Home » Hewan Ternak » Hock Burn Merusak Mutu Karkas Ayam Broiler

Hock Burn Merusak Mutu Karkas Ayam Broiler

daftarhewan.com. Penyakit ‘Hock Burn’ menimbulkan cacat pada kulit dan daging ayam. Luka-luka yang timbul pada dada, persendian, dan telapak kaki, tampak seperti kudis berwarna cokelat hitam. Pemeriksaan histologis menunjukkan, luka itu terjadi akibat peradangan akut ditambah nekrosis pada epidermis (kulit luar).

Pada serangan besar kulit lapisan dalam juga terserang. Dari luka-luka itu telah diisolasi beberapa bakteri dan jamur, yang ternyata tidak berbeda dengan yang biasa hidup pada kulit ayam. Tapi kulit yang terbuka itu memberi peluang masuknya mikrobra berbahaya, yang bisa mengakibatkan peradangan sarung urat, infeksi persendian, dan kelumpuhan.

hock burn in broiler chickens, hock burns in broilers, hock burn chicken, hock burns, hock burn in broilers, hock burn broiler chickens, shock burn skin, shock burn definition, shock burn management, hock burn translation

Waktu mewabahnya penyakit ini tidak dipengaruhi musim. Tingkat serangannya pun bervariasi dari 15-20%. Hal ini mengakibatkan kerugian ekonomis yang serius, karena meskipun ukuran lukanya kecil karkas sudah tidak lagi bermutu prima. Selain menurunkan mutu, meningkatnya jumlah mikroba karkas menimbulkan masalah kesehatan makanan.

Alas kandang penyebabnya

Penyebab hock burn adalah alas kandang buruk yang selalu bersentuhan dengan ayam. Alas kandang yang buruk disebabkan oleh berbagai faktor, terutama kadar air alas yang tinggi (basah). Sebab utama alas basah dalam kandang ayam sebagai berikut. Baca Juga : Ayam Fillet

BACA JUGA :  Ayam Jago Berkokok, Pertanda Apa?

1. Komposisi pakan

Kadar air alas langsung berkaitan dengan kadar air kotoran ayam. Faktor apapun yang menyebabkan peningkatan kadar air kotoran (diare) akan meningkatkan kadar air alas. Kebanyakan sebab utama diare pada ayam berasal dari nutrisi pakan seperti mineral, protein, karbohidrat, dan lemak.

Mineral natrium, klorida, dan kalium yang berkadar tinggi dapat menyebabkan peningkatan kadar air kotoran. Sehingga di dalam pakan kadar mineral harus seimbang.

Protein untuk pakan ayam broiler terutama berasal dari kacang kedelai. Jumlah berlebihan menyebabkan diare karena kadar kaliumnya tinggi, sehingga jumlah air yang dikonsumsi ayam pun meningkat. Agar terhindar dari diare, pakan ayam tidak boleh mengandung lebih dari 20% kacang kedelai.

Tapioka yang berkadar karbohidrat tinggi sampai 30% dalam pakan ayam, dapat menyebabkan diare, karena kanji yang berkadar tinggi tidak bisa dicerna. Selain itu, barley (sejenis gandum) juga mengandung karbohidrat tertentu yang sulit dicerna.

BACA JUGA :  15 Jenis Makanan Ayam Terbaik yang Bikin Gemuk

Lemak terutama lemak hewani atau lemak jenuh pada pakan yang tidak terserap akan dikeluarkan dalam bentuk lemak juga. Lemak pada kotoran itu akan menempel pada telapak kaki ayam atau ceker dan membentuk kerak padat. Pada keadaan ini serangan penyakit akan meningkat. Sehingga dianjurkan untuk menggunakan lemak tak jenuh (lemak nabati) sampai 70% dari seluruh kandungan lemak pakan.

Selain kandungan nutrisi, diare bisa disebabkan oleh hal lain. Misalnya, penyakit radang usus yang disebabkan oleh Escherichia Coli dan Koksidiosis.

2. Kondisi peternakan

Ventilasi buruk menyebabkan kelembapan udara tinggi sehingga terjadi peningkatan kadar air alas kandang menyebabkan Hock Burn. Hal ini dapat diatasi dengan menekan kelembapan udara dalam kandang di bawah 72%. Selain kelembapan udara, kepadatan ayam yang tinggi akan meningkatkan produksi kotoran per luas alas, yang juga akan meningkatkan kadar air alas.

Walaupun kadar air alas kandang merupakan faktor utama terjadinya luka persendian dan lepuh dada, masih ada beberapa faktor lain yang ikut bertanggung jawab. Faktor-faktor itu antara lain suhu kandang tinggi, konsentrasi senyawa nitrogen tinggi pada alas dan menempel pada kulit ayam, serta komposisi bahan alas dan tingkat kemudahan hancurnya.

BACA JUGA :  Kandang Anak Ayam untuk Pembesaran

Penanggulangan

Kadar air alas yang tinggi dapat diatasi dengan penggunaan bahan alas yang kering dengan ketebalan minimal 5 cm, dan ventilasi yang baik. Sehingga kelembapan udara dalam kandang bisa dikendalikan kurang dari 72%.

Selain itu, dilakukan pemeriksaan tempat minum secara rutin sehingga bila air minum tumpah atau tempat minum bocor dapat segera ditangani. Kemudian pastikan tinggi permukaan air minum optimum terhadap tinggi tempat minum, dan tinggi tempat minum sekitar setinggi punggung ayam.

Komposisi pakan yang seimbang dalam hal kadar natrium, klorida dan kalium. Dianjurkan kandungan mineral natrium dalam pakan ayam sekitar 0,15-0,20%, kalium kurang dari 0,8%, dan klorida sekitar 0,15-0,20%. Kemudian lemak jenuh dan bahan mentah tertentu (tepung kacang kedelai, tapioka) dalam jumlah berlebih harus dihindari.