Pengertian Migrasi Burung, Bagaimana Mereka Melakukannya?
Apa itu Migrasi Burung?
daftarhewan.com. Migrasi burung adalah pergerakan musiman yang teratur, seringkali ke utara dan selatan di sepanjang jalur terbang guna menemukan tempat berkembang biak dan menghindari suhu di musim dingin. Banyak spesies burung bermigrasi.
Migrasi mempunyai resiko tinggi dalam predasi dan kematian, termasuk dari perburuan oleh manusia karena didorong oleh ketersediaan makanan.
Apakah itu Burung Migran?
Burung migran adalah burung yang bermigrasi atau perpindahan tempat tinggal dari satu tempat atau daerah ke tempat lainnya untuk menemukan lokasi yang lebih banyak terdapat sumber makanan dan sebagai tempat berkembang biak.

migrasi burung flamingo – via : chicagotribune.com
Migrasi burung adalah proses alami, di mana berbagai jenis burung terbang dalam jarak ratusan hingga ribuan kilometer untuk menemukan kondisi ekologi dan habitat terbaik untuk menemukan persediaan makanan, berkembang biak, dan membesarkan anaknya.
Ketika kondisi di tempat berkembang biak menjadi tidak menguntungkan karena suhu rendah, burung migran terbang ke daerah yang kondisinya lebih baik.
Tidak semua burung bermigrasi, setidaknya 4.000 spesies burung adalah burung yang biasa bermigrasi. Itu adalah sekitar 40 persen dari total spesies burung di dunia.
Tetapi beberapa bagian dunia memiliki proporsi burung migrasi yang lebih tinggi daripada yang lain.
Di wilayah paling utara, seperti Kanada atau Skandinavia, kebanyakan spesies bermigrasi ke selatan untuk menghindari musim dingin.
Ada banyak pola migrasi yang berbeda. Mayoritas burung bermigrasi dari daerah berkembang biak utara di musim panas, ke tempat musim dingin di selatan.
Namun, beberapa burung berkembang biak di bagian selatan Afrika dan bermigrasi ke daerah musim dingin di utara, atau secara horizontal, untuk menikmati iklim pantai yang lebih sejuk di musim dingin.
Burung lain bermigrasi dalam hal ketinggian, bergerak lebih tinggi ke atas gunung di musim panas, dan tinggal di dataran rendah selama berbulan-bulan di musim dingin.
Burung yang bermigrasi memiliki morfologi dan fisiologi yang sempurna yang memungkinkan mereka terbang dengan cepat dan menempuh jarak yang jauh.
Namun, perjalanan mereka sering kali melelahkan karena mencapai batas kemampuan mereka.
Migrasi adalah perjalanan yang berbahaya dan melibatkan berbagai macam ancaman, sering kali disebabkan oleh aktivitas manusia.
Burung Kedidi merah (Red knot) misalnya, adalah burung yang bermigrasi antar benua, burung yang mempunyai panjang tubuh sekitar 24 cm dengan berat sekitar 220 gram.
Berkembang biak di Siberia dan melewati musim dingin di pantai barat Afrika, bahkan ada yang turun bermigrasi ke Afrika Selatan.
Selama migrasi, mereka kehilangan hampir setengah dari berat tubuhnya.
Oleh karena itu, burung yang bermigrasi jarang terbang langsung tanpa henti ke tempat tujuan, tetapi karena kelelahan sering menghabiskan waktu mereka untuk istirahat dan makan, atau untuk berlindung ketika cuaca buruk.
Bagaimana tepatnya burung yang bermigrasi menemukan jalur terbangnya belum sepenuhnya dipahami oleh para ilmuan sekalipun.
Eksperimen terbaru menunjukkan bahwa mereka berorientasi di sepanjang medan magnet bumi melalui reseptor cahaya khusus yang terletak di mata mereka.
Mengapa Burung Bermigrasi?
Penyebab kenapa burung bermigrasi adalah untuk berpindah dari daerah dengan sumber daya rendah atau berkurang ke daerah dengan sumber daya tinggi.
Dua sumber daya utama yang dicari adalah makanan dan lokasi bersarang.
Burung yang bersarang di Belahan Bumi Utara cenderung bermigrasi ke utara pada musim semi untuk memanfaatkan populasi serangga yang terus meningkat sebagai makanan, tanaman yang sedang bertunas, dan banyak lokasi bersarang.
Saat musim dingin mendekat dan ketersediaan serangga serta makanan lainnya menurun, burung-burung kembali bergerak ke selatan.
