Ikan Belida, dari Bahan Kerupuk sampai Ikan Hias
daftarhewan.com. Ikan Belida yang bernama ilmiah (Chitala ornata) dari family notopteridae adalah ikan yang disebut pada beberapa literatur adalah ikan asli Indonesia, tepatnya di pulau Kalimantan.
Ikan Belida
Karena mereka adalah salah satu spesies ikan paling invasif di dunia, Ikan Pisau Badut (Clown knifefish) disebut juga berasal dari habitat air tawar di Negara Laos, Kamboja, Vietnam dan Thailand, namun telah diperkenalkan ke wilayah dan Negara di luar daerah asalnya.
Dengan denotasi “knifefish“, notopterids tidak boleh disamakan dengan Gymnotiformes, ikan pisau listrik dari Amerika Tengah dan Selatan. Meskipun cara berenang mereka mirip serta penampilan mereka sangat mirip, kedua kelompok ini tidak terkait erat.
Di Indonesia mereka mendiami habitat berupa sungai-sungai pada Kabupaten yang sering diterpa bencana banjir. Di wilayah dataran rendah tidak lebih dari 30 meter di atas permukaan laut.
Persebarannya di Sumatera, Pulau Jawa dan Kalimantan. Ikan Belida adalah ikan air tawar yang mempunyai sifat predator serta nokturnal (aktif di malam hari).
Biasanya suka bersembunyi pada siang hari di sela tanaman dan daun-daun yang berguguran dari pohon. Makanan ikan Belida adalah Benur dan Udang. Namun tidak jarang juga mereka memangsa hewan yang lebih besar.
1. Sempat Terancam
Banyak sebutan untuk ikan Belida diantaranya Ikan lopis, Ikan Bulu punggung badut, Ikan Pisau tutul, Ikan pisau badut.
Jenis ini dapat ditemukan di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Semenanjung Malaya, walaupun sulit ditemukan karena kualitas air yang menurun dan penangkapan yang berlebihan.
Ikan belida merupakan ikan yang tergolong ikan purba karena bentuk tubuhnya yang tidak sama dengan ikan lainnya. Bila pada umumnya ikan memiliki sirip ekor di bagian belakang tubuhnya, maka Ikan belida memiliki ekor yang melambai dengan gerakan tubuh di bawahnya.
Bentuk kepalanya yang agak bungkuk juga membuat ikan ini unik. Keindahan ikan ini terletak pada mata yang tampak kosong karena mata cenderung reflektif dan melihat pantulan cahaya dari sumber cahaya di sekitarnya.

Ikan belida di aquarium
2. Perbedaan Ikan Belida Jantan dan Betina
Di tubuh sampingnya ada pola lingkaran putih serta bola hitam masing-masing mengelilingi lingkaran putih.
Dengan bertambahnya usia, hiasan tubuh ikan belida akan hilang dengan sendirinya dan digantikan oleh garis-garis kehitaman.
Di alam liar Ikan belida jantan bertugas membuat sarang dari ranting serta daun-daunan dan mengurus telur dan anak-anak mereka. Ikan belida mampu menghirup udara atmosfir.
Sirip belida betina relatif pendek dan tidak menutupi alat kelamin, alat kelamin membulat. Saat estrus, perutnya membesar dan genital kemerahan.
Jantan memiliki sirip perut yang lebih panjang dan menutup urogenital, alat kelamin berbentuk tabung, ukurannya lebih kecil dari betina.
Seekor ikan betina rata-rata menghasilkan 288 butir telur, meski mampu menghasilkan hampir dua kali lipat jumlahnya.
Larva menetas sekitar 72 – 120 jam atau sekitar 3 – 5 hari pada suhu air 29 – 30 derajat Celcius.
Ikan ini lebih menyukai kegelapan di sungai, biasanya hidup di lubang atau dasar tanaman.
3. Ikan Belida di Indonesia
Dulu ikan ini juga dipergunakan untuk pembuatan kerupuk khas Palembang yang terkenal dengan nama Kemplang.
Karena keunikan pada tubuhnya mereka biasa dipelihara sebagai ikan hias di akuarium.
Karena banyak yang menyukainya, akhirnya ikan ini berkurang jumlahnya di alam. Bahkan pembuatan kerupuk kini diganti dengan ikan tenggiri.
Jika tidak dihentikan, ikan jenis ini hanya tinggal nama. Ikan ini merupakan simbol khas Sumatera Selatan karena sebelumnya banyak ditemukan di Sungai Musi.
Mengingat potensi ekonomi yang tinggi dan habitat aslinya yang nyaris rusak, upaya restorasi harus segera dilakukan.
Hingga tahun 2005, pihak berwenang yang merawat spesies ini di Kalimantan Selatan telah berupaya mengedukasi masyarakat setempat guna perlunya menjaga kelestarian ikan ini.
Secara keseluruhan Sungai Musi memiliki sembilan anak sungai hingga Batanghari yang dikenal dengan sebutan Sembilan. Batanghari sendiri berarti sungai.
Nama sembilan ini juga merupakan nama anak sungai bagi masyarakat yang tinggal di sekitar sungai, hingga penduduk asli yang tinggal di sekitar sungai Belida juga disebut sebagai Triwulan Belida. Dimana mereka tinggal di sekitar tepian Sungai Musi hingga Kota Prabumulih.