Cara Merawat dan Memelihara Burung
daftarhewan.com. Cara merawat burung. Hampir semua spesies burung kicauan seperti poksay, lovebird, hwa mei, kepodang, murai batu, perkutut, burung falk, dan cucakrawa adalah burung pemakan serangga dan buah-buahan dalam kehidupannya di alam bebas.
Pakan itu banyak diperoleh secara berlimpah pada musim penghujan, sehingga mempengaruhi siklus kehidupannya seperti kawin, bertelur, dan mengasuh anak.
Cara Merawat Burung
Setelah burung itu dipelihara manusia sebagai satwa kesayangan, pakan yang diberikan berbeda jenis dan bentuknya dibandingkan pakan alaminya.
1. Makanan Burung Peliharaan
Pakan pokok sehari-hari yang diberikan adalah pakan buatan berbentuk voer atau pelet dan pisang kepok atau papaya.
Dalam pemberian pakan buatan dalam cara memelihara burung itu perlu diperhatikan kandungan zat gizinya yang lengkap dan mencukupi untuk kebutuhan hidup burung, bukan bentuk atau jenis pakannya.
Dewasa ini pakan buatan untuk burung ocehan tersedia di pasar dalam berbagai formulasi dan merek. Setiap formulasi pakan ditujukan untuk pakan burung tertentu.
Krotovita misalnya, ditujukan oleh produsennya khusus untuk pakan pokok poksay dan hwa mei.
Sebaiknya dalam pemberiannya jangan dicampur dengan pakan formulasi yang lain. Tapi kalau punya pertimbangan lain dan pakan campuran itu tidak membahayakan kesehatan burung, silahkan diberikan.
Kroto segar, ulat hongkong, ulat bumbung (sebenarnya ulat kayu jeunjing/sengon), jangkrik, hanya berfungsi sebagai pakan tambahan saja.
Tanpa diberi pakan hewan hidup itu burung ocehan telah tercukupi dengan lengkap kebutuhan gizinya yang berasal dari pakan buatan.
Hanya saja dengan adanya pakan ekstra serangga hidup itu perilaku burung akan lebih lincah, gembira, berani, dan lebih rajin berkicau, karena pakan itu merupakan pakan alami yang paling disukainya. Pemberiannya sukup satu jenis saja atau bisa berganti-ganti setiap hari.
Serangga sebagai pakan tambahan bisa diberikan setiap hari dalam cara merawat burung, tapi sebaiknya jangan terlalu banyak agar tidak mengganggu kesehatan dan nafsu makan burung terhadap pakan buatan. Pemberian ulat hongkong cukup 7-9 ekor per hari.
Jika pemberiannya lebih banyak dari itu tembolok burung akan mengeras, pencernaan terganggu, dan beraknya encer keputihan. Jika jangkrik yang diberikan sebagai pakan ekstra, serangga itu perlu dihilangkan kaki belakangnya yang bergerigi tajam.
Kalau kaki itu sampai tersangkut di dalam kerongkongan burung ketika ditelan, geriginya yang tajam bisa merobek pita suara sehingga rusak atau pecah.
Pemberian serangga segar sebagai pakan tambahan ini dapat membantu mengakrabkan burung dengan pemiliknya, jika diberikan setiap hari satu-persatu dengan menyuapkan langsung pakai tangan atau menjulurkannya dengan lidi.
Karena terbiasa, sifat liar burung berkurang dan bisa jinak. Burung tidak takut lagi mendekati pemiliknya kalau sedang diberi makan.
2. Harus Dimandikan
Burung ocehan di alam punya kegemaran mandi di sungai kecil yang airnya mengalir jernih dan bersih.Burung yang dipelihara pun perlu mandi sedikitnya satu kali sehari jika cuaca cerah.
Cara memandikan dengan menyediakan mangkuk plastik berdiameter 15 cm berisi air segar yang bersih, jernih, tanpa antiseptik, dan ditaruh dalam sangkar, sehingga burung dapat mandi sesuai kemauannya sendiri.
