Gelembung Akuarium dan Fungsinya

daftarhewan.com. Kenapa Harus Ada Gelembung Akuarium? Apa Manfaatnya?

Sebuah bubbler akuarium, yang biasa disebut gelembung udara akuarium bermanfaat bagi air di dalam akuarium.

Saat gelembung-gelembung ini naik ke atas, mereka membantu oksidasi air dan meningkatkan kondisi kehidupan ikan, tumbuhan, dan makhluk hidup yang lain dalam tangki ikan. Bubbler akuarium umumnya bekerja 24/7.

Fungsi Gelembung Akuarium

Akuarium bisa saja sehat tanpa gelembung udara, tapi mempunyai pompa udara atau aerator bisa memberi fungsi besar untuk akuarium Anda. Ini bisa memberi transisi gas extra agar semakin banyak oksigen di tangki akuarium Anda dan dapat berperan sebagai dekorasi atau filter.

Maka gelembung udara dapat benar-benar bermanfaat untuk bak ikan Anda bila Anda menambahkannya.

Beberapa ikan kemungkinan tidak menyukai kebanyakan gelembung, tapi ikan hias lain akan menyukainya.

Itu seutuhnya bergantung pada spesiesnya, ikan merupakan barisan hewan yang bervariatif. Itu karena biofilm, atau bakteri yang mengambang bebas yang memakan kotoran ikan di di air.

Kebanyakan gelembung bisa mengusik sikap normal ikan, walau umumnya ikan yang tertekan akan nampak sangat jelas, atau mengakibatkan pengendapan dari dasar bak yang membuat air jadi kotor bila filter tidak dijaga kebersihannya.

Ikan-ikan hias yang berenang di dalam akuarium melambaikan ekor serta siripnya di antara aksesoris atau tanaman air hijau segar, jadi kombinasi manis pada pemandangan dalam sebuah akuarium.

Tetapi, tidak sempurna rasanya jika tidak ada gelembung udara akuarium yang biasanya menghasilkan suara unik yang khas gemercik air.

Fungsi Gelembung Akuarium

Ditambah, gelembung yang dari aerator itu, mempunyai peranan penting dalam perputaran air dan mengontrol kandungan oksigen larut dalam akuarium.

Untuk mereka, orang-orang penghobi ikan hias, tentulah mengenali maksud aerasi dan peranan oksigen untuk kehidupan ekosistem dalam akuarium. Seperti manusia, ikan serta organisme air memerlukan oksigen untuk bernapas.

Lewat aerasi, suplai oksigen selalu terlindungi, hingga bisa memenuhi keperluan ikan, dan bakteri yang bekerja memfiltrasi air akuarium.

Selainnya peranan tehnis dan biologis, gelembung-gelembung udara jadi komponen dekorasi yang memikat. Semprotan udara dari aerator bisa memberikan dampak perairan yang hidup dan meriah.

Untuk menambahkan seni, aerator umumnya ditempatkan pada hiasan berbentuk kerang atau koral. Suara gemercik air yang stabil akan menyajikan atmosfer alam yang membahagiakan, sekalian situasi menentramkan di rumah.

Tetapi, walau mempunyai peranan yang cukup penting, ada banyak hal yang perlu kamu cermati saat sebelum memutuskan memilih jenis aerator. Yang penting, pikirkan ukuran akuarium.

Jika akuarium lumayan besar, tentukan pompa yang lumayan kuat untuk meredam penekanan air di akuarium serta sanggup menanggung kelancaran perputaran air.

Sementara dalam akuarium yang kecil, pilih aerator kecil yang mempunyai tekanan rendah dengan semburan yang halus, supaya tidak terlalu berlebih atau membingungkan ikan hias dalam aquarium.

Untuk mempermudah, kamu dapat memutuskan aerator yang diperlengkapi pengontrol penekanan berdiameter pipa sesuai keperluan.

Nah, jika kamu sudah memastikan aerator yang terbaik, berikut beberapa langkah penempatan aerator di akuarium:

Sambungkan satu diantara ujung selang dengan aerator, lalu taruh ujung yang lain pada tempat yang kamu inginkan hadirnya gelembung udara pada akuarium.

Taruh selang di dasar sampai ke belakang akuarium, untuk mengaitkannya dengan pompa.

Jika pompa, aerator, dan lokasi keluar gelembung udara sudah terhubung, selekasnya hidupkan pompa. Bila gelembung sukses keluar, maka selang sudah tersambung dengan sempurna.

Seterusnya, kamu harus teratur mengerjakan perawatan supaya perputaran air selalu berjalan baik. Karena, seiring berjalannya waktu, lubang pada aerator bisa terhambat oleh endapan mineral, sisa-sisa makanan ikan, dan bermacam serpihan yang lain.

Karena itu, bila gelembung udaraakuarium terlihat berkurang atau gelembung air tidak keluar, lepaskan aerator dan bersihkan dengan air mengucur, sambil digosok memakai sikat nilon.

Rendam juga aerator dengan peroksida sepanjang malam, untuk selanjutnya digosok dan dikeringkan saat sebelum terpasang kembali ke tangki.

Seharusnya kamu tidak memakai cuka atau bahan korosif yang lain supaya tidak merusak komponen-komponen akuarium.

Dan, untuk hasil yang optimal, turuti arahan pemakaian yang sesuai bentuk aerator. Selamat mempraktikkan dan mempelajari!