik pasangan. Mereka sering memakai penciuman untuk mencari mangsa dan mengidentifikasi hewan lain.
Sudah pernahkah Anda mencium bau sigung? Atau kucing kelihatan menggosok sisi mulutnya pada tembok atau mengencingi sesuatu? Ini adalah kedua jenis komunikasi kimia.

Kucing berkomunikasi dengan manusia
Hewan kerap memakai komunikasi kimia untuk mengidentifikasi daerah. Mereka meninggalkan feromon, atau tanda kimia. Beberapa hewan meninggalkan pos aroma untuk mengidentifikasi wilayah mereka. Sebuah spot aroma ialah suatu hal yang ditandai oleh binatang dengan aromanya. Pos aroma atau bau itu menetapkan batas-batas wilayah hewan.
Singa gunung ialah hewan penyendiri dan suka bepergian sendiri. Daerah jantan bisa lebih dari 100 mil persegi. Singa gunung jantan kerap membuang air kecil di beberapa spot tertentu untuk mengidentifikasi daerahnya.
Ular memakai lidahnya yang bercabang untuk “mencicipi” atau mengumpulkan feromon hewan mangsa yang ada di udara. Mereka mempunyai reseptor di langit-langit mulut mereka yang membantu mereka merasakan dan mencium feromon.
Pernahkah Anda menyaksikan kucing rumah menggosok kepalanya ke seseorang? Itu mengidentifikasi wilayahnya. Kucing domestik mempunyai kelenjar bau di dekat mulutnya, di dahi, dan di pangkal ekornya.
Mereka memakai kelenjar ini untuk menandai wilayah. Saat kucing lain mencium baunya, mereka tahu jika kucing lain sudah menandai daerahnya. Kucing lokal jantan akan menandai wilayah kawinnya dengan buang air kecil. (DBS)