Ikan Kerapu Macan yang Terancam Punah
daftarhewan.com. Kerapu macan, kerapu harimau atau Kerapu Marmer coklat yang bernama ilmiah (Epinephelus fuscoguttatus) menyebar di Indo-Pasifik, di sejauh Afrika timur dari Mozambik sampai Laut Merah, timur sampai Samoa dan Kepulauan Phoenix, utara sampai Jepang dan selatan sampai Australia.
Kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) – via : fishesofaustralia.net.au
Pada tahun 2018 ikan ini terhitung ikan yang rawan akan kepunahan menurut Penilaian Daftar Merah IUCN. Ini tercatat dari Hibernia Reef di Laut Timor selatan Timor-Leste dan Pulau Pratas (Dong Sha) di Laut Cina Selatan.
Spesies ini hidup saat dewasa di laguna dan disekitaran terumbu karang range kedalamannya ialah 1-70 meter. Aliran dan di sejauh lereng terumbu luar di air jernih dan di mana karang banyak. Remaja menempati padang lamun dan muara atau wilayah pantai salinitas rendah.
Di Australia, ukuran kematangan seksual 50% untuk betina adalah 57 cm panjangnya, yang telah berumur sekitar 9 tahun, dengan usia maksimum yang dilaporkan 42 tahun. Panjang total maksimumnya adalah 120 cm. Spesies ini adalah hermaprodit protogini di mana remaja dewasa yang tadinya betina yang kemudian ketika lebih tua dan lebih besar, mengubah jenis kelamin menjadi jantan.
Beberapa betina mungkin tidak pernah mengalami perubahan jenis kelamin. Spesies ini relatif jarang dan biasanya membentuk agregasi pemijahan sementara dari puluhan (di mana dieksploitasi) menjadi beberapa ratus atau ribuan ikan selama beberapa (biasanya 2-4) bulan dalam setahun untuk bereproduksi.
Penurunan populasi yang signifikan telah terjadi di daerah di mana agregasi pemijahan telah terkena tekanan penangkapan ikan yang berat dan tidak terkelola. Negara-negara di mana agregasi telah ditangkap dengan kelimpahan yang sangat rendah termasuk yang berikut; Mikronesia, Filipina, Indonesia, Maladewa, Malaysia, Thailand, Kepulauan Solomon, Palau dan Fiji.
Sebanyak 55 agregasi telah didokumentasikan untuk spesies ini dalam database SCRFA. Ini menggunakan koridor migrasi untuk mencapai lokasi agregasi pemijahan (jarak perjalanan hingga 25 km), dan jantan cenderung tiba di agregasi mereka sebelum betina selama musim pemijahan.
Agregasi pemijahan ikan kerapu macan coklat agak tumpang tindih secara spasial dan temporal dengan kerapu batik (Epinephelus polyphekadion) dan kerapu karang ekor persegi (Plectropomus areolatus) tetapi spesies ini umumnya berada di perairan yang lebih dalam dibandingkan dengan P. areolatus.
Individu menunjukkan berbagai pola tubuh selama agregasi dengan jantan berinteraksi dengan warna lebih cerah. Pada hari-hari menjelang pemijahan, semakin banyak aktivitas terlihat di kolom air, sekali lagi dengan banyak ikan dengaan warna tubuh yang berbeda.
Perikanan: Eksploitasi besar-besaran dari agregasi pemijahan dan tangkapan remaja liar untuk pembesaran akuakultur merupakan ancaman utama bagi spesies ini. Ancaman sekunder termasuk degradasi akibat pembudidayaan rumput laut dan berkurangnya terumbu karang akibat pembangunan pesisir dan perubahan iklim.
Ikan ini sering ditangkap di wilayah terumbu pesisir dan sebagian besar jangkauannya dan mereka dihargai dalam perdagangan ikan hidup Internasional di Asia Tenggara, dengan harga eceran yang tinggi.
Hal ini telah menjadi bagian dari perdagangan selama beberapa dekade tetapi baru-baru ini juga ada pertumbuhan dalam pemasaran Internasional ikan dingin/beku, misalnya ke luar Indonesia dan Maladewa, karena permintaan akan kerapu meningkat.
Ukuran ikan dalam perdagangan bisa sangat kecil, dengan semakin banyak juvenil atau ikan muda yang dijual, termasuk untuk pembesaran, yang bertahan meskipun spesies ini diproduksi secara ekstensif. Rentang ukuran remaja sangat sesuai untuk piring makan.
Karena penangkapan ikan yang berlebihan dan umurnya yang panjang, yang membuat spesies ini sangat mudah untuk ditangkap secara berlebihan, spesies ini menurun di banyak daerah dan terdaftar sebagai terancam secara global (Rentan) pada Daftar Merah IUCN (2018).
Konservasi: Meskipun mengalami penurunan dan status terancam, menurut scrfa.org, kerapu macan menerima sedikit perlindungan pengelolaan atau konservasi di sebagian besar wilayah jelajahnya. Pengecualian termasuk perlindungan beberapa agregasi pemijahan dan ukuran ukuran minimum untuk melindungi remaja dan memungkinkan mereka mencapai ukuran dan usia reproduksi.
Misalnya, di (Pohnpei, Palau) dan larangan menangkap (Palau, Fiji, Kepulauan Solomon) berlaku selama atau sebagian besar musim reproduksi. Kawasan lindung larangan tangkap khusus untuk lokasi pemijahan terdapat di Palau, Pohnpei, dan Kepulauan Solomon.
Maladewa telah memperkenalkan ukuran penangkapan dan perdagangan minimum untuk spesies ini, sementara Australia memiliki kuota tangkapan dan batas ukuran minimum. Di Great Barrier Reef Australia, spesies ini dikelola dengan kawasan perlindungan laut, ukuran dan batas tangkapan, serta penutupan pemijahan musiman.