Bisa juga burung dimandikan dengan menyemprotkan air ke tubuhnya pakai sprayer. Dengan cara ini burung akan menyongsong jatuhnya air sambil mengibas-ngibaskan sayap dan ekornya.
Pada waktu burung dimandikan, air minum dan pakannya dikeluarkan dari sangkar agar tidak basah. Sambil memandikan burung dapat sekaligus dilakukan pembersihan sangkar dari kotoran.
Dengan demikian pembersihan sangkar dapat berlangsung setiap hari.Kotoran yang sulit dibersihkan dapat disikat pakai sabun untuk menghilangkannya, tapi dalam pencucian itu jangan sampai mengganggu ketenangan dan kenyamanan hidup burung. Untuk itu burung dapat dipindah sementara ke sangkar lain yang bersih sementara sangkar yang kotor dibersihkan.
Setelah mandi burung dijemur agar badannya cepat kering dan hangat. Lama penjemuran 1-2 jam. Dengan demikian air untuk mandi perlu diganti setiap hari, agar burung terjamin kebersihan serta kesegarannya.
Hampir semua burung ocehan ketika masih muda sulit dibedakan antara jenis jantan dan betinanya, karena penampilannya secara lahiriah hampir sama. Tapi kalau jeli, kedua jenis kelamin burung itu dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan ukuran badan, perilaku, dan bunyi suaranya.
Burung jantan biasanya berkepala bulat dengan dahi agak menonjol.Bulu ekor panajng. Sosok tubuhnya kekar dan besar, lincah, serta bertenaga. Sedang suaranya keras, nyaring, dan penuh variasi.
Burung betina berkepala agak pipih. Bulu ekor agak pendek. Sosok tubuhnya agak kecil, lamban atau kurang bertenaga, dan bunyi ocehannya tak begitu nyaring serta hampir monoton.
3. Melatih Burung Peliharaan
Semua burung ocehan yang masih bakalan (termasuk beo) dapat dilatih dengan kaset/rekaman (mp3), tapi suaranya harus lebih kecil daripada suara burung yang dilatih. Kalau suaranya lebih keras, burung yang dilatih bisa jatuh mental sehingga akhirnya tak mau berkicau sama sekali.
Seperti unggas lain, burung elang juga mengalami pergantian bulu. Bulu lama terlepas dan diganti dengan bulu baru.Pergantian bulu itu terjadi satu kali tiap tahun.
Pada burung yang hidup di alam bebas, pergantian bulu terjadi sesudah musim kawin.Burung yang dipelihara dalam sangkar biasanya jarang mengalami pergantian bulu, karena tidak ada rangsangan dari luar, seperti perbedaan intensitas cahaya, suhu, kelembapan, dan perubahan pakan yang dimakan.
Biasanya burung peliharaan yang rontok bulu atau sengaja mencabuti bulu sendiri sampai botak, sedang mengalami gangguan kesehatan seperti stres, dihinggapi parasit, atau kekurangan gizi.
Burung yang terlalu banyak mencabuti bulunya sendiri akan berkurang nafsu makannya sehingga kurang gizi. Akibatnya, bulu-bulu baru sukar tumbuh.
Jika burung stres karena gangguan orang, anjing, kucing, atau tikus, tempatkan burung bersangkutan di tempat yang aman dan nyaman, agar stresnya cepat hilang.
Jika penyebabnya parasit seperti kutu, caplak, gurem, nyamuk, bersihkan sangkar dan lingkungan dengan desinfektan.Burung dimandikan dengan air yang mengandung larutan pembunuh kuman.
Kalau kerontokan bulu itu ternyata disebabkan gangguan gizi, ransumnya perlu diperbaiki dengan memberikan bahan pakan yang kandungan gizinya cukup, dan air minumnya perlu diberi vitamin khusus untuk burung, misal Vitavit atau Growvit, yang berguna untuk merangsang pertumbuhan bulu baru.