daftarhewan.com. Hewan penghisap darah. Berbicara mengenai hewan penghisap darah, kita kemungkinan langsung akan terpikir pada figur vampire. Tetapi hantu western itu memanglah tidak nyata. Selain narasi mistiknya, vampire makin terkenal karena beberapa film yang mengusungnya. Sebutlah saja Twilight, Underworld, Vampire Hunter, Noblesse, atau True Blood.
Daftar Isi :
Hewan Penghisap Darah
Tapi makhluk yang suka mengisap darah memang exist. Mereka ialah hewan-hewan yang menyedot si merah secara diam-diam, tetapi mereka benar-benar gigih untuk memperolehnya. Berikut 10 hewan yang dapat kita juluki sebagai the real vampire. Jom!
1. Candirú

Walau memiliki ukuran imut, tetapi candirú jadi salah-satu hewan yang paling ditakutkan. Apa lagi jika kita tengah berkunjung sungai Amazon atau Orinoco, di mana mereka ada. Ikan seperti lele kecil yang memiliki sifat parasit ini dapat menerobos masuk ke tempat uretra manusia.
Mereka selanjutnya akan “menumpang” hidup dengan mengisap darah atau jaringan pada tubuh. Peristiwa ini sempat pernah diabadikan dan jadi salah-satu narasi horror yang membuat para perenang lebih berhati-hati.
2. Kelelawar Vampire
Kelelawar memang bisa dibilang dengan vampire, karena mereka berkeliaran di malam hari. Tapi kita tidak dapat men-judge jika semua sebagai penghisap darah. Dari sekitaran 1000 macam kelelawar, cuma ada 3 spesies yang berkepribadian seperti vampire.
Dua jenisnya antara lain mempunyai beberapa ciri badan berbentuk kaki dengan bulu dan sayap warna putih. Sementara yang satunya lebih fleksibel. Mereka menyebar banyak di wilayah liar Amerika tengah dan selatan.
Supply makanannya yang selalu menyusut membuat makhluk ini mengerjakan pengembangan perburuan. Mereka tidak segan-segan mengisap darah hewan-hewan ternak maupun manusia. Disamping mengambil darah, gigitannya dapat mengakibatkan rabies. Resikonya, virus itu dapat menyebar. Salah-satu kasus menakutkan terjadi di suku Awajun, Peru. Terdaftar ada empat anak wafat karena pandemi rabies dari kelelawar ini.
3. Pinjal (Flea)
Sebagian besar dari penyedot darah itu akan kabur sesudah kenyang minum. Berlainan dengan hewan penghisap darah selain nyamuk ini. Mereka akan memutuskan untuk tinggal, atau kongkow atau bersembunyi pada bulu-bulu korbannya. Badannya yang tipis jadi keunggulan tertentu, hingga mereka dapat menyelusup dengan gampang.
Kulitnya lumayan keras dan kakinya seperti pegas dan mereka adalah hewan yang pandai melompat, yang memungkinkannya mereka untuk melonjak dengan cepat. Kutu ini sendiri mempunyai jenis “rumah inang” masing-masing. Ada yang memutuskan jadi kutu manusia, kutu kucing, kutu anjing, dll tergantung spesies dan kesukaan. Sementara untuk kutu tikus, mereka meninggalkan tapak jejak tertentu berbentuk penebaran pestis.
4. Kutu (Louse)
Seperti rekanan sama-sama kutu lain, yang ini memiliki sifat parasit alias memercayakan “induk” sebagai tempat pelabuhannya. Tetapi mereka ini cukup pemilih dalam menemukan spot tertentu untuk ditempati. Ada yang memutuskan memilih rambut, pinggang, dan anggota badan tertentu sebagai tempat tinggalnya.
Yang pada bagian badan itu disamping mengisap darah meninggalkan penyakit berbentuk tifus maupun demam. Berdasar riset di AS, kutu-kutu seperti ini banyak menulari beberapa tunawisma atau beberapa orang yang malas mandi dan tidak ganti baju dengan teratur.
5. Caplak (Tick)

Hewan ini jadi vampire produktif, karena dapat meminum darah sampai 600 kali lipat dari berat tubuhnya sendiri. Mereka mempunyai senjata unggulan berbentuk gigi tajam, cakar, dan tabung tempat penampungan khusus.
Umumnya kutu ini melakukan aktivitas di tempat yang hangat atau di rimba dekat perairan. Ada yang menanti, ada pula yang berburu. Ketika mendapatkan mangsa, mereka akan lekas menanamkan gigitannya. Korbannya memang tidak akan beralih menjadi vampire, tetapi si kutu telah mentransferkan penyakit yang pasti membuat korbannya jatuh sakit.
