Ekosistem Air Tawar yang Menakjubkan, Simak Yuk!

daftarhewan.com. Air tawar. Siklus hidrologi berlangsung dengan sangat mengagumkan.

Ketika air di muka bumi, mulai dari sungai, danau, tanaman, bahkan lautan yang asin mengalami evaporasi menuju atmosfer, terbentuklah gumpalan awan seperti kapas yang bergelayutan.

Hingga akhirnya, awan tersebut semakin pekat, mencapai kondisi jenuh, dan mulai mengalami presipitasi yang lantas kita sebut hujan, berupa air, es, atau salju.

Mereka membasahi bumi, sebagai air segar dan tawar, kecuali yang kembali jadi bagian dari lautan. Baca Juga : Hewan yang Hidup di Air

Sementara itu, ada danau dan sungai, yang merayakan kehadiran air tawar dari hujan, aliran air tanah, dan mata air pegunungan.

Menciptakan ekosistem yang sangat krusial bagi keberlangsungan hidup manusia, serta makhluk bernyawa lainnya.

Beberapa di antaranya, bahkan menjadi pusat peradaban dan dianggap suci, seperti Sungai Gangga, Danau Yamdrok, dan sebagainya.

Lantas, bagaimana dengan makhluk hidup yang berhabitat di sana? Mari kita lihat lebih dekat dan telusuri lebih mendalam.

Sungai Gangga

Informasi Umum

Curah hujan rata-rata (per tahun): 250-1500 mm

Suhu: -20 hingga 45°C

Tipikal tanaman: alang-alang, rumput, dan tumbuhan akuatik

Tipikal fauna sungai: ikan, amfibi, krustasea

Tipikal fauna danau: serangga, katak, burung

Ekosistem Air Tawar

Sebagian air di muka bumi yang mengalami penguapan (evaporasi), berubah menjadi awan, yang lantas turun kembali (presipitasi) ke bumi sebagai hujan, lalu membentuk ekosistem sungai dan danau.

Menariknya, bukan sekadar bentang alam, sungai dan danau juga menjadi habitat air tawar yang luar biasa megah bagi spesies hewan yang tak terhitung jumlahnya, di seluruh penjuru dunia. Keduanya memiliki keistimewaan masing-masing, yang sama-sama penting bagi kehidupan manusia.

Bahkan, meski danau juga mendapat sedikit aliran air dari sungai, area ini sering kali tertutup, dan menyimpan spesies unik yang tidak dapat Anda temukan di tempat lain.

Sementara itu, sungai memiliki fauna berukuran besar dan tangguh, yang mampu menghadapi arus kuat, berdampingan dengan hewan-hewan lain, seperti kepiting dan burung, hingga membentuk suatu rantai makanan yang berkelanjutan.

Di Afrika, misalnya. Terdapat 3 danau besar yang menjadi istana bagi beragam jenis ikan yang menakjubkan.

Sebagai contoh, Anda hanya dapat menjumpai ikan cichlid yang berwarna-warni di 3 danau ini dan sebagian wilayah Amerika Selatan.

Bahkan, diperkirakan, ada hampir 3000 spesies ikan cichlid yang menghuni 3 danau besar Afrika, dengan rentang variasi yang ekstrem dari segi ukuran, warna dan bentuk.

Di sisi lain, perairan air tawar berupa sungai, menjadi markas bagi beragam jenis fauna, mulai dari serangga, amfibi, reptil, ikan, burung, hingga mamalia.

Anda dapat menemukan labi-labi, bebek, berang-berang, buaya, lele, capung, dan kepiting, pada area sungai di berbagai belahan dunia.

Terlebih,sungai-sungai di seantero bumi merupakan suaka bagi sejumlah besar spesies ikan yang unik dan berbeda-beda.

Sungai Amazon pun menjadi habiatat berharga bagi dunia, karena memiliki lumba-lumba air tawar yang langka dan berwarna merah muda.

Danau Yamdrok

Namun, tidak hanya sungai. Danau air tawar juga dapat menyokong kehidupan beragam satwa liar, seperti burung, serangga, dan mamalia, untuk mendapatkan makanan.

Banyak spesies ikan dan amfibi juga telah menyesuaikan diri dengan kondisi alam yang berbeda pada masing-masing danau.

Herbivora besar, seperti rusa, zebra, dan jerapah juga kerap mendatangi danau untuk minum, bersama dengan primata, seperti kera dan monyet.

Ancaman bagi Ekosistem Air Tawar

Dekat dengan peradaban, aktivitas manusia sangat memengaruhi kontinuitas dari ekosistem air tawar, terutuma sungai.

Secara terus-menerus, bahan-bahan kimia yang kerap digunakan dalam makanan dan obat-obatan berpotensi mencemari air.

Bersama dengan limbah pabrik yang belum diolah dengan baik dan aliran air yang mengandung pestisida dari pertanian.

Pencemaran air tersebut, lantas berdampak pada banyak spesies yang menggantungkan hidup di air tawar, baik tanaman dan ikan, serta hewan-hewan lain yang terkait dalam rantai makanan.

Dan, apabila pencemaran air tawar terus berlanjut, tentu saja manusia pun akan merasakan akibatnya.

Kematian biota air secara besar-besaran, dapat berujung pada bencana ekologis yang mengkhawatirkan.

Dapatkah Anda membayangkan hidup tanpa air bersih? Bukankah air merupakan kebutuhan esensial yang tidak dapat kita nafikan?