5 Jenis Ular Sawah yang Berbisa dan Tidak Berbisa
daftarhewan.com. Ular sawah. Dalam kehidupan di dunia, manusia bukan satu-satunya makhluk hidup. Manusia hidup berdampingan dengan makhluk lain di alam, yaitu tanaman dan hewan. Keberadaan hewan sebagian bisa membantu kehidupan manusia. Di sisi lain, ada jenis-jenis hewan tertentu yang keberadaannya justru bisa merugikan manusia. Salah satunya adalah ular-ular yang biasanya hidup di sawah.
Ular yang hidup di sawah sebenarnya telah sesuai dengan aturan ekosistem alam. Ular-ular itu bisa memangsa hewan-hewan lain yang bisa menggagalkan panen, seperti tikus. Sebab memang hewan-hewan kecil di sawah merupakan makanan utama ular. Namun di sisi lain, ular yang menjadi penghuni sawah juga mengancam keselamatan petani. Ular yang memiliki bisa dapat menyebabkan kematian. Sementara ular yang tidak berbisa tetap berbahaya karena bisa menyerang manusia dengan cara lain.
Macam-macam Ular Sawah
Ketika populasi ular sawah diganggu dengan upaya perburuan dan pemberantasan, hewan-hewan tersebut tentu akan beralih ke tempat lain. Ular-ular dari sawah itu bisa saja masuk ke pemukiman penduduk yang berdekatan dengan sawah. Ular yang masuk ke pemukiman tentu akan mengganggu kenyamanan bahkan bisa membahayakan nyawa. Sebaiknya kenali jenis ular sawah dengan masing-masing karakternya baik yang memiliki bisa maupun tanpa bisa agar bisa lebih berhati-hati.
1. Ular Sendok Jawa

Gambar Ular Sendok Jawa
Ular sendok Jawa disebut juga ular kobra Jawa. Memiliki nama ilmiah Naja sputatrix, ular ini Javan spitting cobra dalam bahasa Inggris. Nama Naja sputatrix itu sendiri dideskripsikan pada 1827 oleh Friedrich Boie, seorang ilmuan dari Jerman. Nama Naja diambil dari kata naga yang dalam bahasa Sanskerta yang berarti naga atau ular. Sedangkan nama spesifiknya sputatrix berasal dari kata sputator yang dalam bahasa Latin disebut penyembur. Nama ini sesuai dengan kemampuan ular sendok Jawa yang mampu menyemburkan bisanya ketika terancam.
Ular sendok Jawa banyak ditemukan di wilayah pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Beberapa pendapat juga mengatakan jenis ular sawah ini juga terdapat di Sulawesi namun tidak terlalu banyak. Sesuai sebutannya, ular ini mampu memipihkan kepalanya hingga menyerupai bentuk sendok. Saat itulah, ular sendok Jawa tengah melakukan pertahanan diri dari ancaman. Kemampuan ajaib lain dari ular ini adalah mampu menyemburkan bisa langsung dan tepat di mata mangsanya.
2. Ular Weling

