13 Jenis Burung Rangkong “Enggang” di Indonesia

daftarhewan.com. Burung Rangkong atau Jenis Burung Enggang yang dalam Bahasa Inggris disebut Hornbill, telah lama terkenal karena penampilannya. Mereka biasanya berkepala besar, dengan leher tipis, sayap lebar, dan ekor panjang.

Pada beberapa spesies terdapat struktur pelindung kepala (mahkota) semacam helm, yang menonjol di atas paruhnya, disebut juga balung atau casque yang hanya dimiliki oleh burung Enggang.

Balung yang terbentuk sebagian besar memiliki struktur berongga yang diperkirakan berfungsi sebagai ruang dengung suara. Tetapi Rangkong Gading mempunyai balungnya lebih kompak dan padat.

Jenis Burung Rangkong endemik Indonesia yaitu Julang Sumba (Rhyticeros everetti), Julang Sulawesi (Aceros cassidix) dan Kangkareng Sulawesi (Penelopides exarhatus).

Apa Makanan Burung Enggang?

Burung ini Dijuluki ‘petani hutan’, karena satu burung enggang dapat ‘menanam’ ribuan pohon dalam hidupnya. Burung enggang dapat menebarkan -+ hingga 14.600 benih pohon seumur hidupnya.

Karena burung enggang melakukan perjalanan jauh selama beberapa musim, pohon yang mereka ‘tanam’ juga tersebar jauh dan luas. Makanan burung enggang biasanya terdiri dari buah-buahan tetapi kadang juga memakan hewan seperti kalajengking, ular, tikus, serangga, dan hewan kecil lainnya.

Penyebab Kelangkaan Burung Enggang?

Penyebab kelangkaan Burung Enggang atau Rangkong khususnya rangkong gading adalah telah banyak diburu untuk diambil mahkotanya atau yang biasa disebut balung atau casque.

Di pasar gelap Kalimantan burung rangkong telah diperdagangkan ke dataran China selama lebih dari seribu tahun, tetapi dalam sembilan tahun terakhir, spesies ini berada di bawah tekanan baru dan belum pernah terjadi sebelumnya dari melonjaknya permintaan akan balungnya yang sangat diminati sebagai bahan baku untuk perhiasan dan ornamen berukir.

Selain itu, Burung Rangkong adalah burung yang menjadi simbol kesetiaan. Bayangkan saja mereka hanya memilih satu pasangan seumur hidupnya, tidak ada kata selingkuh bagi burung ini, sehingga burung ini jarang bereproduksi. Ketidakmampuan mereka untuk membuat sarang sendiri adalah salah satu alasan kelangkaannya.

Jenis Burung Rangkong Indonesia dan Gambarnya

1. Enggang Jambul

Nama lain : White-crowned hornbill, Rangkong jambul
Nama latin : Berenicornis comatus

Enggang Jambul adalah burung rangkong besar, mencapai panjang 83–102 cm dan berat 1,3–1,5 kilogram. Betina lebih kecil dari jantan.

Bulunya berwarna hitam dan putih. Kepala, leher, dada dan ekor berwarna putih, sedangkan bulu sisanya berwarna hitam. Ia memiliki bulu mahkota putih yang halus di atas kepalanya.

Di antara mata dan paruh dan di tenggorokan ada kulit berwarna biru tua. Paruhnya sebagian besar berwarna hitam, dengan dasar kekuningan.

Seperti kebanyakan burung enggang, mereka memiliki warna kehitaman di bagian atas paruh.

Sedangkan betina memiliki leher berwarna hitam. Habitat burung ini adalah hutan hujan pada ketinggian rendah dan sedang, biasanya pada ketinggian dibawah 900 m dpl.

Bisa juga ditemukan di perkebunan buah-buahan, kelapa sawit dan karet. Itu terancam oleh perusakan habitat.

2. Enggang Klihingan

Bahasa Lain : Bushy-crested hornbill
Nama latin : Anorrhinus galeritus

Burung Enggang klihingan merupakan salah satu burung dari famili burung enggang. Ditemukan di Brunei, Indonesia, Malaysia, Myanmar, dan Thailand. Habitat aslinya adalah hutan dataran rendah subtropis atau tropis lembab.

Ciri paruh jantan memiliki paruh berwarna hitam gelap, sedangkan paruh betina memiliki ujung berwarna coklat pucat. Suka bersosialisasi dan mencari makan dalam kelompok kecil.

3. Enggang Perut Putih

Nama lain : Kangkareng perut-putih, Oriental pied hornbill, Rangkong perut putih
Nama latin : Anthracoceros albirostris

Burung enggang perut putih adalah burung pemakan buah ukuran sedang, dengan panjang kepala hingga ekor mencapai 55–60 cm dan lebar sayap 23–36 cm.