Menghindari hawa dingin pada musim dingin adalah salah satu faktor pendorong mereka bermigrasi, tetapi banyak spesies termasuk burung kolibri, dapat menahan suhu beku selama persediaan makanan mereka cukup banyak tersedia.
Contoh Migrasi Burung
1. Migrasi Burung Arctic Tern

Burung Dara-laut arktik (Arctic tern)
Burung Dara-laut arktik (Arctic tern). Burung-burung laut ini memiliki migrasi tahunan terpanjang atau terjauh dari hewan manapun di Bumi.
Setiap tahunnya, Arctic tern bermigrasi dari Lingkaran Arktik ke Lingkaran Antartika – perjalanan pulang pergi sekitar 30.000 kilometer (18.641 mil).
Arctic tern adalah burung air yang menetaskan telurnya selama musim panas di Lingkaran Arktik, bagian paling utara dari Belahan Bumi Utara.
Selama musim dingin yang tak tertahankan, burung laut kutub terbang ke selatan, mengikuti musim panas hingga ke Lingkaran Antartika di sisi lain Bumi.
2. Proses Migrasi Burung Elang
Tidak semua elang melakukan migrasi, contoh migrasi burung elang adalah Elang botak (Bald Eagle) mereka yang memiliki pola migrasi yang kompleks.
Saat bermigrasi, elang bergantung pada kolom udara yang naik yang disebut termal dan dapat mencapai kecepatan rata-rata 30 mph (50 kilometer) per jam.
Umumnya, elang mengikuti persediaan makanan musiman; saat danau dan sungai membeku, elang botak harus pergi ke selatan untuk mencari air tawar terbuka atau pergi ke pantai.
Pencarian makanan adalah alasan elang botak yang bersarang di Amerika Serikat bagian utara dan Kanada, bermigrasi ke selatan pada akhir musim gugur dan awal musim dingin, ketika danau dan sungai di tempat bersarangnya membeku.
Elang botak dewasa memulai migrasi musim gugur ketika danau dan sungai utara membeku.
Tergantung lokasinya, mereka biasanya bermigrasi ke pantai atau sungai besar di dekat bendungan, di mana air tetap terbuka.
Arus angin berperan besar dalam menentukan pola penerbangan mereka.
3. Migrasi Burung Flamingo
Flamingo umumnya adalah burung yang tidak melakukan migrasi. Namun, karena perubahan iklim dan permukaan air di daerah perkembangbiakannya, koloni flamingo tidak selalu menetap permanen di suatu tempat.
Populasi flamingo yang berkembang biak di danau dataran tinggi, yang mungkin membeku di musim dingin, memaksa mereka pindah ke daerah yang lebih hangat.
Saat permukaan air naik, burung mencari tempat yang lebih disukai. Kondisi kekeringan dapat memaksa beberapa populasi flamingo untuk berpindah tempat.
Kebanyakan flamingo yang bermigrasi akan kembali ke koloni asalnya untuk berkembang biak. Namun, beberapa mungkin bergabung dengan koloni tetangga.
Saat flamingo bermigrasi, kebanyakan mereka melakukannya pada malam hari. Mereka lebih suka terbang dengan langit cerah tidak berawan disertai angin kencang yang menguntungkan.
Mereka dapat melakukan perjalanan kira-kira 600 km dalam satu malam dengan kecepatan sekitar 50 hingga 60 kilometer per jam (31-37 mph).
Saat bepergian pada siang hari, flamingo terbang di dataran tinggi untuk menghindari elang yang merupakan salah satu predator bagi mereka.
Bagaimana Medan Magnet Mempengaruhi Migrasi Burung?
Jika burung bermigrasi bergantung pada medan magnet, mereka akan merasakan perubahan dan berbalik menuju arah yang berlawanan.
Tapi tidak seperti kompas yang digunakan manusia, burung mendeteksi sumbu medan magnet tanpa mampu membedakan kutub utara dan selatan.
Kembali ke tahun 1960-an, para peneliti menemukan bahwa burung robin Eropa entah bagaimana dapat merasakan medan magnet bumi.
Dalam beberapa dekade sejak saat itu, para ilmuwan mengetahui bahwa burung robin dan berbagai spesies burung lainnya menggunakan medan tersebut, yang diciptakan oleh pergerakan besi di inti bumi, sebagai alat bantu navigasi.
Burung-burung menggabungkan panduan ini dengan informasi yang diambil dari matahari, bintang-bintang, dan landmark geografis untuk menyelesaikan perjalanan mereka.