Home » Ikan Cupang » 10 Fakta Tentang Ikan Cupang, Penting untuk Pemula

10 Fakta Tentang Ikan Cupang, Penting untuk Pemula

daftarhewan.com. Fakta Ikan Cupang. Bentuk unik, warna-warni cantik, dan daya tahan tubuh yang baik, membuat ikan cupang jadi pilihan berbagai kalangan, mulai dari anak-anak yang baru belajar memelihara ikan, hingga pehobi profesional.

Hanya saja, popularitas tersebut menawarkan dua mata pisau. Di satu sisi, sebagian ikan cupang menjadi komoditas mahal dan hewan kesayangan yang diperlakukan laiknya raja.

fakta ikan cupang, fakta tentang ikan cupang, fakta ikan laga, fakta cupang, fakta unik ikan cupang

Ikan cupang sendirian dalam akuarium – via : upgradedhome.com

Namun, di sisi lain, ada pula ikan cupang yang mendapat perlakuan buruk karena dianggap tangguh dan tahan banting. Beberapa peternak yang mengembangbiakkan ikan cupang dalam jumlah besar, bahkan kerap menempatkan mereka pada wadah kecil yang bertumpuk di rak, hingga ada yang membelinya.

Meski ikan cupang mampu bertahan hidup dalam ruang sempit hingga air kotor, tentu mereka tidak akan bahagia dan sejahtera.

BACA JUGA :  Ikan Cupang Giant Terbesar, Sejarah dan Fakta Menarik Lainnya

Karena itu, untuk menjadi pemelihara yang bertanggung jawab, Anda perlu menggali fakta-fakta penting tentang ikan cupang. Sehingga, Anda siap untuk menyediakan tempat tinggal, merawat, hingga memberi makan ikan cupang dengan baik dan benar.

Fakta Ikan Cupang

Berikut ini 10 fakta tentang ikan cupang, yang seharusnya diketahui para pemula:

1. Ikan cupang termasuk anabantidae

Seekor anabantid atau ikan labirin, memiliki suatu organ di kepala yang membuatnya dapat menghirup oksigen dari atmosfer. Bentuk adaptasi ini, menjadikan ikan cupang bisa bertahan dalam kondisi yang tidak ideal, seperti genangan air yang berlumpur di musim kering.

Namun, memelihara ikan cupang dalam akuarium tanpa filter dan membiarkan mereka berputar-putar dalam wadah kecil, tetap tidak dibenarkan. Karena, mampu bertahan hidup, tidak sama dengan berkembang.

Seperti jenis ikan lainnya, ikan cupang akan menjalani tumbuh kembang optimal, hanya jika mereka mendapat asupan oksigen yang baik.

2. Ikan cupang butuh ruang yang cukup

Daya tahan tubuh yang lebih tinggi dibandingkan jenis ikan lainnya, membuat ikan cupang kerap memperoleh tempat tinggal yang kurang layak. Sebagian besar dari mereka terpaksa hidup dalam vas tanaman, toples, dan berbagai wadah berukuran kecil.

Meski kondisi tersebut dianggap menguntungkan bagi beberapa peternak, akan lebih baik jika Anda tidak melakukan hal yang sama.

Jadilah pemelihara ikan cupang yang penyayang dan bertanggung jawab, dengan menyediakan tempat tinggal yang cukup luas. Dengan begitu, ikan cupang akan terbebas dari tekanan dan selalu sehat hingga akhir hidupnya.

Dalam hal ini, setidaknya Anda perlu menyiapkan tangki berkapasitas 19 liter.

BACA JUGA :  Ikan Cupang Blue Rim yang Bagus dan Cara Perawatannya

3. Ikan cupang merupakan ikan tropis

Habitat alami ikan cupang, merupakan perairan tawar yang cenderung hangat di Asia Tenggara. Mereka membutuhkan suhu lingkungan yang konstan, sekitar 24-27°C.

Maka, apabila Anda tinggal di wilayah beriklim dingin, pastikan Anda menyediakan pemanas pada tangki, karena penurunan suhu lingkungan, dapat membuat mereka stres.

4. Ikan cupang bersifat teritorial

Perilaku ikan cupang jantan yang agresif dalam mempertahankan wilayah, telah umum diketahui. Implikasinya, dua atau lebih ikan cupang tidak bisa tinggal dalam satu tangki bersama-sama tanpa penyekat.

Dan, tentu saja, mengadu ikan cupang sangat tidak dibenarkan dari segi etika dan moral.

Jadi, peliharalah mereka dengan baik, dengan menyediakan satu tangki yang layak untuk masing-masing ikan cupang.

5. Ikan cupang betina juga dapat bersikap agresif

Tidak hanya ikan cupang jantan, ikan cupang betina juga dapat menunjukkan sikap agresif terhadap jantan maupun betina lainnya.

Menggabungkan jantan dan betina juga membuka kemungkinan munculnya bayi-bayi ikan cupang yang tidak selamat, jika Anda belum memahami cara mengembangbiakkan mereka.

Karena itu, meski beberapa orang berhasil mengumpulkan hingga 5 atau lebih ikan cupang betina di satu ruang, akan lebih aman jika Anda tetap memelihara satu ikan cupang saja untuk satu akuarium.

