12 Organ Pada Hewan dan Fungsinya
daftarhewan.com. Organ pada hewan. Dalam biologi, organ adalah struktur yang terbagi dalam satu kelompok jaringan berlainan yang bekerja bersama untuk melakukan peranan tertentu.
Umumnya organisme multiseluler mempunyai satu ataupun lebih organ.
Lambung, hati, paru-paru, dan jantung ialah contoh organ yang ada pada hewan.
Batang dan daun ialah dua tipe organ yang diketemukan dalam tumbuhan.
Pada organisme tingkat tinggi, organ digolongkan ke mekanisme organ.
Organ dan sistem organ sebagai wakil dua tingkat dalam hierarki sistematis makhluk hidup.
Hirarki terdiri dari 5 tingkat organisasi yang berhubungan di dalam tubuh untuk menjaga homeostasis (kecenderungan ke arah keseimbangan yang relatif konstan di antara beberapa unsur yang sama-sama bergantung, khususnya yang dipertahankan oleh proses fisiologis.).

Organ Pada Hewan dan Fungsinya – via : greelane.com
Tingkat organisasi yang paling dasar ialah sel. Dari sel, dalam posisi peningkatan kompleksitas, tingkat yang lain adalah jaringan, organ, mekanisme organ, dan organisme itu sendiri.
Semua makhluk hidup tidak terbentuk dengan konsep asal jadi. Semua dibuat dengan sebagus-baiknya.
Bahkan juga binatang paling simpel di bumi juga, kenyataannya demikian sulit.
Apa lagi vertebrata “hebat” seperti mamalia dan burung. Mereka mempunyai beberapa bagian dan perannya yang kompleks.
Hingga orang yang pemula Biologi kemungkinan kesusahan untuk mencari segala hal mengenai mereka.
Organ Pada Hewan dan Fungsinya
Berikut 12 organ pada hewan dan fungsinya:
1. Sistem Pernapasan (Respiratory system)
Semua sel tidak dapat bekerja secara baik, terkecuali ada oksigen. Elemen ini menolong proses ekstraksi energi.
Hingga beberapa binatang juga perlu memperoleh oksigen dengan mekanisme pernafasannya.
Vertebrata darat memperoleh oksigen pada udara memakai paru-parunya.
Vertebrata laut memfilter oksigen di air dengan insangnya, dan exoskeleton invertebrata mengaplikasikan difusi oksigen, baik itu dari udara maupun air ke badan.
Disamping itu, mekanisme pernafasan pada hewan mengempaskan karbon dioksida.
Zat asam arang ini sebagai sampah dari rangkaian proses metabolisme. Bila ditumpuk pada tubuh, bisa berakibat fatal.
2. Sistem Peredaran Darah (Circulatory system)
Hewan vertebrata memakai mekanisme peredaran darah mereka saat menyuplai oksigen ke dalam sel.
Mekanisme ini mencakup jaringan arteri, vena, dan kapiler.
Mereka bekerja mengusung sel darah yang kaya oksigen ke tiap sel badan.
Ada juga mekanisme peredaran darah pada hewan invertebrata memang condong primitif.
Darah hewan akan berdifusi secara bebas di semua rongga badan.
Dan mekanisme perputaran pada hewan tingkat tinggi akan mengikutsertakan jantung, organ yang tetap berdetak sepanjang umur setiap makhluk.
3. Sistem Saraf (Nervous system)
Dengan mekanisme ini, beberapa binatang jadi dapat mengirim, menerima, dan memeroses dorongan saraf atau rangsangan/pesan saraf dan stimulan sensorik.
Disamping itu, sistem saraf juga menolong binatang untuk menggerakkan otot.
Sistem ini terdiri jadi tiga pada hewan vertebrata.
Ada mekanisme saraf pusat – yang meliputi otak dan sum-sum tulang belakang, ada juga mekanisme saraf tepi, dan struktur saraf otonom.
Struktur saraf pada invertebrata memang termasuk sederhana, tetapi sistem saraf pada vertebrata sudah demikian hebat.
4. Sistem Pencernaan (Digestive System)
Supaya proses metabolisme jadi terpacu dan berjalan mulus, beberapa binatang perlu memecah makanan jadi elemen penting untuk badan.
Mekanisme pencernaan invertebrata termasuk sederhana. Kontras dengan vertebrata, yang mengaplikasikan mekanisme pencernaan kompleks.
Semua hewan vertebrata perlu “team khusus”, mencakup mulut, kerongkongan, perut, usus, dan anus atau kloaka.
Ada pula yang mengikutsertakan organ lain seperti pankreas dan hati yang menghasilkan enzim pencernaan.
Sedangkan, mamalia ruminansia atau hewan pemamah biak mempunyai empat perut sekaligus supaya mereka dapat mengolah tanaman yang berserat kasar dengan baik dan benar.
5. Sistem Endokrin (Endocrine system)
Hewan tingkat tinggi mempunyai mekanisme endoktrin yang terdiri dari kelenjar dan hormon hasil sekresi kelenjar.
