Cara Membuat Filter Akuarium Sendiri (DIY)
Hewata.com. Cara membuat filter akuarium. Berbagai jenis filter akuarium dijual di kios ikan hias. Harganya pun bervariasi, dari beberapa ribu bahkan ada yang samapi jutaan rupiah.
Umumnya filter yang murah efektivitasnya sangat rendah. Masalah tersebut mudah diatasi, dengan filter biologis sederhana.
Filter yang menggunakan media kerikil (untuk akuarium air tawar) atau koral (untuk akuarium air laut) ini hanya memerlukan air pump (aerator) untuk membuatnya berfungsi.
Pada prinsipnya filter akuarium biologis sederhana meniru sistem kerja filter ‘S’. Perbedaannya hanya terletak pada kapasitasnya yang jauh lebih besar.
Media filter cukup berupa kerikil atau koral dan frekuensi penggantian air akuarium bisa dikurangi.
Karena diletakkan di luar, pemandangan di dalam akuarium tidak tergangggu. Ikan dalam aquarium pun tetap tenang bila suatu saat filter dibersihkan.
Cara Membuat Filter Akuarium
Setiap akuarium memerlukan sebuah filter yang bahan-bahannya terdiri dari sebuah aerator 2 lubang, wadah plastik yang tingginya sama dengan tinggi akuarium (bisa memakai wadah tempat sampah atau kotak plastik lainnya), kerikil atau koral, serta pipa PVC atau paralon kecil untuk kabel listrik dari sambungan ‘L’.
Kecuali aerator, semua bahan dicuci lalu dikeringkan. Tahap selanjutnya sebagai berikut:
- Pipa PVC dipotong sepanjang tinggi akuarium ditambah 1-2 cm. Potong sebuah pipa PVC lagi namun dengan ukuran yang lebih pendek.
- Pipa panjang disambung dengan pipa pendek memakai 2 buah sambungan ‘L’ sehingga menjadi semacam huruf ‘J’ terbalik.
- Pada jarak 2 cm dari ujung pipa panjang dibuat lubang sebesar diameter selang aerator.
- Buat satu lagi sambungan pipa semacam itu.
- Letakkan wadah plastik di belakang akuarium, lalu kedudukan kedua pipa diatur. Agar lebih mudah pipa diberi karet penempel kaca untuk memperkokoh posisinya.
- Wadah filter diisi dengan kerikil atau koral, lalu aerator diaktifkan.
Meningkatkan Efektivitas Filter
Air dari akuarium akan mengalir ke dalam filter. Setelah wadah filter terisi, air akanmengalir kembali ke akuarium.
Kecepatan aliran bisa ditingkatkan dengan menggabungkan 2 lubang aerator menjadi satu.
Hembusan udara yang lebih kuat akan mempercepat dan memperbanyak jumlah air yang saling berpindah, sehingga efektivitas filter pun meningkat.
Konsekuensinya, jenis aerator yang dipakai harus mempunyai 4 lubang.
Proses penyaringan akan lebih baik lagi jika media yang dipakai tidak hanya berupa kerikil atau koral saja.
Apabila dibuat berlapis dengan zeolite dan arang aktif, filter sederhana ini bakal berfungsi pula menyerap zat racun yang membahyakan ikan.
Setelah 1-2 minggu, media filter akan berubah warna menjadi cokelat. Sepintas memang terllihat kotor, namun jangan terburu-buru diberisihkan.
Sebab, warna cokelat itu sebenarnya kumpulan bakteri pengurai. Berkat kehadiran bakteri ini, filter tidak hanya mampu menyaring kotoran ikan atau sisa pakan, tetapi juga menguraikan limbah organik agar tidak membahayakan ikan.
Namun jika populasinya terlalu banyak sehingga tugas penyaringan air terganggu, media filter boleh dibersihkan. Jadwal pembersihan filter tidak bisa dipastikan, karena sangat tergantung pada kapasitas akuarium, jumlah, dan jenis ikan yang dipelihara.