Rata-rata jantan dewasa mempunyai paruh berukuran 19 cm, dan betina 16 cm.

Bobot rata-rata 900 gram sampai 1 kg untuk jatan dan 875 gram untuk betina. Bulu kepala, leher, punggung, sayap, dan dada bagian atas berwarna hitam dengan sedikit kemilau hijau.

4. Julang Sumba

Nama lain : Enggang Sumba, Knobbed hornbill, Burung Taong, Rangkong Sumba
Nama ilmiah : Rhyticeros everetti

Burung Enggang Sumba berukuran sedang, berwarna kehitaman, panjangnya kurang lebih 70 cm. Jantan berwarna coklat kemerahan tua di bagian balung (casque) dan tengkuk, dengan leher lebih pucat. Betina memiliki bulu yang seluruhnya hitam.

Kedua jenis kelamin memiliki paruh besar, kusam, kekuningan dengan bercak merah marun di pangkalnya, penutup kepala bergerigi, dan tenggorokan biru yang menggelembung.

5. Rangkong Badak

Bahasa Inggris : Rhinoceros hornbill, Enggang badak
Nama latin : Buceros rhinoceros

Rangkong badak adalah rangkong arboreal (yang hidup di pohon) berukuran besar, panjangnya berkisar antara 80 sampai 90 cm.Beratnya bervariasi tergantung jenis kelamin, jantan sekitar 2,4 kg hingga 2,9 kg dan betina 2 kg hingga 2,3 kg. Bulu didominasi warna hitam, dengan kaki putih serta ekor putih, dengan bulu hitam di tengahnya.

Mempunyai paruh yang besar dan penutup kepala berwarna oranye dan merah. Mata jantan berwarna merah dengan tepi hitam, dan mata betina berwarna putih dengan tepi berwarna merah.

6. Julang Emas

Nama lain : Rangkong emas, Wreathed hornbill
Nama latin : Rhyticeros undulatus

Rangkong emas adalah spesies burung enggang yang ditemukan di hutan-hutan dari India timur laut, Bhutan, daratan Asia Tenggara dan Sunda Raya di Indonesia, kecuali Sulawesi. Panjangnya 75–100 cm. Jantan memiliki berat dari 1,8 kg hingga 3,65 kg dan betina memiliki berat dari 1,36 kg hingga 2,7 kg.

7. Rangkong Gading

Nama lain : Helmeted hornbill, Enggang gading, Rangkong helm
Nama latin : Rhinoplax vigil

Sebagian besar bulunya berwarna kehitaman, kecuali perut dan kakinya berwarna putih dan ekornya berwarna putih dengan pita hitam di dekat ujung setiap bulu, dan paruhnya berwarna kuning.

Panjang tubuhnya 110–120 cm, belum termasuk bulu ekor, yang menambah panjang 50 cm. Sehingga burung ini menjadi burung rangkong terbesar daripada spesies burung enggang atau rangkong lainnya.

Satu jantan memiliki berat 3,1 kg sementara betina rata-rata memiliki berat sekitar 2,7 kg. Meskipun kadang-kadang dianggap sebagai rangkong terbesar di Asia, berat badan mereka tampaknya serupa dengan rangkong papan dan jauh lebih kecil dari rangkong tanah Afrika (Enggang tanah selatan (Southern ground hornbill).

Tidak seperti burung enggang lainnya, pelindung kepala Rangkong gading lebih kokoh dan kuat, tengkorak dan tutup kepala serta paruh mungkin merupakan 10 persen dari berat burung ini.

8. Kangkareng hitam

Nama lain : Rangkong hitam, Black hornbill, Rangkong Durian, Enggang hitam
Nama latin : Anthracoceros malayanus

Burung enggang hitam atau rangkong hitam adalah salah satu spesies burung dari keluarga burung enggang Bucerotidae.

Ia tinggal di Asia di Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand. Spesies ini adalah penyebar benih utama untuk tanaman buah Tabelak (Durio graveolens), spesies durian.

Burung jantan memiliki paruh kekuningan sedangkan betina memiliki paruh abu-abu tua.

Masyarakat Kenyah dan Dayak menyebutnya durian anggang atau rangkong durian dan dalam bahasa Melayu disebut durian burong / durian burung (burung durian).

Burung enggang hitam cukup selektif terhadap lingkungan dan sumber daya dalam hal reproduksi.

Burung ini hanya akan mulai berkembang biak dan bersarang jika tersedia banyak buah yang tersedia di lingkungannya.

Ketika sumber daya yang tersedia terbatas, bisa jadi membatasi reproduksi selama bertahun-tahun.