Ada juga kelenjar yang dimaksud yakni seperti tiroid dan timus. Mekanisme ini benar-benar berperanan untuk mempengaruhi dan mengontrol bermacam peranan badan.
Entahlah itu metabolisme, pertumbuhan dan reproduksi.
6. Sistem Reproduksi (Reproductive System)
Sudah pasti mekanisme yang ini harus masuk daftar. Karena sistem ini memungkinkan beberapa binatang untuk mempunyai generasi atau keturunan.
Beberapa hewan invertebrata memperlihatkan bermacam perilaku reproduksi.
Tapi intinya, hewan betina akan menghasilkan telur dan hewan jantan membuahinya. Ada yang internal, ada pula yang external.
Binatang vertebrata seperti reptil, ikan, serta manusia mempunyai gonad atau organ berpasangan.
Jantan akan hasilkan sperma dan betina akan hasilkan telur. Vertebrata jantan tingkat tinggi mempunyai penis.
Dan vertebrata betina atau wanita tingkat tinggi mempunyai vagina, puting susu dan memproduksi susu, dan rahim.
7. Sistem Limfatik (Lymphatic system)
Mekanisme limfatik erat berkaitan dengan sistem peredaran darah. Mekanisme ini sendiri terdiri dari jaringan kelenjar getah bening yang ada pada badan.
Pekerjaannya untuk mengeluarkan dan mengedarkan cairan bening atau limfa atau getah bening.
Tapi sistem ini hanya jalan pada vertebrata tingkat tinggi. Dua peranan intinya, untuk menjaga supaya elemen plasma darah masih tetap terpasok untuk mekanisme peredaran darah dan untuk menjaga sistem imun atau ketahanan tubuh.
8. Sistem Otot (Muscular System)
Binatang dapat bergerak dan mengatur pergerakan dengan otot. Tiga elemen khusus dalam mekanisme ini yaitu; otot kerangka, otot polos dan otot jantung.
Otot kerangka membuat vertebrata tingkat tinggi dapat berjalan, merayap, berlari, menggenggam sesuatu, berenang, dan lain-lain.
Otot polos berperanan dalam sistem percernaan dan bernapasan, terjadi tanpa sadar.
Dan otot jantung memberikan daya saat mekanisme peredaran darah sedang bekerja.
Sementara itu, beberapa invertebrata seperti spons, dapat bergerak karena kontraksi sel epitel – tetapi mereka tidak memiliki jaringan otot.
9. Sistem Imun (Immune System)
Secara teknis, mekanisme imun ialah mekanisme paling sulit. Mekanisme ini memikul tanggung-jawab besar.
Mereka harus sanggup membandingkan mana jaringan asli dan mana benda asing yang memiliki sifat patogen. Entahlah itu bakteri, virus, maupun parasit.
Sistem ini perlu melakukan mobilisasi respons imun. Ada banyak sel, enzim, dan protein khusus yang disiagakan untuk menghambat penyusup ke dalam tubuh.
Sistem limfatik menjadi pembawa khusus struktur imun. Ke-2 nya hanya ada pada vertebrata dan mamalia tingkat tinggi.
10. Sistem Rangka (Skeletal System)
Bermacam invertebrata, misalkan krustasea dan serangga, mempunyai exoskeleton sebagai penutup badan externalnya.
Bagian ini terdiri dari kitin dan protein keras lain. Ikan pari dan hiu mempunyai tulang rawan.
Sedangan vertebrata didukung oleh rangka endoskeleton atau internal.
Rangka ini dibuat dari kalsium dan bermacam jaringan organik.
Sedangkan, ada invertebrata seperti spons, cacing dan ubur-ubur yang justeru tidak mempunyai endoskeleton atau exoskeleton.
11. Sistem Perkemihan (Urinary System)
Vertebrata darat, tanpa terkecuali, menghasilkan amonia atau seperti produk sampingan yang didapatkan dari proses pencernaan.
Pada amfibi dan mamalia, amonia ini beralih menjadi urea. Ginjal yang memprosesnya.
Lantas dicampur dengan air, selanjutnya diekskresikan sebagai urin atau air kencing.
Adapun reptil dan burung keluarkan urea bertepatan dengan sampah padat. Maka mereka mempunyai mekanisme urin secara tehnis, tetapi memiliki bentuk tidak cair.
Berbeda lagi dengan ikan, yang mengeksresi amonia langsung. Mereka tidak menggantinya terlebih dahulu menjadi urea.
12. Sistem Integumen (Integumentary System)
Sistem organ ini bekerja membedakan, jadi pemisah, membuat perlindungan, dan jadi responden.
Mekanisme ini terdiri dari kulit atau struktur yang lain menutupnya.
Bulu-bulu pada burung, rambut pada mamalia, sisik pada ikan, cakar, kuku, dan lain-lain.
Disamping membuat perlindungan binatang dari bahaya lingkungan, mekanisme ini bisa juga mengontrol suhu, merasakan tekanan atau sakit, dan membuat perlindungan diri dari mangsa.
Pada manusia, mekanisme ini bahkan juga menghasilkan biokimia yang penting seperti Vitamin D.
Ternyata, banyak bagian dalam berupa organ yang mendukung kegiatan hewan.