Ular Weling, ular sawah yang berbisa
Ular weling yang memiliki nama ilmiah Bungarus candidus ini merupakan endemi di wilayah Asia Tenggara. Ular ini disebut juga ular belang karena memiliki ciri khusus berupa dua warna di sepanjang tubuhnya. Bagian kepalanya selalu berwarna hitam. Sementara warna belangnya yang mendekati ekor semakin menyempit . Spesies lain dari ular weling ini ada yang memiliki titik hitam pada bagian tubuhnya yang berwarna putih.
Ular weling termasuk jenis ular sawah yang berbisa. Bisa ular weling menyerang saraf dan membuat mangsanya mengalami kelumpuhan. Selain itu, bisa pada ular ini juga bisa mengakibatkan kesulitan bernapas hingga meninggal. Tingkat kematian akibat bisa ular weling sangat tinggi yaitu mencapai 70%. Hewan melata ini aktif mencari mangsa di malam hari dengan berburu ular yang lebih kecil atau hewan lain di sawah.
3. Ular Bandotan Tutul
Ular bandotan tutul sering disebut juga ular rumput kotak dengan nama ilmiah Xenochrophis piscator. Disebut ular rumput karena jenis ular ini juga banyak ditemukan di daerah padang rumput di Asia bagian selatan hingga tenggara. Sawah juga termasuk tempat tinggal ular bandotan tutul karena tersedia banyak makanannya, seperti ikan dan katak kecil. Jenis ular ini banyak ditemukan di seluruh pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi hingga Kalimantan.
Panjang tubuh ular bandotan tutul bisa mencapai 1,75 meter. Bagian kepalanya berwarna kuning dengan kombinasi abu-abu. Bagian sisi tubuhnya memiliki corak hitam yang membentuk seperti papan catur. Beberapa spesies lain memiliki warna kuning pucat. Beberapa lainnya juga memiliki warna dasar oranye pada tubuhnya. Sementara motif hitam berbentuk kotak merupakan ciri khas dari semua spesies ular sawah ini, kadang ular ini disebut juga dengan nama ular macan air.
4. Ular Sanca Bodo

Ular sanca bodo (Burmese python)
Ular sanca bodo (Burmese python) memiliki nama ilmiah Python bivittatus. Ular ini memang bagian dari keluarga ular piton atau sanca India namun sekarang dijadikan spesies tersendiri. Populasi ular ini tersebar di daerah subtropis dan tropis Asia Tenggara. Di Indonesia, ular sanca bodo banyak terdapat di pulau Jawa, Sumbawa, Bali, Lombok dan Sulawesi Selatan. Ular ini juga disebutkan telah menghuni kawasan Florida, AS tepatnya di Taman Nasional Everglades.
Ular sanca bodo termasuk ular sawah yang tidak berbisa. Kekuatan ular ini ada pada lilitannya. Mangsa yang diincarnya akan dilumpuhkan dengan cara dililit. Dengan begitu, mangsa menjadi sulit bergerak hingga menyerah. Kekuatannya ini didapat dari tubuh ular sanca bodo yang selalu berukuran besar dan panjang bahkan ada yang mencapai 6 meter. Coklat muda menjadi warna dasar tubuh ular ini dengan bercak-bercak coklat tua. Spesies lain memiliki warna kuning atau krem dengan warna bercak yang lebih tua.
5. Ular Sapi

Ular Sapi
Ular sapi atau Coelognathus radiatus disebut juga ular tikus kepala tembaga. Spesies ular ini tersebar di daerah tropis India dan Indonesia khususnya Kalimantan, Sumatera, Jawa dan Bangka Belitung. Di daerah Asia tenggara, ular ini banyak ditemukan di Myanmar, Laos, Thailand dan Malaysia. Ular sapi termasuk ular yang agresif. Hewan ini akan melengkungkan kepala dan badannya ketika merasa terancam. Ular sapi memang tidak memiliki bisa, tapi air liurnya mengandung bakteri yang bisa menyebabkan infeksi pada mangsa yang digigitnya.
Sama seperti jenis ular sanca, ular sapi juga melumpuhkan mangsa dengan cara membelitnya. Meski tidak berukuran sebesar ular sanca, ular sapi mampu melilit mangsanya dengan sangat kuat hingga lemas dan akhirnya mati. Di area persawahan, ular sapi banyak memangsa tikus, kadal dan kodok. Selain sawah dan perkebunan, pemukiman penduduk menjadi tempat yang berisiko ditinggali jenis ular sapi.
Pengetahuan tentang berbagai jenis ular sawah bisa menjadi langkah untuk lebih hati-hati dan waspada. Sebab meskipun beberapa ular yang biasa hidup di sawah tidak berbisa, namun tetap saja berbahaya bagi keselamatan. Sebaiknya tetap waspada ketika beraktivitas di sawah. Selain itu, jaga kebersihan lingkungan tempat tinggal agar tidak menjadi tempat tinggal ular-ular yang berbahaya tersebut.