Home » Burung » Cara Ternak Merpati Pedaging

Cara Ternak Merpati Pedaging

daftarhewan.com. Merpati pedaging atau merpati potong, atau di kedai pecel lele disebut burung dara ini dapat menjadi alternatif penghasil daging unggas, sesudah ayam dan itik. Bila ayam broiler memerlukan perawatan -+ 30 hari, merpati juga tidak kalah cepat, cukup 30 hari, menjadi unggas yang siap potong.

Merpati Pedaging

Ada banyak macam jenis merpati yang dapat diperkembangkan jadi unggas penghasil daging, karena ukuran tubuhnya yang besar dan perkembangannya yang cepat saat masih terbilang muda.

burung dara pedaging, merpati potong, merpati pedaging

Merpati Polish Lynx (600 gram)

1. Jenis Merpati Potong

  1. Pomerian crooper (624 – 734 gram)
  2. Polish Lynx (600 gram)
  3. Lahore (480 – 510 gram)
  4. English Terrier (570 – 660 gram(
  5. Florentine (500 – 800 gram)
  6. Carneu (660 – 740 gram)
  7. Swiss Mondaine (840 – 900 gram)
  8. French Mondaine (780 – 900 gram)
  9. King (850 – 1000 gram)

Ras yang lain prospektif diperkembangkan jadi unggas pedaging ialah Jewel Mondaine, Carneau, Giant Runt, Gazzi, dan Modena.

BACA JUGA :  21 Jenis Burung Merpati Hias Paling Unik di Dunia

Merpati lokal (250 – 300 g) yang banyak dipelihara warga Indonesia sebagai burung “gaburan” (burung balap terbang), kurang pantas jadi unggas pedaging karena ukuran kekecilan.

Antara beberapa macam merpati, yang sudah diperkembangkan sebagai merpati pedaging di Indonesia ialah ras King. Merpati ini hasil persilangan di antara Homer, Duchess, Maltese, dan Runt. Warna bulu-bulu putih, silver, merah, kuning, hitam dan lain-lain. Merpati ini termasuk merpati pedaging yang terbaik, karena mempunyai daging dada yang tebal.

Perawatan merpati memerlukan area yang simpel sederhana, yakni kandang atau sangkar dibuat dari kawat atau kayu. Dapat dipakai kandang baterai memiliki ukuran 60 cm x 40 cm x 50 cm untuk sepasang merpati. Sisi dalamnya diperlengkapi sarang untuk bertelur, tempat minum dan makan.

2. Umur Merpati Siap Kawin

Masing-masing ras merpati mempunyai umur dewasa kelamin berbeda dan pada umumnya baru dapat dikawinkan pada umur lima – delapan bulan. Ras Homer pas dikawinkan sesudah berumur lima – enam bulan. King dan Mondaine pada umur enam – tujuh bulan, dan Runt pada usia delapan bulan.

burung dara pedaging, jenis merpati pedaging, ternak burung merpati pedaging, jual merpati pedaging, burung merpati pedaging, budidaya burung merpati potong, ternak burung dara pedaging, cara ternak merpati pedaging, merpati pedaging homer king

Merpati King (850 – 1000 gram) – via : Australia King Pigeons FP

Jika perawatannya baik, pasangan merpati itu akan produktif berkembang biak sampai tiga – empat tahun. Pasangan yang baik bisa menghasilkan 10 – 14 ekor merpati muda /tahun. Jika pengurusannya dimaksimalkan, terbanyak bisa mendatangkan 24 ekor merpati muda /tahun.

BACA JUGA :  9 Jenis Makanan Burung Merpati yang Bagus

Merpati bertelur Hanya 2 butir per periode. Telur dierami sepanjang 18 – 19 hari. Sesudah menetas anak disuapi oleh induknya. Karena pembesaran anak langsung diasuh oleh induknya, merpati tidak memerlukan lampu penghangat seperti yang ada pada perawatan ayam dan itik.

Saat anak merpati berusia dua – tiga minggu, induk betina mulai bertelur kembali. Pemberian makan seterusnya diberikan pada induk pejantan. Usia empat minggu anak merpati bisa dipanen sebagai merpati potong. Waktu itu berat anak merpati King sudah capai 460 – 690 gr per ekor.

