Home » Ikan » Cara Pemijahan Ikan Gurami Secara Alami

Cara Pemijahan Ikan Gurami Secara Alami

Hewata.com. Pemijahan Ikan Gurami. Ciri induk gurami yang baik adalah yang bentuk badannya normal, ukuran kepalanya relatif kecil, mulutnya kecil, gerakannya lincah, dan umurnya sudah diatas 4 tahun. Yang jantan berdahi menonjol, yang betina berdahi dempak.

pemijahan ikan gurame, beternak ikan gurame, beternak ikan gurame padang, cara memijahkan ikan gurame, teknik memijahkan ikan gurame, gimana cara memijahkan ikan gurame, langkah langkah memijahkan ikan gurame, waktu memijahkan ikan gurame, memijahkan ikan gurame, pemijahan ikan gurame secara alami, pemijahan ikan gurame di kolam terpal, memijah ikan gurame, pemijahan ikan gurame di kolam tembok, perkawinan ikan gurame, budidaya ikan gurame berapa bulan

Pemijahan ikan gurame – via : jualbenihikangurami.com

Cara Memijahkan Ikan Gurami

Induk betina gurami yang bagus adalah yang mampu bertelur banyak, berkisar 5.000-10.000 butir per sarang. Ciri luar induk gurami yang bagus terdapat lingkaran hitam sebesar uang gobang (logam) dekat sirip dadanya.

1. Tidak Dipisah

Induk jantan dan betina dipelihara dalam satu kolam penampungan yang disebut kolam induk, kalau saat pemijahan belum tiba. Kolam seluas 30 m2 (6×5 m) dengan kedalaman air 75 cm dapat menampung 20-30 ekor induk gurami. Induk jantan dan betina di kolam itu tidak perlu dipisahkan, agar tidak terjadi perkelahian diantara induk jantannya.

Selama berada di kolam indukan, ikan itu akan mengalami proses pematangan gonad, yaitu pematangan sel telur pada induk betina dan sperma pada induk jantan.

Induk jantan yang telah matang gonad sangat agresif peranganinya. Secara fisik, kematangannya ditandai dengan pembentukkan sudut tumpul pada kedua rusuk di perutnya. Bobot badannya minimal 2,5 kg per ekor.

Baca Juga:   Ikan Acipenser Ruthenus, si Sterlet Sturgeon

Induk betina yang telah matang gonad perutnya lunak. Secara fisik, kematangannya ditandai dengan susunan sisiknya yang renggang (agak membuka) di bagian perut dekat sirip dada. Bobot badannya minimal 3 kg per ekor.

2. Ikan Gurami Membuat Sarang

Kalau kolam pemijahan yang digunakan luasnya 100 meter persegi (12,5 x 8 m) dengan kedalaman air 80 cm, kolam itu dapat diisi 7-8 ekor induk jantan dan 14-21 ekor induk betina. Kedalaman air minimal 80 cm itu diperlukan untuk memudahkan kedua induk dalam membangun sarang.

Satu per satu induk gurami terpilih (sudah matang gonad) dimasukkan dalam kolam pemijahan. Selanjurnya segera disediakan bahan sarang berupa serat goni, serat kelapa, ijuk, rumput kering, atau bahan lain yang menyerupai serat sabut. Jika memakai serat goni itu akan awet, tidak mudah tenggelam, dan praktis. Serat itu bisa diperoleh dengan cara mengurai karung goni yang dibeli di toko atau karung goni bekas.

Induk gurami yang benar-benar telah matang gonad akan segera menemukan pasangan yang cocok di kolam pemijahan. Setelah kenal dan saling mau, mereka akan bekerja kerang membangun sarang apung sebagai sarana bulan madunya.

