Cara Mengatasi dan Mengobati Penyakit Ikan Koi
daftarhewan.com. Mengobati Penyakit Ikan Koi. tergolong ikan yang cukup tangguh dan tidak mudah sakit, ikan koi juga berpotensi terserang berbagai penyakit, akibat serangan parasit, bakteri, atau jamur. Selain itu, ada pula faktor penyebab penyakit ikan koi yang berasal dari kondisi lingkungan, seperti perubahan suhu air dan serangan predator.
Daftar Penyakit Ikan Koi: Gejala, Penanganan, dan Pencegahannya

Salah satu contoh penyakit ikan koi (Ulcers – red sores) – via : avianandexotic.com
Namun, apapun jenis penyakit ikan koi, ada dua prinsip utama yang perlu Anda pegang, yaitu:
- Mencegah lebih baik daripada mengobati, dan
- Semakin cepat Anda mendiagnosis penyakit dan melakukan penanganan, lebih besar peluang ikan koi dapat disembuhkan.
Karena itu, agar dapat melakukan deteksi dini dan segera mengatasi penyakit ikan koi, Anda perlu mengenali dan menyadari adanya perubahan perilaku pada ikan koi. Misalnya, ikan koi terlihat memisahkan diri dari ikan lain, atau mengalami penurunan nafsu makan. Dalam situasi seperti ini, apabila Anda tidak cukup peka, kondisi penyakit dapat menjadi semakin memburuk, dengan gejala yang lebih kentara dan menular ke ikan lainnya.
Faktor-Faktor Penyebab Penyakit Ikan Koi
Apabila hidup dalam ekosistem yang ideal, ikan koi cukup kuat dan mampu bertahan dari infeksi parasit, bakteri, maupun virus. Namun, ikan koi dapat menjadi rentan, ketika mereka terjebak dalam situasi yang menyulitkan, dan mengalami stres akibat berbagai alasan, antara lain:
- Kualitas air yang buruk
- Terdapat ikan baru yang membawa penyakit, tanpa dikarantina lebih dulu.
- Dalam proses berkembangbiak
- Kolam terlalu padat
- Kontaminasi, dari pestisida, pupuk, dan sebagainya.
Tanda-Tanda Penyakit Pada Ikan Koi
Demi keselamatan ikan koi, sangat penting untuk mengidentifikasi tanda-tanda penyakit sesegera mungkin. Namun, Anda perlu cermat dan waspada untuk menyadari ketika ikan koi menunjukkan perubahan fisik dan/atau perilaku yang sangat samar sekalipun.
Berikut ini tanda-tanda penyakit pada ikan koi yang perlu Anda ketahui:
- Penurunan atau kehilangan nafsu makan.
- Menghindar atau memisahkan diri dari kerumunan ikan koi yang lain.
- Sirip melekat atau menempel dengan tubuh.
- Ikan koi tampak lesu atau lemah.
- Kesulitan bernapas, dan tampak megap-megap di permukaan kolam.
- Ikan terlihat pasif dan beristirahat di bagian bawah kolam.
- Sering mendekat ke permukaan untuk mengambil oksigen atau mendekati aerator.
- Terdapat goresan-goresan merah pada bagian sirip.
- Ulcers (red sores) – Muncul borok atau luka berwarna merah yang semakin meluas.
- Bintik putih di sebagian atau sekujur tubuh ikan.
- Tumbuh serabut menyerupai kapas pada salah satu atau beberapa bagian tubuh ikan.
- Sirip robek, layur, atau terlihat compang-camping.
Cara Mengidentifikasi Penyakit Ikan Koi
Untuk mengidentifikasi parasit penyebab penyakit pada tubuh ikan koi, Anda perlu mengikis kulit ikan dan melihatnya di bawah mikroskop. Namun, meski cara tersebut terbukti sangat akurat, tidak semua orang mempunyai alat dan kemampuan untuk melakukannya.
