Cara Memelihara dan Merawat Ikan Channa
daftarhewan.com. Secara umum, ikan channa juga populer dengan sebutan snakehead, bogo atau ikan gabus. Nama mereka merujuk pada bentuk kepala yang rata, serta sisik kepala yang besar dan menyerupai ular. Selaras dengan nama tersebut, ikan channa juga tergolong ikan predator, dan memiliki reputasi sebagai spesies yang invasif.
Namun, kendati tampak liar, ikan channa juga dapat tinggal di akuarium, jika mendapat perawatan yang tepat. Sebagian spesies, bahkan telah menjadi komoditas menjanjikan dan dikembangbiakkan sebagai ikan peliharaan, yang dapat berdampingan dengan ikan lain.

Ikan Channa bleheri – via : sohu.com
Tapi, tentu saja, dengan beberapa syarat, pertimbangan, dan kebutuhan khusus, yang harus Anda cermati dengan saksama.
Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda pahami jika ingin memelihara ikan channa:
I. Kondisi Akuarium
Tingkat oksigen yang rendah, tidak menjadi masalah bagi ikan channa. Toleransi tersebut didukung oleh ruang suprabranchial atau organ labirin berlapis epitel pernapasan, berupa kulit yang termodifikasi untuk menyerap oksigen dari atmosfer. Karakteristik yang sama, juga terdapat pada ikan lele dan pirarucu a.k.a arapaima.
Namun, meski ikan channa dapat hidup pada air yang tergenang dan relatif kotor di alam liar, Anda tetap wajib mempertahankan air bersih dalam akuarium. Termasuk pula menjaga parameter air tetap ideal bagi ikan channa. Karena, kendati beberapa spesies dapat bertahan dalam kondisi air yang dinamis dalam jangka pendek, sebagian besar spesies channa tidak dapat bertahan dengan perubahan air yang signifikan.
Agar ikan channa tumbuh dengan optimal, pastikan parameter air sesuai dengan tempat tinggal mereka di alam liar. Umumnya, ikan channa berhabitat di air dengan tingkat kesadahan lunak, yang sedikit asam hingga netral (pH 5,0–7,0).
Sementara itu, dari segi perilaku, ikan channa tidak begitu aktif. Ketika tidak sedang makan, mereka hanya bergerak ke permukaan untuk mencari udara. Ikan channa kerap menghabiskan waktu dengan melayang-layang di tengah kolom air atau beristirahat di dasar air dengan bersembunyi laiknya predator penyergap. Maka, berikan ruang persembunyian yang luas, berupa tanaman dan kayu apung untuk menutup sebagian permukaan air, serta vegetasi di dasar akuarium.
Di sisi lain, ikan channa kerap bergerak cepat secara impulsif, hingga menjatuhkan objek di dalam tangki atau mengangkat substrat. Oleh sebab itu, sebaiknya Anda meminimalisir dekorasi, serta menggunakan kerikil sebagai substrat. Karena, pasir halus atau partikel kecil lainnya, berpotensi menyumbat filter.
Pada aspek lainnya, berikan ruang bagi udara ketika mengisi air, karena ikan channa cenderung untuk tenggelam ketika sulit mengakses permukaan. Pertimbangkan pula kemampuan channa dalam melompat, dan pasang penutup akuarium untuk memastikan mereka tetap aman.
Dari segi makanan, reputasi channa sebagai karnivor yang rakus membentuk anggapan bahwa mereka hanya dapat diberi makanan hidup. Namun, sebagian pehobi menemukan bahwa ikan channa dapat beralih ke potongan ikan atau pelet daging yang tenggelam.
II. Akuarium Komunitas
Meski membawa naluri predator, ikan channa tetap dapat menjadi bagian dari akuarium komunitas. Namun, tentu saja dengan beberapa peringatan dan pertimbangan, antara lain:
- Ukuran spesies yang akan berdampingan dengan channa. Ada baiknya Anda hindari ikan-ikan yang relatif terlalu kecil seperti neon tetra. Akan lebih baik, jika memilih ikan yang cukup besar untuk tidak dianggap sebagai makanan bagi channa.
- Untuk mendampingi ikan channa berukuran kecil atau sedang, dalam kisaran 30–40 cm, pilih jenis ikan yang kuat dan dapat berenang dengan cepat, seperti siprinide berukuran sedang hingga besar, lele berukuran serupa (doradidae dan loricariidae), dan siklid yang tidak begitu agresif, seperti severum dan datnioides.