6. Ikan cupang bisa berbagi ruang dengan ikan lainnya

Pada dasarnya, ikan cupang cenderung temperamental. Namun, mereka juga bisa menjadi anggota komunitas yang cukup baik dalam situasi kondusif. Alih-alih menyerang tanpa alasan, sering kali justru ikan lain yang memperovokasi ikan cupang lebih dulu.

BACA JUGA :  Jenis Ikan Cupang Plakat Beserta Gambar dan Harganya

Maka, sebelum memasukkan ikan cupang dalam tangki komunal, Anda perlu memerhatikan 2 hal. Pertama, pilih jenis ikan yang tidak agresif, dengan temperamen yang santai. Kedua, pastikan Anda siap dengan rencana cadangan, apabila terjadi sesuatu yang tidak terduga.

7. Ikan cupang merupakan karnivora

Di habitat alaminya, ikan cupang liar memakan serangga, cacing, krustasea, larva serangga, hingga ikan-ikan yang berukuran lebih kecil. Dan, diet tinggi protein ini perlu Anda ikuti sebisa mungkin.

Namun, itu tidak berarti Anda harus menangkap serangga atau cacing dari alam. Anda hanya perlu memilih pelet atau makanan ikan cupang berkualitas, berupa pakan beku, kering, atau hidup, mencakup cacing darah, daphnia, atau cacing sutra.

Hindari menempatkan ikan cupang dalam vas tanaman, karena mereka tidak doyan dengan akar tanaman, kecuali dalam kondisi kelaparan.

8. Ikan cupang menyukai tanaman

Ketidakpedulian dan kesalahpahaman, membuat banyak orang memelihara ikan cupang dalam vas tanaman. Kondisi tersebut dapat menjadi bencana bagi ikan cupang, karena mereka akan kesulitan untuk meraih akses oksigen di permukaan air.

Di sisi lain, ikan cupang akan menyukai tanaman yang hidup dalam akuariumnya. Tanaman air dalam akuarium, terbilang komponen yang fungsional, karena dapat menjadi tempat tersembunyi hingga beristirahat.

Namun, jika Anda tidak cukup telaten merawat tanaman hidup, pilih substitusi berupa tanaman plastik atau kain yang realitis, serta dekorasi lain berupa kayu apung, batu-batuan, atau gua buatan.

Yang terpenting, hindari aksesori akuarium dengan tepi yang tajam, karena dapat melukai sirip indah ikan cupang.

BACA JUGA :  Ikan Cupang Avatar, Sejarah dan Asal-Usulnya

9. Ikan cupang bersifat soliter

Para pemula sering kali khawatir ikan cupang kesayangan mereka akan kesepian jika hidup sendiri dalam akuarium. Padahal, kekhawatiran tersebut tidak akan terjadi, karena ikan cupang bersifat soliter, dan sangat menikmati kesendirian mereka.

ikan cupang dalam akuarium, cara membuat aquarium mini untuk ikan cupang, ikan cupang satu aquarium, ikan cupang dalam 1 aquarium, aquarium ikan cupang keren

Dalam hal ini, Anda perlu memahami bahwa setiap jenis ikan memiliki interaksi sosial yang berbeda-beda. Ikan komunal seperti ikan neon tetra, akan merasa lebih aman jika hidup dalam kelompok, dan justru menjadi stres jika hidup sendiri.

Namun, preferensi tersebut tidak berlaku bagi ikan cupang. Mereka memiliki sifat soliter, sehingga lebih nyaman hidup sendiri, dan justru tidak akan bahagia jika hidup bersama individu lainnya.

10. Ikan cupang bisa kabur dari akuarium

Biasanya, ikan cupang berenang dengan anggun dan cenderung lambat. Namun, Anda tidak boleh tertipu dan perlu berhati-hati.

Ikan cupang yang dibiarkan dalam akuarium terbuka, bisa kabur dengan melompat dari akuarium. Meski mereka tidak dapat pergi jauh, tentu saja mereka juga tidak bisa bertahan hidup.

BACA JUGA :  Ikan Cupang Koi yang Mewah Seperti Nishikigoi

Untuk menghindari hal tersebut, ada 3 hal yang perlu Anda lakukan, yaitu: Pertama, pasang penutup yang aman di bagian atas akuarium. Kedua, isi air dengan ketinggian yang jauh lebih rendah dibanding tepian tangki. Ketiga, jaga kondisi mental ikan cupang, dengan memastikan kondusivitas lingkungan, sehingga mereka tidak stres atau merasa tertekan.

Kesimpulan

Setelah menggali informasi lebih dalam tentang ikan cupang, pastikan Anda tidak terjebak dalam kesalahpahaman para pemula. Sadari tanggung jawab Anda, dengan merawat ikan cupang sebaik-baiknya, dan menyediakan tempat tingggal yang layak bagi mereka.

Selain itu, berikan perlakuan yang terbaik, sesuai sifat alami ikan cupang dari segala aspek, mulai dari interaksi sosial, pakan, hingga pengembangbiakkan. Dengan begitu, mereka dapat menjalani tumbuh kembang yang optimal, serta menikmati hidup mereka dengan bahagia dan sejahtera.