Jenis Kucing Kampung Campuran, yang Tangguh dan Menawan
daftarhewan.com. Jenis Kucing Kampung Campuran. Hidup berdampingan dengan manusia, kucing sering kali kita jumpai di berbagai tempat. Melenggang di jalan umum, mengais tempat sampah, tiduran di pelataran toko, hingga nongkrong di teras rumah.
Sebutan bagi mereka pun beragam. Ada yang menyebutnya kucing liar, kucing domestik, kucing rumahan, dan yang paling populer, yaitu “kucing kampung“, sekalipun mereka tinggal di perkotaan.

Jenis kucing kampung campuran hitam putih
Menariknya, jenis kucing-kucing kampung campuran ini populasinya sangat tinggi. Meski menjalani hidup yang keras, mereka tetap bertahan dan melahirkan banyak sekali keturunan. Padahal, sebagian besar dari mereka hanya mengandalkan makanan sisa atau belas kasihan dari manusia.
Bagaimana mereka bisa begitu tangguh? Apa ras kucing kampung campuran? Apakah mereka juga butuh perawatan khusus?
Kucing Kampung, Ras Campuran yang Tangguh dan Menawan
Mari kita telisik lebih dalam, tentang kehidupan kucing kampung!
A. Informasi Umum Kucing Kampung
Kucing kampung (Felis silvestris catus), merupakan kucing domestik yang tidak memiliki silsilah khusus. Dan, bukan hanya di Indonesia, kucing kampung juga eksis di luar negeri. Dalam bahasa Inggris, mereka populer dengan sebutan “moggy”. Ada pula yang menyebutnya Domestic Shorthair atau Domestic Longhair, tergantung dari panjang bulunya.
Tapi, meskipun tidak memiliki ras khusus, kucing kampung juga memiliki pesona dan keanggunan seekor kucing. Sejak lama, sebagian dari mereka menjadi hewan peliharaan yang dicintai. Bahkan, kucing juga ditemukan dalam kuburan manusia yang berumur 9000 tahun di Pulau Siprus, dan diduga telah menjadi hewan pendamping sejak masa tersebut.
B. Karakteristik Fisik Kucing Kampung
Tanpa ciri-ciri yang khusus dari suatu ras, penampilan kucing kampung jadi sangat bervariasi. Namun, berikut ini gambaran umum perihal karakteristik fisik kucing kampung:
Berat: 4-5 kilogram
Panjang: ± 45 cm
Panjang bulu: Bervariasi, mulai dari pendek, sedang, panjang, atau campuran panjang dan pendek
Warna bulu: Bervariasi, umumnya hitam, putih, abu-abu, jingga, atau dengan corak yang sangat beragam.
Warna mata: Bervariasi, umumnya kuning kehijauan atau keemasan.
Masa hidup: 14-20 tahun
C. Asal Kucing Kampung
Diperkirakan, kucing telah mengalami domestifikasi di Timur Tengah sejak manusia mulai mengembangkan kegiatan pertanian, sekitar 12.000 tahun yang lalu. Saat itu, kucing bertugas untuk menjauhkan tikus dari lumbung penyimpanan gandum.
Kemampuan berburu tikus membuat kucing menjadi hewan yang dihargai, di kota maupun desa. Bahkan, kucing juga dianggap suci oleh bangsa Mesir dan kerap dimumikan bersama pemiliknya.
Begitu lekat dengan peradaban manusia, sejak lama kucing kampung berkeliaran di seantero Eropa, Asia, Afrika, dan Timur Tengah.
Awalnya, mereka belum familiar di Amerika atau Australia, hingga akhirnya diperkenalkan oleh penjelajah dari Eropa. Dalam sejarah, kucing juga menjadi bagian penting dari aktivitas pelayaran, karena bertugas sebagai pengendali hewan pengerat di kapal.
Secara biologis, kucing kampung merupakan hasil persilangan di antara kucing-kucing dengan ras campuran. Anda dapat menganggapnya keturunan dari suatu ras, apabila penampilan kucing Anda menyerupai ras tertentu.
Namun, Anda tidak dapat mengklaimnya sebagai kucing ras, tanpa surat registrasi yang resmi dari peternak. Dalam kontes, biasanya kucing ras campuran tanpa sertifikat akan masuk dalam kelas kucing domestik atau kucing rumahan.
Di sisi lain, kita pun sering menjumpai kucing-kucing jalanan yang sebelumnya menjadi hewan peliharaan. Mereka dibuang atas berbagai alasan dan latar belakang.
Namun, bermodal pembawaannya yang tangguh dan independen, kucing kampung rumahan dapat serta-merta kembali menjadi kucing liar. Mereka mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan, termasuk gurun, hutan, lahan basah, perkampungan, dan perkotaan.
Di Indonesia, kucing-kucing kampung liar umumnya belum mendapat banyak perhatian. Sementara kucing jalanan di luar negeri, biasanya akan berakhir di tempat penampungan hewan atau rumah penyelamatan kucing liar.