- Bagi ikan channa berukuran kecil, hindari ikan siklid yang lebih besar, karena meski memiliki sifat predator, ikan channa tetap dapat menjadi korban.
- Beberapa spesies channa, seperti golden cobra dan emperor, sebaiknya tidak disatukan dengan ikan lain yang berukuran lebih kecil.
Di sisi lain, apabila Anda memilih memasukkan ikan channa dalam akuarium komunitas atas dasar kecocokan warna, maka ada hal penting yang perlu Anda ketahui.
Ikan channa, dapat menampilkan perubahan pola warna yang cukup signifikan, seiring dengan pertambahan usia mereka. Sebagian spesies tampak lebih menarik ketika remaja, dengan warna kuning cerah hingga jingga kemerahan. Namun, pola warna tersebut dapat menghilang dan menjadi lebih cokelat ketika mereka lebih dewasa.
Karena itu, pertimbangkan baik-baik ketika Anda memelihara ikan channa, dan tetaplah berkomitmen meski mereka tidak tampil menawan seperti sedia kala.
III. Harga yang Luar Biasa
Bagi pehobi ikan predator, terutama channa, harga tidak lagi menjadi pertimbangan utama. Pasalnya, ada beberapa spesies langka, yang dapat dibanderol dengan harga yang luar biasa.
Misalnya, Channa barca, menjadi salah satu ikan akuarium paling mahal ketika spesimen pertama hadir di Inggris, dan terjual dengan harga £5.000 atau sekitar 75 juta rupiah per ekor. Meski kini harganya telah jauh menurun hingga 25 juta per ekor dan istilah “mahal” terbilang relatif, namun tetap saja masih dapat dianggap fantastis.
IV. Jenis Ikan Channa
Untuk memilih spesies ikan channa yang paling tepat, Anda perlu mencocokkan antara kondisi lingkungan yang ideal bagi channa dengan parameter air di akuarium Anda. Namun, Anda juga dapat memilih untuk menyesuaikan parameter air akuarium dengan kebutuhan ikan channa yang Anda sukai.
Berikut ini aneka spesies channa yang dapat Anda pilih:
1. Golden cobra snakehead (Channa aurantimaculata)
Selain kobra emas, Channa aurantimaculata juga populer dengan sebutan channa berbintik oranye. Spesies yang dapat tumbuh hingga 40 cm ini cukup agresif, sehingga lebih baik dipelihara secara terpisah. Berasal dari Assam utara di India, Channa aurantimaculata memerlukan suhu yang cenderung dingin sekitar 20–26°C, dengan pH 6,0–7,0 dan GH 10.
2. Red snakehead (Channa micropeltes)
Dengan tubuh yang bisa mencapai 1 meter, Channa micropeltes mendapat julukan snakehead raksasa. Implikasinya, mereka tentu membutuhkan akuarium berukuran besar.
Dan, bukan hanya karena ukuran, Channa micropeltes terbilang berbahaya, karena relatif agresif dan kerap menyerang spesies lain. Bahkan, mereka juga tidak akan segan-segan menggigit manusia.
Karena itu, Anda perlu memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup untuk memelihara Channa micropeltes. Terlebih, meski tampil dengan pola warna yang memesona ketika remaja, seiring waktu daya tarik mereka akan memudar seiring bertambahnya usia, dan menjadi biru kusam.
Namun, jika Anda sepenuhnya siap dengan segala konsekuensi pemeliharaan Channa micropeltes, Anda hanya perlu mempersiapkan suhu air sekitar 26–28°C, serta menghindari kesadahan dan keasaman ekstrem.
3. Dwarf snakehead (Channa gachua)
Sebutan dwarf snakehead atau channa kerdil, mewakili panjang tubuh yang hanya mencapai 20 cm. Karena itu, sebutan dwarf snakehead dapat tersemat pada spesies channa lain yang berukuran kecil, atau merujuk secara spesifik ke Channa gachua atau Ikan channa limbata.