Baca Juga:   5 Hewan Laut Endemik Indonesia yang Penuh Pesona

Yang jantan sibuk mengumpulkan bahan sarang, sedang yang betina sibuk mengayam dan menyusun bahan itu berlapis-lapis, sehingga terbentuk bagunan bulat lonjong berdiameter sekitar 30 cm yang bagian depannya berlubang dengan diameter sekitar 5 cm. pembangunan sarang itu akan selesai dalam waktu sekitar 1 minggu.

3. Ditinggal Setelah Berpijah

Sekitar 1-2 hari setelah sarang selesai dibangun, pasangan induk yang sedang rukun itu mulai berbulan madu. Mereka berkejaran atau berenang kian kemari dan meloncat-loncat seolah menari di bawah bangunan sarang apung.

Setelah puas, dengan posisi miring induk betina akan melepaskan telurnya ke dalam lubang kecil pada sarang. Bersamaan dengan itu, sambil mengendus-endus perut betinanya, induk jantan menyemprotkan sperma. Terbuahilah telur itu. Saat pemijahan berlangsung antara tengah malam sampai dini hari.

Selesai berpijah, induk jantan akan menutup lubang sarang berisi telur itu dengan ‘jaringan halus’. Begitu rampung pekerjaannya, ia segera meninggalkan pasangannya begitu saja. Di tempat lain ia akan mencari pasangan baru, membangun sarang, dan berpijah lagi.

Induk betina yang ditinggalkan tidak peduli akan hal itu. Perhatiannya lebih terpusat untuk menjaga dan merawat sarangnya. Ekornya sibuk mengipas-ngipas lubang sarang, menyuplai oksigen untuk telur atau calon anaknya. Perangainya berubah galak. Kalau ada ikan lain mendekat, pasti diserangnya habis-habisan.

Baca Juga:   Sushi dan Sashimi, Perbedaan dan Ikan yang Digunakan
pemijahan ikan gurame, beternak ikan gurame, beternak ikan gurame padang, cara memijahkan ikan gurame, teknik memijahkan ikan gurame, gimana cara memijahkan ikan gurame, langkah langkah memijahkan ikan gurame, waktu memijahkan ikan gurame, memijahkan ikan gurame, pemijahan ikan gurame secara alami, pemijahan ikan gurame di kolam terpal, memijah ikan gurame, pemijahan ikan gurame di kolam tembok, perkawinan ikan gurame, budidaya ikan gurame berapa bulan

Produksi ikan gurami – via : jualbenihikangurami.com

4. Burayak Ikan Gurami

Sarang gurami yang telah mengandung telur dapat diketahui dengan mudah oleh peternaknya dengan cara menancapkan lidi ke dalamnya. Kalau diujung lidi itu terdapat minyak ketika dicabut, berarti sarang telah berisi telur.

Sarang tersebut perlu segera diambil dan dipindahkan ke kolam penetasan, agar induknya tidak menunggu sarangnya terus menerus sampai telur menetas.

Kalau sarang tak diangkat, induk ikan tak mau makan sehingga badannya akan cepat kurus. Saat terbaik pengambilan sarang adalah pagi hari setelah ikan selesai berpijah, dan langsung ditaruh di tempat penetasan seperti paso (tempayan tanah liat), baskom plastik, atau kolam penetasan berisi air bersih.

Setelah ditampung di tempat penetasan, perlahan-lahan sarang gurami itu diurai untuk mengeluarkan telurnya. Sarang itu dibuka hati-hati dengan mencabut anyaman seratnya satu per satu. Serat itu dapat dikembalikan ke kolam pemijahan untuk digunakan lagi sebagai bahan sarang.

Telur ikan yang warnanya putih dibuang, karena berarti telur itu mati atau tidak dibuahi. Hanya telur yang kuning kemerahan sajalah yang bisa menetas menjadi burayak dan ditampung dalam baskom penetasan. Biasanya telur akan menetas 3-4 hari setelah ikan berpijah. Suhu air berkisar 22-26 Derajat Celcius. Burayak umur 8 hari sudah bisa dijual.

error: