daftarhewan.com. Lumba-lumba Air Tawar. Mungkin sebagian orang tidak mengira bahwa ada jenis lumba-lumba yang dapat hidup dan berenang di air tawar, mereka dapat ditemui di beberapa negara bagian Amerika Selatan dan Asia. Meskipun kebanyakan lumba-lumba hidup di perairan air laut, tetapi sebenarnya mereka juga ada di sungai-sungai besar di dua benua.
Rupanya mereka bertindak sebagai indikator kesehatan sungai di tempat mereka tinggal. Jika populasi lumba-lumba di dalam sungai tersebut berkembang dengan baik, maka dapat dikatakan sistem air tawar atau sungai tersebut dalam keadaan baik dan berkembang. Namun jika populasi mereka menurun, maka ekosistem di dalam sungai tersebut tidak dalam keadaan baik secara keseluruhan.
World Wide Fund for Nature (WWF) bekerja sama dengan negara-negara yang terdapat lumba-lumba sungai untuk mengubah kebijakan dan praktek guna mengatasi ancaman terhadap spesies lumba-lumba air tawar seperti tangkapan liar, infrastruktur, serta untuk melindungi habitat dan meningkatkan penilitian ilmiah.
Daftar Isi :
Jenis Lumba-lumba Air Tawar
Berikut ini adalah beberapa jenis lumba-lumba yang hidup di air tawar :
1. Pesut mahakam (Irrawaddy dolphin)

Lumba-lumba Irrawaddy atau Pesut Mahakam yang bernama ilmiah Orcaella brevirostris ini melintasi tiga sungai di Asia Selatan dan Tenggara: sungai Irrawaddy, sungai Mahakam, dan sungai Mekong. Menampilkan dahi yang menonjol dan paruh pendek, hewan mamalia berwarna abu-abu ini akan mengeluarkan kepalanya dari air untuk bernapas, diikuti oleh punggungnya dan ekornya yang jarang terlihat.
Praktek penangkapan ikan menjadi ancaman yang serius bagi lumba-lumba Irrawaddy. Spesies ini tidak dieksploitasi secara langsung, namunsecara tidak sengaja berakhir di alat penangkap ikan yang dimaksudkan untuk menangkap ikan lain. Degradasi habitat dan fragmentasi populasi karena pembangunan bendungan juga berdampak pada lumba-lumba Irrawaddy.
2. Lumba-lumba Sungai Amazon (Amazon river dolphin)

Lumba-lumba yang bernama latin Inia geoffrensis ini juga dikenal dengan nama panggilan boto dan lumba-lumba pink (merah muda), lumba-lumba Sungai Amazon hidup di sebagian besar wilayah Amerika Selatan serta wilayah sungai Orinoco yang berdekatan dengan Kolombia dan venezuela. Ciri lumba-lumba ini adalah moncongnya yang panjang berwarna pink pucat.
Seperti kerabatnya di tempat lain, lumba-lumba Sungai Amazon menghadapi tantangan dari proyek-proyek pembangunan. Konstruksi bendungan memecah populasi dan membatasi jangkauan dan kemampuan spesies untuk berkembang biak. Polusi, termasuk merkuri, juga berdampak pada lumba-lumba ini. Mereka juga sering sengaja dibunuh untuk digunakan sebagai umpan dalam perikanan lele mota, yang berharga tinggi di perkotaan.
3. Lumba-lumba Sungai Bolivia (Bolivian River Dolphin)

Bernama ilmiah Inia geoffrensis boliviensis. Lumba-lumba sungai Bolivia hidup di aliran dan laguna di Amazon Bolivia, ukurannya sedikit lebih kecil dari lumba-lumba sungai Amazon. Ngarai dan air terjun antara Bolivia dan Brasil menjaga kedua spesies dari percampuran dan pembiakan, sehingga membentuk dua garis genetika yang independen. Mereka memiliki tubuh yang sangat fleksibel dengan warna bervariasi dari abu-abu pucat ke merah muda.
Lumba-lumba sungai Bolivia bisa terjerat dalam jaring ikan, atau dibunuh dan digunakan untuk umpan. Mereka juga menghadapi ancaman kontaminasi merkuri dari penambangan. Pembangunan bendungan pembangkit listrik tenaga air juga dapat memiliki efek negatif, dan kebijakan konservasi yang tidak memadai sehingga membuat kehidupan mereka berisiko.
4. Lumba-lumba Tucuxi

Nama latinnya adalah Sotalia fluviatilis. Tucuxi berwarna abu-abu dan lebih kecil dari lumba-lumba Sungai Amazon. Spesies lumba-lumba air tawar ini dapat ditemukan di seluruh lembah sungai Amazon dan Orinoco, dan subspesies lautnya hidup di muara dan teluk di sepanjang pantai, membentang dari Brasil hingga Nikaragua. Tucuxi hidup berkelompok dan suka melompat keluar dari air.
Pembangunan bendungan mengancam populasi Tucuxi serta membatasi peluang mereka berkembang-biak. Kelangkaan ikan sumber makanan Tucuxi juga menjadi ancaman.
5. Lumba-lumba Sungai Gangga (Ganges River Dolphin)

Lumba-lumba sungai Gangga yang bernama latin Platanista gangetica mendiami sebagian sistem sungai Gangga, Meghna, dan Brahmaputra di India, Nepal, dan Banglades. Warga lokal menyebut mereka susu, yang mengacu pada suara lumba-lumba tersebut ketika bernafas, perenang ini pada dasarnya buta dan hanya dapat mendeteksi arah cahaya.
Hidup di salah satu bagian dunia yang paling padat penduduknya, lumba-lumba sungai Gangga menghadapi ancaman dari pertanian dan polusi industri dan aktivitas manusia lainnya seperti pembuatan bendungan, proyek irigasi, dan penangkapan ikan. Kegiatan pembangunan ini membagi dan mengisolasi populasi, secara signifikan mengurangi jangkauannya.
6. Lumba-lumba Sungai Indus
Warga lokal menyebutnya sebagai Bhulan, lumba-lumba Sungai Indus saat ini berenang di bagian bawah Sungai Indus di Pakistan. Populasi kecil dan terisolasi lainnya, dapat ditemukan di Sungai Beas di India. Lumba-lumba ini mengandalkan ekolokasi untuk bernavigasi, berkomunikasi, dan berburu mangsa di perairan sungai yang berlumpur.
Lumba-lumba yang bernama ilmiah Platanista gangetica minor ini kadang-kadang terjebak dalam jaring ikan, terdampar di saluran irigasi, dan menghadapi bahaya polusi juga.
7. Lumba-lumba tak bersirip Yangtze (Finless porpoise)
Lumba-lumba tak bersirip sungai Yangtze ini tinggal di Sungai Yangtze Tiongkok (China), sungai terpanjang di Asia. Pada satu titik, lumba-lumba ini
berbagi kehidupan air dengan lumba-lumba Baiji, spesies yang dinyatakan punah secara fungsional pada tahun 2006. Lumba-lumba tak tak bersirip sungai Yangtze terkenal dengan senyumannya nakal, dan tingkat kecerdasannya setara dengan seekor gorila. Polusi, transportasi air dan penambangan pasir dan penangkapan ikan ilegal di sungai yangtze juga mengancam spesies ini.
Comments are closed.