Karena itu, Anda dapat mencoba cara alternatif, yaitu dengan mengamati tubuh ikan dengan cermat, dan membandingkan gejala penyakitnya dengan diagram berikut ini:

Jenis penyakit ikan koi dan gambarnya – via : ifuun.com
Cara Mengobati Penyakit Ikan Koi
Apabila Anda telah mengamati dan menemukan bahwa salah satu atau beberapa ikan koi peliharaan menunjukkan gejala-gejala tersebut di atas, Anda perlu segera ambil tindakan. Buatlah bak karantina, apabila hanya ada satu ikan koi yang mengalami penyakit. Namun, apabila terdapat beberapa ikan koi yang menunjukkan tanda-tanda penyakit, ada baiknya Anda melakukan perawatan terhadap seluruh ikan di dalam kolam.
Sebagai panduan, Anda dapat mencermati tabel berikut ini untuk mengenali penyebab penyakit, mendapatkan saran pengobatan, dan melakukan perawatan sesegera mungkin:
Tabel 1. Penanganan penyakit ikan koi akibat parasit
Gejala | Jenis parasit | Cara mengatasi dan pengobatan | Penanganan lain |
Bintik-bintik putih atau white spot menyerupai garam pada tubuh dan sirip, menggosok-gosokkan tubuh pada dinding atau komponen akuarium, sirip tampak lepek dan menempel, mata dan sirip tampak keruh. | Ich (ichthyophthirius multifiliis), parasit protozoa yang mikroskopis. | Beragam, tergantung gejala. | Melakukan pembersihan dan perawatan seluruh kolam. |
Ikan megap-megap dan mendekati permukaan air, bergerak cepat secara mendadak dan bahkan tampak melompat. | Parasit insang (Dactylogyrus), cacing mikroskopis. | Praziquantel. | |
Terdapat cacing yang keluar dari kulit ikan dan muncul bisul-bisul kecil | Cacing jangkar (Lernaea), parasit jenis crustacea yang kasat mata. | Menyingkirkan parasit dengan pinset. | |
Tubuh ikan diselubungi oleh lapisan tipis berwarna putih, kesulitan bernapas, lesu, dan kerap beristirahat di dasar kolam. | Chilodonella (Chilodonella cyprini), parasit protozoa yang mikroskopis. | Beragam, tergantung gejala. | Melakukan pembersihan dan perawatan seluruh kolam. |
Lesu, kerap beristirahat di dasar kolan, megap-megap dan sulit bernapas, bergerak cepat secara mendadak, muncul luka kecil kemerahan. | Trichodina (Tichodina sp), parasit protozoa yang mikroskopis. | Beragam, tergantung gejala. | Melakukan pembersihan dan perawatan seluruh kolam. |
Bercak kebiruan atau lapisan tipis berwarna putih menyelubungi tubuh ikan, dan muncul luka kecil kemerahan. | Costia (Ichthyobodo necatrix), parasit mikroskopis. | Beragam, tergantung gejala. | Melakukan pembersihan dan perawatan seluruh kolam. |
Ikan tampak lemas, bergerak cepat secara mendadak, luka jaring pada kulit, sirip kemerahan dan menempel. | Parasit tubuh (Gyrodactylus), cacing mikroskopis. | Praziquantel. | |
Bergerak cepat secara mandadak, berenang tak tentu arah, terlihat parasit berbentuk cakram kecil yang mengikuti ikan. | Kutu ikan (Argulus), parasit crustacea yang kasat mata. | Menyingkirkan parasit dengan pinset. | |
Terlihat parasit berwarna gelap yang menempel pada tubuh ikan. | Penghisap darah (Piscicola sp), semacam cacing yang kasat mata. | Menyingkirkan parasit dengan pinset. |
Tabel 2. Penanganan penyakit ikan koi akibat bakteri atau jamur
Gejala | Penyebab | Nama Obat | Penanganan lain |