Berat karkas yang dikonsumsi 60 – 70 % dan umumnya dipasarkan berbentuk karkas beku memiliki bobot 400 – 580 gr per ekor. Customer menyebutkan karkas anak merpati itu dengan panggilan “squab”.

Kwalitasnya dibedakan tiga kelas, yakni Super (580 gr per ekor), 1 (470 gr per ekor), dan II (400 g per ekor).

Jika dipelihara seterusnya, anak merpati dapat mengurus dirinya sesudah usia 6 – 7 minggu. Kemudian anak mutlak harus dipisahkan, supaya tidak mengusik aktivitas induknya. Pengurusan merpati pedaging setiap hari tidak susah seperti ayam ras. Yang penting burung itu terpenuhi keperluan pakan dan minumnya, dan terjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekelilingnya.

kandang burung dara, kandang merpati budidaya, kandang merpati ternak, kandang burung merpati, ukuran kandang merpati ternak, kandang merpati mewah, kandang burung dara tingkat, kandang burung merpati yang bagus

Kandang Burung Dara

Keperluan pakan merpati dewasa rerata 75 gr per ekor setiap hari, dan merpati muda rerata 50 gr per ekor setiap hari. Jika Anda memelihara 100 pasang induk merpati pedaging, sehari-harinya dibutuhkan stok pakan 15 kg. Keperluan air minumnya tidak terbatas, setiap waktu harus ada.

3. Pakan Merpati Pedaging

Merpati benar-benar menyenangi beberapa bijian seperti jagung, padi, sorgum, kacang hijau, cantel, kacang hijau, jewawut, kedelai, kacang tanah dan kurang menyenangi pellet. Akan tetapi malah paling efektif memakai pakan pellet, karena semua elemen keperluan gizinya terpenuhi. Merpati yang dikasih pakan pellet bisa lebih cepat besar dibanding yang dikasih pakan beberapa bijian.

BACA JUGA :  Manfaat Burung Merpati Bagi Manusia dan Lingkungan

Yang diberi pakan pellet bisa bertelur kembali setiap 45 hari, sedang yang dikasih pakan sejumlah bijian tiap 50 hari. Bila memakai beberapa bijian, pakannya bisa terbagi dalam 50 % jagung, 35 % beras, 10 % jewawut, 5 % kacang-kacangan berbentuk butiran pecah, ditambahkan grit, khususnya menjelang bertelur.

Bila memakai kombinasi beberapa bijian dan pellet, pakannya bisa tersusun dari butiran 50 % jagung pecah, 48 % pellet, ditambahkan 2% tepung kulit kerang dan premix.

Pakan merpati potong umumnya memiliki kandungan protein 14 – 15 %, karbohidrat 60 – 70 %, lemak 2 – 5 % dan serat kasar optimal 5 %.

Untuk hasilkan 500 g karkas merpati membutuhkan minimal 3,2 – 3,6 kg pakan. Untuk menghasilkan sepasang induk merpati yang siap bertelur dibutuhkan 26 kg pakan terhitung semenjak burung masih piyik.

4. Tahan Penyakit

Merpati pedaging repatif tahan pada penyakit dibanding ayam ras, karena keadaan fisiknya semakin kuat. Beberapa penyakit menyebar yang bisa menyerang merpati diantaranya snot (pilek), cacar (difteri), koksidosis, dan cacingan. Penyakit itu bisa dicegah lewat sanitasi kandang dan lingkungan sekelilingnya, pemberian pakan berkualitas yang memenuhi dan sirkulasi kandang yang ideal.

Sebagai pemula, berapa pasang yang perlu dipelihara? Hal itu benar-benar bergantung pada kemampuan Anda dalam kuasai teknologi budidaya, manajemen usaha dan peluang pasarnya.

Untuk mengawali dalam jumlah yang pasti dibutuhkan penelitian pasar dan kelaikan usaha, supaya jangan sampai nantinya sesudah berusaha susah payah menghasilkan merpati potong tersebut tidak dapat dipasarkan atau harga turun drastis.