6. Kutu Busuk (Kepinding)
Sebenarnya kepinding atau tumbila ini sebagai parasit “rumahan” yang disebut kutu kasur, sering bersembunyi di sarang-sarang. Entahlah itu di gua maupun spot gelap yang terasing atau lainnya. Tetapi sekarang mereka telah banyak diketemukan di perumahan atau bahkan juga beberapa gedung besar.
Umumnya mereka sembunyi di tempat-area seperti pada balik tembok, dalam kasur, di lantai, dll. Ketika malam datang, mereka bergerilya untuk mengisap darah mangsanya. Komunitas mereka berkembang cukup cepat. Masalahnya kepinding betina dapat menghasilkan lima telur setiap harinya.
Gigitannya sendiri memang tidak mentransferkan penyakit membahayakan, tetapi gatalnya itu serta kenakalan mereka dapat memacu kesengsaraan dan kekhawatiran. Bagaimana juga, gigitannya memang cukup menyakitkan.
7. Lamprey
Dapat disebut, ikan dengan wujud aneh ini sebagai “alien” laut yang kuno dan menakutkan. Mereka tidak bersisik, tidak mempunyai rahang, dan berpembawaan seperti larva polos yang tidak beresiko. Tetapi sekitaran 7 tahun kemudian, saat mereka mencapai umur dewasa, lamprey menjelma jadi monster beresiko.
Tanpa kesangsian, giginya akan selekasnya mencapit mangsa dan langsung menyedot darahnya. Betul-betul tidak memberikan ruangan untuk menentang bagi korbannya. Komunitas mereka kemungkinan ada di air tawar maupun asin. Lamprey berkesempatan menyerang manusia jika mereka sedang ada ada dalam keadaan lapar saja. Perlu diketahui bahwa mereka adalah hewan yang bernapas dengan insang lho.
8. Lintah
Hewan yang bernapas dengan kulit ini memiliki bentuk yang mengingatkan kita akan “saudaranya”, cacing tanah. Tapi sudah pasti lintah ini lebih maut. Sebagian dari lintah adalah predator siput atau keong. Sementara yang lain ialah penyedot darah yang andal. Uniknya, beberapa lintah justeru digunakan untuk kebutuhan klinis atau dunia kesehatan.
Kandungan antikoagulan yang datang dalam setiap gigitan dapat mengurangi penekanan, pembekuan, dan memicu sirkulasi setelah operasi. Di India juga, lintah telah lama jadi rekan kerjasama dalam setiap penyembuhan tradisionil. Warga di situ yakin jika makhluk ini dapat membersihkan darah yang terkontaminasi.
9. Nyamuk Betina
Dibandingkan dengan hewan serangga penghisap darah lain, nyamuk kerap dikatakan sebagai penyebab dari banyak kematian umat manusia. Tetapi kita tidak dapat mendakwa semua gender nyamuk sebagai tersangkanya. Yang jantan lebih suka mengonsumsi nektar.
Sebut saja, mereka itu vegan. Sementara yang betina, apa lagi yang sedang hamil, memang perlu darah sebagai tambahan protein. Tetapi dampaknya untuk manusia tidak banyak. Paling cuma gatal-gatal, bentol, dan merah-merah. Tapi dibalik semuanya, mereka telah menanamkan penyakit beresiko. Yang betina ini dikenali seringkali menebarkan bahaya itu. Entahlah berbentuk malaria, demam berdarah, virus West Nile, dll.
10. Serangga penghisap darah (Kissing Bug)
Dari namanya, kita tidak mengetahui bahaya yang memiliki arti. Tetapi kenyataannya, kissing bug ini dapat semakin beresiko dari kepinding atau kutu busuk lain. Ukuran semakin besar, gempurannya lebih agresif, dan keberaniannya lebih mengagumkan.
Mereka tidak akan ragu-ragu untuk menggigit dan mengisap darah dari tempat muka. Gigitannya bisa juga mengundang parasit, yang selanjutnya mengakibatkan penyakit Chagas. Jika tidak, mereka akan menebar kesengsaraan lain berbentuk reaksi alergi. Baik itu kulit melepuh, mata yang sembab memerah, sesak napas, serta kejang-kejang. Jika tidak sudi menerima kehadiran mereka, kita dapat selekasnya menutup jalan masuk seperti celah-celah di bawah pintu, tembok, maupun jendela.
3 thoughts on “10 Hewan Penghisap Darah Kambing sampai Manusia!”
Comments are closed.