Jenis kucing kampung campuran yang bagus
D. Perawatan Kucing Kampung
Leluhur kucing kampung menjadi sebuah misteri, karena bisa saja terdiri dari berbagai macam ras. Karena itu, penampilan kucing kampung sangatlah beragam, dari segi ukuran, corak, maupun bentuk ekor. Keuntungannya, Anda akan memperoleh banyak pilihan jika hendak memelihara mereka.
Lagipula, kondisi fisik kucing kampung cenderung “tahan banting”. Memelihara mereka jelas tidak serumit dan semahal kucing dari ras tertentu. Namun, tentu saja Anda tetap harus memerhatikan beberapa hal dasar, untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan kucing kesayangan Anda.
Berikut ini poin-poin penting yang perlu Anda lakukan dalam merawat kucing kampung:
- Menyikat bulu kucing, agar tidak kusut dan meminimalisir terbentuknya hairball.
- Memangkas kuku kucing tiap 2-3 minggu, namun tetap menyediakan fasilitas atau spot untuk menggaruk.
- Membersihkan gigi kucing secara rutin, jika memungkinkan. Atau, lakukan pembersihan gigi kucing oleh dokter hewan.
- Menyediakan kotak pasir sebagai wadah kotoran, di tempat yang tenang dan terlindungi.
- Membersihkan kotak pasir sesering mungkin, minimal seminggu dua kali.
- Menyediakan fasilitas bermain atau berolahraga, dan luangkan waktu untuk beraktivitas bersama mereka.
- Menyediakan tempat beristirahat yang nyaman, karena kucing menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur dan bersantai.
- Secara bertahap, bantu kucing untuk bersosialisasi dengan hewan peliharaan lain, yang berukuran sama atau lebih bear, seperti anjing dan kucing lainnya.
- Menjauhkan hewan peliharaan yang berukuran kecil, seperti hamster, burung, ikan, atau kelinci, karena kebanyakan kucing kampung masih memiliki naluri predator yang cukup kuat.
Dalam kondisi ideal, kucing kampung yang selalu berada di lingkungan rumah, dapat mencapai masa hidup optimal, sekitar 14-20 tahun. Sementara kucing yang hidup di luar rumah, rata-rata hanya dapat mencapai usia 3-10 tahun, bahkan 4-5 tahun untuk kucing liar.
Cukup sulit untuk mencegah kucing kampung berkeliaran, karena sering kali mereka lihai memanjat pagar. Kendati demikian, Anda tetap perlu memaksimalkan pengamanan.
Karena, ada beragam potensi bahaya yang mengintai kucing Anda, antara lain: infeksi dari hewan lain, perkelahian, serangan predator, atau kecelakaan lalu-lintas. Di sisi lain, kucing Anda juga dapat menyebabkan cedera bagi hewan lainnya, seperti burung, reptil, atau kelinci.
E. Risiko Gangguan Kesehatan Kucing Kampung Campuran
Umumnya, kucing kampung memiliki tubuh yang lebih bugar dan tidak rentan terhadap penyakit. Meskipun begitu, tidak ada kucing yang 100% terbebas dari risiko gangguan kesehatan.
Ada baiknya, lakukan sterilisasi atau kebiri pada kucing peliharaan Anda, sejak usia 5 bulan, kecuali Anda berniat untuk mengembangbiakkan mereka. Pastikan Anda juga memberikan vaksinasi lengkap dan kunjungan rutin ke dokter hewan, untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
Karena, menurut American Society for Prevention of the Cruelty to Animals, berikut ini daftar risiko penyakit yang dapat dialami oleh kucing:
Kanker, terutama Limfoma atau kanker kelenjar getah bening. Kondisi ini kerap terjadi pada kucing di usia tua. Maka, waspadai jika terdapat benjolan atau perubahan kulit yang tidak wajar.
Diabetes, berisiko lebih besar terjadi pada kucing yang obesitas, jantan, atau berusia tua.
Feline immunodeficiency virus, menyebar dari kucing ke kucing ketika mereka bertarung atau tergigit satu sama lain. Sebagai langkah pencegahan, pelihara kucing di dalam rumah, serta jauhkan kucing Anda dari kucing lain yang bersikap agresif dan teritorial.
Feline leukimia virus (FeLV), yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh kucing, dan membuatnya rentan mengalami kanker darah. Untuk meminimalisir risiko, Anda dapat memberikan vaksin FeLV pada kucing.
F. Makanan dan Nutrisi Kucing Kampung
Secara alami, jenis kucing kampung tergolong karnivor dan membutuhkan kandungan taurin dalam asupan hariannya. Nutrisi berupa makanan basah bisa menjadi yang terbaik, namun tidak masalah jika Anda tetap menyediakan makanan kering sebagai cemilan, yang dapat mereka makan kapan saja. Sediakan pula air bersih yang dapat kucing akses setiap saat.
