10 Hewan trypophobia, Ada yang Aneh atau B aja?
daftarhewan.com. Hewan trypophobia. Secara bahasa, trypophobia adalah ketidakmauan yang ekstrem atau ketakutan yang irasional akan kumpulan lubang kecil atau gundukan.
Jika judulnya gagal membuat Anda merasa terusik, ketahuilah Anda akan menyaksikan hewan yang memicu trypophobia.
Fobia, ketakutan akan lubang dan pola-pola kecil yang berkelompok, menurut para ilmuan hal tersebut bisa mungkin iya atau mungkin juga tidak nyata, tetapi hewan-hewan di bawah ini pasti, dan memiliki beberapa desain yang menarik untuk membuktikannya.
Hewan-hewan pemicu trypophobia tidak bermaksud memicu Anda ketakutan, mereka hanya menjalani hidup mereka sebagai diri mereka yang mempunyai pola-pola berlubang di tubuhnya, dan siapa yang bisa menyalahkan mereka karena desain sang Maha Pencipta.
Adanya lubang-lubang tersebut pada tubuh mereka beberapa hanya diperlukan untuk mengangkut anak mereka yang belum menetas di punggung mereka, beberapa hidup di lubang kecil, dan beberapa hanya berevolusi seperti itu karena pola kecil disposisi mereka.
Apa yang menyebabkan trypophobia?
Penyebab pasti trypophobia tidak diketahui, karena penelitian di bidang ini terbatas. Berbagai pemicu trypophobia telah diidentifikasi, seperti sarang lebah, bubble wrap, atau biji buah. Pola tertentu, benjolan, hewan berpola, dan citra juga dapat memicu reaksi trypophobia.
Hewan Trypophobia
1. Gurita cincin biru (Blue-ringed octopus)
Berasal dari Samudra Pasifik, gurita cincin biru sering bersembunyi di terumbu karang dan puing-puing laut. Meskipun semua gurita berbisa, racunnya 1.000 kali lebih kuat daripada sianida, yang dapat membunuh 26 manusia dalam hitungan menit.
Racunnya yang mengandung histamin, tetrodotoksin, tryptamine, octopamine, acetylcholine, taurine dan dopamine memblokir sinyal saraf yang menyebabkan mati rasa pada otot dan gangguan pernapasan. Saat terancam, mereka menampilkan cincin kecil berwarna biru cerah yang dapat dilihat di sekujur tubuhnya.
2. Ikan Buntal (Puffer fish)
Ikan buntal puffer fish dianggap sebagai vertebrata paling beracun kedua di dunia, mengandung racun 1.200 kali lebih mematikan daripada sianida yang bisa membunuh hingga 30 orang.
Mereka mendapatkan nama mereka karena kemampuan untuk “mengembang” atau “mengembung” tubuh mereka sebagai bagian dari reaksi pertahanan alami.
Mereka mengisi perut elastis mereka dengan sejumlah besar air dan membesarkan diri hingga beberapa kali ukuran normalnya.
3. Katak Panah Beracun Biru (Blue poison dart frog)
Katak panah beracun hidup di hutan hujan Amerika Tengah dan Selatan. Tubuh mereka yang berwarna cerah, dengan ukuran sebesar ibu jari orang dewasa, menampilkan pola-pola aposematik.
Warna biru kulit mereka umumnya lebih gelap pada tungkai dan perut, dengan bintik-bintik hitam atau bercak, menandakan peringatan bagi pemangsa lainnya.
Seperti namanya, katak panah beracun melepaskan racunnya melalui kulit, yang bisa mematikan bagi calon pemangsa atau manusia ini.
4. Katak Suriname (Surinam toad)
Kodok Suriname
Katak Suriname (Surinam toad) biasanya disebut-sebut sebagai salsah satu contoh pemicu trypophobia.
Bagimana tidak, Katak ini membiarkan telur-telurnya tertanam di atas punggung ibunya dan akhirnya keluar dari telur sehingga membentuk lubang seperti sarang lebah.