Terlepas dari ukurannya yang tidak cukup mengancam, Channa gachua relatif jinak, dan dapat Anda pelihara bersama spesies lain dengan ukuran yang kurang lebih sama. Berasal dari India utara, Channa gachua memerlukan suhu yang relatif dingin, sekitar 18–25°C, dengan pH 6,0–7,5, serta tingkat kesadahan GH 6–8.
4. Emperor snakehead (Channa marulioides)

Channa maru
Dengan ukuran yang mencapai 65 cm, Channa marulioides memerlukan akuarium dengan kapasitas yang sangat besar, terutama jika Anda memutuskan untuk memelihara mereka bersama spesimen jumbo lainnya. Anda juga perlu menjaga parameter air di suhu 24–28°C, pH 6,0–7,0, dan GH 10.
5. Rainbow snakehead (Channa bleheri)
Tergolong channa kerdil dengan ukuran maksimum 20 cm, Channa bleheri juga terbilang bersahabat, serta cocok untuk mengisi akuarium komunitas. Dan, seperti channa kerdil lainnya, Channa bleheri pun memerlukan suhu yang relatif dingin untuk tumbuh dengan optimal.
6. Banka snakehead (Channa bankanensis)
Meski hanya berukuran sekitar 23 cm, channa banka cukup agresif dan lebih baik dipelihara dalam akuarium yang terpisah. Lagipula, mereka juga memerlukan parameter air yang cukup spesifik.
Dengan habitat berupa blackwater yang sangat asam (pH mencapai 2,8), channa banka harus berada dalam akuarium dengan pH kurang dari 6,0, karena air basa membuat mereka rentan infeksi. Selain itu, tanin/asam humat juga akan menjadi lingkungan yang ideal bagi channa banka, sehingga Anda perlu memberikan gambut pada filter.
7. Splendid snakehead (Channa lucius)
Channa lucius dapat tumbuh relatif besar, sekitar 40 cm. Mereka membutuhkan parameter air yang spesifik dengan suhu 24–28°C, pH 5,0–6,5, dan GH hingga 8. Mempertimbangkan perilakunya yang cukup agresif, channa lucius hanya boleh sendirian, atau bersama teman akuarium yang tangguh dan berukuran kurang lebih sama.
8. Ocellated snakehead (Channa pleurophthalma)
Spesies channa yang berasal dari Asia Tenggara ini, tampil lebih menarik dengan bentuk tubuh yang berbeda. Mereka memiliki tubuh yang lebih padat secara lateral, sehingga hampir berbentuk silindris.
Meski channa ocellated berhabitat di air gambut yang cenderung asam (pH 5,0–5,6), spesies ini juga dapat menyesuaikan diri dengan pH mendekati netral (pH 6,0–7,0) pada akuarium. Di samping itu, mereka memerlukan suhu sekitar 24–28°C dengan air lunak dengan batas maksimum GH 8.
Dengan perilaku yang cenderung damai dan tidak agresif, channa ocellated bisa hidup berdampingan dengan teman akuarium yang kuat dan berukuran kurang lebih sama, yaitu sekitar 45 cm.
9. Spotted snakehead (Channa punctata)
Berasal dari India, Channa punctata a.k.a spotted snakehead menghuni beragam habitat, dari iklim sedang hingga tropis. Dalam kisaran ini, mereka dapat menoleransi rentang suhu yang sangat lebar dari 9–40°C. Eksperimen juga menunjukkan bahwa Channa punctata dapat menoleransi tingkat keasaman, selama tidak begitu ekstrem.
Dari segi ukuran, mereka relatif kecil, sekitar 30 cm. Dengan perilakunya yang agresif, Channa punctata hanya dapat bersanding dengan spesies yang cukup besar dan kuat.
10. Chevron snakehead (Channa striata)
Dapat dikatakan, chevron snakehead merupakan ikan air tawar yang sangat tangguh, dengan toleransi tinggi terhadap berbagai parameter air, selama tidak ekstrem. Mereka juga tergolong spesies channa yang besar, dengan panjang tubuh mencapai 90 cm.
Namun, meski mereka tidak membutuhkan parameter air yang spesifik, ukuran dan perilaku yang agresif, membuatnya tidak cocok untuk pemula.
11. African Snakehead (Parachanna obscura)
Sekilas, African snakehead a.k.a channa Afrika tampak mirip dengan splendid, dari segi bentuk, warna, dan ukuran (sekitar 45 cm). Namun, mereka memiliki lubang hidung yang panjang dan menonjol, serta perilaku yang relatif lebih jinak.
