9 Hewan Pemakan Semut dan Rayap yang Unik
daftarhewan.com. Hewan pemakan semut. Hidup bergerombol dengan mobilisasi tinggi, jadi keunikan hewan imut yang tidak asing bagi kehidupan kita, yakni semut. Karena sangat akrabnya, semut juga tersemat dalam sebuah pepatah, “Ada gula ada semut”. Ukuran yang super mini, membuat kehidupan semut dilingkupi intimidasi kapan saja. Terinjak, tertindas, atau terseret.
Tetapi, walau terabaikan dan kita kira tidak penting, semut jadi sasaran predator. Bahkan juga, semut bukan hanya digemari oleh hewan yang memiliki ukuran kecil seperti undur-undur, tetapi hewan sebesar trenggiling, yang lantas kerap disebutkan ant-eater atau hewan pemakan semut.
Hewan Pemakan Semut
Disamping semut, hewan yang termasuk dalam subordo Vermilingua ini menyukai rayap sebagai makanannya. Dapat disebutkan, beberapa anteater merupakan hewan yang misteri karena mereka memiliki sifat soliter (penyendiri) dan nocturnal (beraktivitas pada malam hari). Bila kamu ingin mengetahui bentuk dan substansi beragam jenis binatang pemakan semut atau anteater, berikut 10 di antaranya:
1. Echidna
Hewan mamalia yang bertelur bernama lain Spiny Anteater atau ekidna ini, datang dari teritori Papua New Guinea (Pulau Papua) dan Australia. Asal mula nama mereka dari mitologi Yunani, yang memiliki makna “induk segala monster”. Wujud mereka memang kelihatan menakutkan, terhitung pula saat merasa terancam. Mereka dapat bergulung dan mengeluarkan duri-duri tajam.
2. Giant Anteater
Tipe binatang pemakan semut satu ini merupakan yang paling besar atau raksasa, yakni mencapai 2,1 mtr. Dengan lidah lekat sepanjang 61 cm, mereka dapat makan 30.000 ekor semut dan rayap setiap harinya. Tetapi, ada juga predator yang mengincar beberapa giant anteater, yakni jaguar, puma, dan cougar.
3. Giant Armadillo
Walau termasuk anteater, Giant Armadillo kerap kali mengonsumsi rayap dan belatung. Sama sesuai namanya, hewan asal dari Amerika Selatan ini memiliki ukuran besar dengan berat badan mencapai 30 kg. Mereka sering dibasmi oleh manusia, karena dipandang seperti hama.
4. Northern Tamandua
Dengan badan yang bercorak hitam, Northern Tamandua gampang dikenal dan dapat ditemui di teritori Meksiko Selatan sampai rimba pantai Pasifik, sekitaran Ekuador dan Peru. Mereka dapat mencapai panjang 130 cm, bergigi sedikit, dengan lidah yang panjang dan lekat.
5. Numbat
Seperti anteater lain, numbat atau banded anteater mempunyai lidah panjang dan lekat. Tetapi, cakarnya yang kurang kuat membuat mereka memilih tanah yang lebih halus. Skema di badan mereka, diperkirakan terkait dengan Tazmania atau Thylacine yang sudah musnah. Karena populasi anteater jenis ini sudah menipis, usaha pelestarian terus dilaksanakan untuk menjaga keberadaan mereka.
6. Pink Fairy Armadillo
Warnanya yang cute, membuat Pink Fairy Armadillo jadi terlihat adorable dan lucu. Ditambah lagi, ukuran badannya imut, hanya 4,5 inch. Dengan lapisan baja, ia dapat bergulung dan menelusup seperti kura-kura. Tetapi, sedihnya hewan asal Argentina ini sudah ada diambang kepunahan.
7. Pygmy Anteater
Pemakan semut yang disebut Silky ini berasal Amerika tengah dan Amerika Selatan. Mereka hidup di teritori hutan dan memiliki tubuh kecil, dengan berat kurang dari 1 pon (0,4 kg) dan panjang 45 cm. Anteater jenis ini termasuk nocturnal dan jarang-jarang terlihat. Walau begitu, mereka belum dikelompokkan sebagai hewan yang terancam punah.
8. Southern Tamandua
Eksotisme hewan atau binatang yang disebut juga Collared atau Lesser Anteater ini membuatnya kerap dicari. Walau sebenarnya, semprotan kelenjar bau busuk dari anusnya, menjadi satu diantara keunikan pertahanan Southern Tamandua. Anteater yang makan serangga seperti lebah ini, hidup di daerah Amerika Selatan. Ia mempunyai cakar yang tajam, tetapi tidak mempunyai gigi, seperti anteater yang lain.
Nama anteater satu ini datang dari bahasa Afrika Selatan, yang maknanya babi bumi. Tetapi, walau moncongnya terlihat seperti babi, mereka punyai telinga seperti keledai, dan kulit merah muda pucat yang kerutan.
9. Trenggiling
Hewan bersisik bernama lain Pangolin atau Scaly Anteater ini dapat kita temui di Indonesia, wilayah barat Asia Tenggara sampai Samudra Atlantik di Afrika. Trenggiling banyak dicari sebagai makanan dan obat-obatan, hingga IUCN menulis jika populasinya tengah turun secara signifikan. Tubuh trenggiling dapat mencapai 100 cm. Susunan badan yang kuat dan tersusun atas keratin bisa melindunginya dari gempuran predator.
Walau kita tak pernah menyaksikan mereka dalam kehidupan setiap hari, tetapi beberapa anteater jadi bagian utama dalam keseimbangan alam. Karena itu, hargai dan jaga kelestarian habitat mereka, ya!