Pembengkakan pada bagian perut dan sisik mencuat. | Dropsy, akibat infeksi bakteri pada organ dalam ikan. | WipeOut | Makanan koi yang mengandung obat |
Muncul serabut putih (atau kehijauan) menyerupai kapas pada mulut, sirip, dan tubuh ikan. | Jamur (Saprolegnia sp). | Pimafix | Knockout |
Luka terbuka dengan tepi kemerahan | Borok, akibat infeksi bakteri (Pseudomonas sp). | Tricide Neo | Penanganan khusus borok pada ikan koi |
Pembengkakan mata | Pop eye, akibat infeksi bakteri (Pseudomonas sp). | WipeOut | Makanan koi yang mengandung obat dan MediMax |
Goresan merah pada tubuh atau sirip, dan kemerahan pada tubuh. | Bakteri yang menginfeksi darah (Aeromonas sp). | WipeOut | Makanan ikan koi yang mengandung dan MediMax |
Sirip dan ekor rusak atau robek. | Pembusukan sirip dan ekor, akibat infeksi bakteri (Pseudomonas sp). | WipeOut | Makanan obat dan MediMax |
Pencegahan Penyakit Pada Ikan Koi
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mencegah penyakit tentu lebih baik daripada mengobati. Dengan kata lain, lebih baik Anda berupaya untuk menjaga ikan koi tetap sehat dan prima untuk mengurangi risiko terserang wabah penyakit.

Ikan koi terkena dropsy atau sisik nanas
Berikut ini langkah-langkah yang harus Anda lakukan untuk mencegah penyakit pada ikan koi:
1. Pastikan kualitas air tetap optimal
Kualitas air yang buruk dapat membuat ikan merasa tertekan atau stres, sehingga akan menurunkan efektivitas sistem kekebalan tubuhnya. Dengan kata lain, mempertahankan kondisi dan kualitas air yang sesuai kebutuhan hidup ikan, dapat membuat ikan koi Anda berada dalam kondisi yang prima. Daya tahan tubuh ikan koi pun akan optimal, sehingga mampu melawan segala ancaman penyakit dari lingkungan.
2. Jaga kualitas ekosistem di kolam ikan
Untuk meningkatkan kualitas ekosistem di kolam, sekaligus memudahkan Anda untuk mempertahankan kualitas air, perhatikan tingkat kepadatan ikan di dalam kolam. Pasang sistem filtrasi yang andal, dan lakukan pemeliharaan kolam yang tepat, secara rutin.
3. Karantina ikan pendatang baru
Jangan pernah melewatkan langkah ini! Karantina setiap ikan koi baru, sebelum Anda menggabungkannya dengan ikan lain di dalam kolam. Karena, meski berasal dari toko hewan peliharaan yang terpercaya, ikan koi masih berpotensi membawa parasit. Dengan melakukan karantina, Anda dapat mengurangi risiko paparan penyakit bagi ikan-ikan yang sudah ada di dalam kolam.
4. Lakukan perawatan secara rutin
Tidak seperti ekosistem alami, kolam ikan tentu membutuhkan perawatan yang telaten dari Anda. Secara berkala, Anda perlu mengganti air, melakukan perawatan filter, dan memeriksa kualitas air, untuk memastikan bahwa ekosistem buatan yang Anda sediakan selalu layak dan dapat menopang kesejahteraan ikan koi.
5. Perbanyak pengetahuan
Memelihara hewan, tidak dapat Anda anggap sebagai kesenangan semata, melainkan juga komitmen untuk memberikan kehidupan yang baik bagi mereka. Maka, gali informasi dan pengetahuan tentang kebutuhan hidup ikan koi, melalui berbagai sumber. Anda pun dapat diskusi dengan sesama hobiis, atau berkonsultasi dengan para ahli, untuk terus belajar mengenai praktik pemeliharaan terbaik bagi hewan kesayangan Anda.