V. Makanan Ikan Channa
Ikan channa tidak harus menyantap makanan hidup. Mereka juga bisa beralih ke potongan ikan, kerang, udang, hingga produk pelet daging yang tenggelam. Baca Juga : Makanan Ikan Gabus Hias
Di samping itu, Anda juga dapat memberi mereka cacing tanah, ulat hongkong, dan jangkrik. Sementara channa yang lebih muda, dapat mengonsumsi cacing darah dan krill, yang lebih kecil dan mudah dimakan.
VI. Pengembangbiakkan Ikan Channa
Dalam kondisi lingkungan yang ideal, ikan channa relatif mudah untuk bertelur dan dibudidayakan. Namun, membedakan jenis kelamin mereka terbilang cukup sulit bagi pemula.
Maka, ada kalanya Anda perlu memasukkan beberapa ikan dalam akuarium, dan membiarkan mereka berpasangan secara alami. Pastikan akuarium cukup besar, dengan tempat persembunyian untuk meminimalisir agresi.
Di sisi lain, beberapa spesies tidak memerlukan pemicu untuk berkembang biak, dan sebagian lainnya ada yang memerlukan periode pendinginan, lalu kenaikan suhu, sebagai simulasi perubahan musim. Sebagian spesies mengerami telur secara oral, sementara yang lain ada yang menggunakan sarang gelembung.
Umumnya, kedua indukan kompak menjaga benih, setelah telur menetas.
***
Dari penjelasan di atas, kini Anda dapat memutuskan spesies channa yang akan Anda pelihara. Berkomitmenlah untuk memberi mereka kondisi yang paling ideal, sebagai bentuk tanggung jawab dan kasih sayang Anda pada mereka.
Dengan kata lain, pertimbangkan lebih dulu kemampuan Anda dalam memelihara, sebelum mengadopsi channa atau ikan lainnya. Pastikan, mereka tidak hanya bertahan hidup saja, melainkan juga sejahtera dan bahagia.
Mungkin Anda Menyukai:
-
Cara Kerja Pompa Udara Akuarium yang Harus Diketahuidaftarhewan.com. Cara Kerja Pompa Udara Akuarium. Akuarium adalah rumah kedua bagi para ikan hias yang memiliki bentuk dan warna yang sangat indah. Biasanya ekosistem di dalam
-
6 Jenis Ikan Hias yang Mudah dan Cepat Beranakdaftarhewan.com. Ikan hias cepat beranak aka Cepat Berkembang Biak, Berikut Jenis Ikan Hias yang Mudah Beranak! – Memelihara ikan hias menjadi hiburan tersendiri bagi sebagian orang.
-
10 Jenis Ikan Buntal Air Tawar dan Cara Merawatnyadaftarhewan.com. Memelihara ikan buntal air tawar merupakan tantangan besar bagi setiap orang yang hobi merawat ikan akuarium. Anda akan membutuhkan tangki besar dan filtrasi air serta
-
12 Ikan Hias Air Tawar Termahal 2023daftarhewan.com. Daftar Ikan hias termahal. Berbagai jenis ikan hias air tawar telah banyak dibahas baik di buku hobi ataupun blog dan website hewan peliharaan. Tetapi tahukah
-
Cara Pemijahan Ikan Manfish di Akuariumdaftarhewan.com. Cara Pemijahan Ikan Manfish. Sebelum memijah, ikan jantan umumnya membersihkan tempat penempelan telur terlebih dahulu dengan mulutnya. Pasangan ikan ini menginginkan situasi tenang, aman dan
-
20 Jenis Ikan Pelangi Warna-Warni yang Menawan Hatidaftarhewan.com. Jenis Ikan pelangi. Dengan variasi warna ciamik dan ukuran yang relatif kecil, ikan hias pelangi kerap jadi favorit untuk mengisi akuarium komunitas. Ikan pelangi juga
-
Efek Arwana Makan Jangkrik, Sebagai Penambah Daya Tahandaftarhewan.com. Arwana Makan Jangkrik. Selain suka memakan benih ikan, udang dan kelabang, arwana juga tidak menolak makanan hidup berupa jangkrik atau cengkerik. Bagaimana cara memberikannya? Makanan