9. Julang Jambul Hitam

Nama lain : Rangkong jambul hitam, Wrinkled hornbill, Enggang jambul hitam
Nama latin : Aceros corrugatus

Jantan dan betina memiliki pola kepala dan paruh yang berbeda. Jantan memiliki bulu kuning cerah di auricular (sekitar telinga), pipi, tenggorokan, sisi leher dan dada, tetapi area ini berwarna hitam pada betina, kecuali tenggorokan yang biru.

Paruh jantan berwarna kuning dengan dasar merah dan kasing, dan setengah basal kecoklatan dari rahang bawah. Paruh dan penutup kepala betina hampir seluruhnya berwarna kuning.

Burung-burung ini bersifat monogami dan tetap dengan satu pasangan seumur hidupnya. Mereka menggunakan lubang yang ditemukan di pohon untuk sarang, lalu betina akan melapisi pintu masuk dengan lumpur dan kotoran, sang jantan meninggalkan induk yang bersarang dan anak-anaknya.

Mereka diberi makan secara eksklusif oleh jantan, yang memuntahkan makanan untuk mereka. Setelah beberapa bulan ketika anak-anaknya sudah cukup mandiri, betina akan keluar dari sarangnya.

10. Julang Sulawesi

Nama lain : Knobbed hornbill, Burung Taong
Nama ilmiah : Aceros cassidix

Menurut rangkong.org; Rangkong Julang adalah salah satu spesies burung enggang endemik Indonesia.

Spesies ini memiliki wilayah jelajah yang luas dan nonteritorial. Burung enggang julang telah diamati berpasangan atau berkelompok hingga 12 individu di pohon ara (pohon buah tin) yang sedang berbuah.

Burung enggang julang mendiami hutan hijau, terutama hutan dataran rendah di bawah 1.100-1.800 m dpl.

Jangkauannya meluas ke bagian hutan sekunder, kawasan berhutan hingga perkebunan untuk mencari makan. Distribusi spesiesnya meliputi Pulau Sulawesi dan Pulau Lembeh, Togean, Muna dan Buton.

Ciri burung rangkong julang jantan memiliki mahkota pelindung kepala hingga tengkuknya berwarna merah bata kecoklatan.

Kantung gular di bawah rahang berwarna biru tua dengan garis gelap di sekitar bawah. Mata burung enggang julang jantan berwarna oranye kemerahan.

Ciri burung rangkong julang betina memiliki paruh kuning dengan lipatan oranye kecoklatan di pangkalnya. Tubuh dan mahkota kepalanya lebih kecil dibandingkan jantan. Casque (pelindung kepala) berwarna kuning, kepala dan leher berwarna hitam. Kantung gular betina memiliki garis biru dan hitam yang lebih halus. Mata burung enggang betina berwarna jingga kecoklatan.

11. Rangkong Papan

Bahasa Lain : Great hornbill, Enggang papan
Nama latin : Buceros bicornis

Burung enggang papan atau Rangkong papan adalah burung yang cukup besar yang mempunyai berat 2 sampai 4 kg dengan panjang 95–130 cm serta sayap lebar mencapai 152 cm.

Burung ini adalah burung rangkong Asia yang terberat, tetapi bukan yang terpanjang (berada di urutan kedua setelah rangkong gading yang memiliki bobot serupa karena bulu ekor yang sangat panjang).

Ciri yang paling menonjol dari burung enggang papan adalah penutup kepala (casque) berwarna kuning cerah dan hitam di atas paruh besarnya.

12. Julang Papua

Nama lain : Blyth’s hornbill, Rangkong Papua
Nama latin : Rhyticeros plicatus

Memiliki panjang tubuh sekitar 91 cm, tenggorokan dan ekor berwarna putih. Irisnya berwarna coklat kemerahan, dan matanya dikelilingi oleh kulit biru pucat.

Burung betina mempunyai perawakan lebih kecil, sebagian besar bulunya berwarna hitam dengan tenggorokan dan ekor yang putih.

Kedua jenis kelamin memiliki paruh besar dan penutup kepala berwarna gading.

Burung betina muda menyerupai burung jantan. Burung dewasa memiliki hingga delapan lipatan pada pelindung kepala pucat, tergantung pada usia, sedangkan burung muda tidak memiliki lipatan.

13. Kangkareng sulawesi

Nama lain : Rangkong Sulawesi, Sulawesi hornbill
Nama ilmiah : Penelopides exarhatus

Rangkong Sulawesi juga dikenal sebagai rangkong kerdil Sulawesi, berukuran relatif kecil, panjang kurang lebih 45 cm, termasuk rangkong yang berwarna hitam.

Jantan memiliki wajah dan tenggorokan kuning, dan paruh tanduk kekuningan dengan tanda hitam. Betina memiliki bulu serba hitam dan paruh yang lebih gelap.

Itulah daftar Burung Rangkong atau Burung Enggang yang ada di Indonesia. Semoga kita senantiasa menjaga habitat dan keberadaannya. Salam lestari!