5. King Cobra
Ular King Cobra atau di Indonesia disebut Ular Lahang ini adalah ular berbisa terbesar dan paling berbahaya di dunia. Panjangnya bisa mencapai 5 meter dan beratnya bisa mencapai 20 kg.
Ular jantan lebih panjang dan lebih berat daripada betina, yang merupakan karakteristik yang sangat tidak biasa jika kita mempertimbangkan ukuran jantan dan betina dari spesies ular lain.
Warna kulit mereka bervariasi, dari kuning, hijau, coklat, hingga hitam. Tampaknya kulit mereka berkilau, namun sebenarnya kering saat disentuh.
Ular juga memiliki penglihatan yang sangat baik, memungkinkan mereka untuk melihat mangsa hampir 90 meter jauhnya. Biasanya, mereka akan menghindari kontak dengan manusia, atau jika diancam, mereka akan mengangkat dan meratakan lehernya ke dalam tudung, dengan tanda bintik mata muncul di permukaan kulit.
Lidah mengambil partikel aroma, yang dapat mendeteksi mangsa dalam hitungan detik. Jumlah neurotoksin yang dapat mereka berikan dalam satu gigitan cukup untuk membunuh 20 orang atau bahkan seekor gajah.
Mereka tidak hanya pemanjat yang hebat, yang tinggal di hutan dekat sungai, tetapi juga perenang yang hebat. Makanan mereka termasuk ular lain, tikus atau kadal.
6. Macan Tutul (Leopard)
Apakah Anda merasa terganggu dengan gelembung air mendidih? Apakah melihat biji melon yang berkerumun di dalam buah membuatmu jijik?
Apakah Anda menghindari pola kulit leopard atau macan tutul? Semua kemungkinan tanda-tanda trypophobia. Tapi, jika Anda hanya terganggu oleh fenomena ini, kemungkinan besar Anda memiliki sedikit gangguan.
Jika reaksi Anda memicu penghindaran dan perubahan perilaku, kondisinya mungkin lebih pada tingkat fobia.
7. Ngengat Macan Tutul (Giant leopard moth)
Ngengat macan tutul raksasa aktif di malam hari. Jantan biasanya tertarik pada lampu di malam hari. Kadang-kadang lusinan pejantan datang ke cahaya terang yang ditempatkan di habitat yang baik. Betina biasanya kurang umum berada di sekitar lampu. Warna sayap putih dengan pola bulat-bulat hitam tersebut bisa menjadi salah satu pemicu trypophobia.
8. Sarang Lebah
Orang biasa melihat lebah di sarang lebah tentu akan memikirkan madu, tetapi berbeda dengan orang yang mempunyai trypophobia.
Salah satu jurnal penelitian berteori bahwa orang dengan trypophobia mengembangkan gejala karena mereka secara tidak sadar mengasosiasikan sarang lebah sebagai hewan berbahaya, dalam hal ini seperti ular derik yang polanya mirip.
9. Siput Kerucut (Cone Snail)
Habitat siput kerucut adalah di Samudra Hindia dan Pasifik, Karibia dan Laut Merah, dan di sepanjang pantai Florida. Juga dikenal sebagai Siput Kerucut Marmer, ini adalah salah satu hewan paling beracun di planet ini.
Bisa atau racunnya cukup kuat untuk membunuh sekitar 20 manusia. Racun tersebut menargetkan sistem saraf, melumpuhkan korban dan menyebabkan kematian korban.
Cangkangnya berukuran dari satu inci hingga 9 inci dan penyengat berbisa yang tajam muncul seperti tombak yang keluar dari cangkang. Bentuk dasar cangkang siput laut ini adalah kerucut beraturan dan bersisi lurus dengan tanda seperti peta.
10. Teritip (Barnacles)
Teritip atau Barnacles adalah artropoda dari anggota infrakelas Cirripedia, subfilum dari Crustacea, sehingga bisa dibilang berkerabat dengan udang dan kepiting.
Mereka cenderung menyukai perairan yang dangkal atau air pasang yang bergelombang cukup kuat. Hewan ini mencari makan dengan menyaring plankton dan mereka melekat pada suatu objek, termasuk tubuh Paus.