Tapi, akan lebih baik, jika Anda mendiskusikan kebutuhan nutrisi kucing Anda dengan dokter hewan. Terutama, jika kucing mengalami kondisi khusus, seperti diabetes, kegemukan, atau sudah berusia lanjut.
Sangat dianjurkan pula untuk memantau berat badan kucing secara berkala, untuk mengantisipasi kegemukan atau obesitas yang dapat mempersingkat usia kucing.
G. Plus Minus Memelihara Kucing Kampung
Terdapat keuntungan dan kerugian yang perlu Anda pertimbangkan sebelum memutuskan untuk mengadopsi kucing kampung, yaitu:
Keuntungan
Berisiko rendah mengalami gangguan kesehatan yang berkaitan denga ras kucing tertentu.
Memiliki masa hidup rata-rata yang lebih lama daripada kucing ras.
Tidak membutuhkan nutrisi atau perawatan yang khusus, dan hanya perlu memperhatikan hal-hal mendasar.
Kerugian
Anda tidak dapat mengetahui garis keturunan kucing, sehingga akan sulit pula mendeteksi adanya riwayat gangguan kesehatan. Berbeda dengan kucing ras yang cenderung memiliki karakter spesifik, sifat-sifat kucing kampung sangat bervariasi, dan baru dapat diketahui ketika kucing Anda tumbuh dewasa.
H. Cara Mengadopsi Kucing Kampung
Setidaknya, ada tiga cara yang dapat Anda lakukan untuk menemukan dan mengadopsi kucing kampung. Ketiganya dapat Anda pilih sesuai kebutuhan dan idealisme Anda masing-masing, antara lain:
Memilih kucing kampung dari rumah penampungan hewan, sehingga Anda bisa mendapatkan kucing kampung dengan kesehatan yang cukup terjamin.
Menyelamatkan kucing liar yang hidup di jalanan. Dengan begini, Anda harus melakukan perawatan yang intensif terlebih dahulu, hingga kucing benar-benar dalam kondisi sehat dan bersih dari parasit.
Mengadopsi anak-anak kucing kampung milik saudara atau kenalan Anda, terutama jika mereka sudah tidak sanggup untuk memelihara kucing dalam jumlah besar. Langkah ini dilakukan untuk mencegah kucing-kucing tersebut menjadi kucing jalanan, karena dibuang oleh pemiliknya.
Namun, tentunya tidak ada batasan dalam mengadopsi kucing kampung, dengan cara apapun. Anda dapat memilih salah satu, ketiganya sekaligus, atau melalui jalur yang berbeda, tergantung dari kesanggupan dan keinginan Anda.
Yang terpenting, Anda telah memahami dan mampu memenuhi segala kebutuhan hidup kucing-kucing peliharaan Anda. Karena, keputusan adopsi akan memberi Anda tanggung jawab terhadap tingkat kesejahteraan kucing-kucing tersebut, di sepanjang hidup mereka.
Cek artikel lainnya :
-
Apakah Kucing Sekali Kawin Langsung Hamil?daftarhewan.com. Jika kucing betina kawin, dia dapat dengan mudah hamil selama siklus estrus pertama setelah melahirkan. Apakah Kucing Sekali Kawin Langsung Hamil? Jadi untuk pertanyaan apakah
-
Jenis Kucing Manx, si Bulat yang Menggemaskandaftarhewan.com. Ketiadaan ekor menjadi ciri khas utama pada ras kucing Manx. Postur tubuh mereka yang cenderung bulat, juga membuat Manx tampak menggemaskan, meski berukuran relatif besar.
-
Apa Saja Penyakit Kucing?daftarhewan.com. Penyakit Kucing. Macam-macam penyakit kucing. Pada dasarnya, merawat kucing tidaklah rumit. Apalagi mereka juga pandai merawat diri sendiri. Bahkan mereka begitu higienis. Meski demikian, hal
-
Kucing Makan Sayur? Berikut Tips Pemberiannya!daftarhewan.com. Kucing makan sayur. Kucing ialah karnivora sejati, bukan vegetarian. Mereka perlu dikasih konsumsi makanan yang tinggi protein (asam amino, seperti taurin) untuk memberikan fasilitas perubahan
-
Fakta Kucing Ragdoll, yang Tenang dalam Pelukandaftarhewan.com. Kucing Ragdoll. Bersikap manis, tenang dalam gendongan, dan dapat dilatih untuk melakukan berbagai macam trik, kucing Ragdoll dapat menjadi teman bersantai yang menenangkan, sekaligus teman
-
Kucing Devon Rex, Sosok Peri di Dunia Meongdaftarhewan.com. Kucing Devon Rex, terbilang hewan peliharaan yang unik, karena mereka memiliki penampilan yang tidak biasa, dengan bulu ikal, postur tubuh mungil, dan ekspresi yang menakjubkan.