Home » Hewan Ternak » Cara Membuat Pakan Udang Alami, Air Jadi Subur

Cara Membuat Pakan Udang Alami, Air Jadi Subur

Daftarhewan.com. Pakan Udang Alami (Tradisional). Tambak ekstensif dan semi intensif justru dapat bertahan pada saat budidaya udang, baik itu udang vaname (vannamei), udang windu, maupun udang lobster air tawar dihantui banyak kendala. Yang intensif banyak yang terbengkalai, karena rugi.

Pakan Udang Alami

pakan udang vaname (vannamei), pakan udang windu, udang udang lobster air tawar, pakan udang vannamei, pakan udang protein tinggi, pakan udang global, pakan udang sawah, jenis pakan udang, pakan udang japfa, jual pakan udang vaname, Pakan Udang

1. Menyukai Diatomae

Kebiasaan makan udang windu tergantung dari masing-masing stadia pertumbuhannya. Udang yang ditebar di kolam atau tambak biasanya telah mencapai stadia PL 22. Udang serupa ini bersifat pemakan segala, sangat menyukai pakan alami fitoplankton, detritus, serta hewan kecil yang terdapat di dasar tambak. Fitoplankton yang disukai udang adalah diatomae, alga renik yang terdiri dari banyak spesies. Beberapa diantaranya Skelotomema sp., Nitzshia sp., Navicula sp., dan Chaetoceros sp.

Pakan alami (tradisional): pakan udang vaname (vannamei), udang windu, maupun udang lobster air tawar ini dapat diatur dan dikendalikan populasinya oleh petambak, dengan pemupukan dan pergantian air tambak pada saat diperlukan. Pemupukannya secara umum dapat dibagi dalam dua tahapan kerja, yaitu tahap awal dan tahap susulan.

2. Pemupukan Awal

Pemupukan tahap awal dilakukan pada saat tambak masih dalam masa persiapan. Setelah tambak diolah dan dikeringkan sampai retak-retak untuk memutus daur hidup hama dan penyakit, dasar tambak diberi pupuk organik sebanyak 1-2 ton/ha, atau 100-200g/m2.

BACA JUGA :  Jenis dan Bentuk Desain Kandang Ayam Sederhana

Jenis pupuk organik yang baik untuk tambak antara lain dedak halus (dosis 500-1.000 kg/ha), bungkil kelapa (500-1.000 kg/ha), kotoran ayam (500 kg/ha), ampas biji kapuk (500-1.000 kg/ha) kotoran kerbau (1.000-3.000 kg/ha) dan kotoran sapi (1.000-3.000 kg/ha). Pupuk ditabur merata di permukaan lahan.

Selain itu tambak juga perlu diberi pupuk buatan 50-75 kg urea  dan 25-30 kg TSP per hektar. Pupuk buatan disebar merata di seluruh dasar tambak ketika kondisinya sedang ‘macak-macak’. Kalau diukur kondisi tambaknya masih masam, perlu diberi kapur. Jika pH 5-6, perlu penambahan 200 kg kapur pertanian per ha, agar pH air bisa normal (7,5-8,5) untuk kehidupan udang.

Satu minggu kemudian akan terbentuk warna hijau kecokelatan di tambak, yang menunjukkan bahwa diatomae sudah tumbuh dengan baik. Ketinggian air dapat dinaikkan sampai 40-50 cm dan dapat segera dipakai untuk menebar dan memelihara udang.

Diatomae berguna untuk membentuk warna tubuh udang. Siklus hidup diatomae sangat pendek, dan kestabilannya di tambak sulit dijaga. Tapi kalau keberadaannya dapat dipertahankan stabil, udang akan tumbuh cepat dan sehat. Diatomae sangat disukai seperti artemia dan rotifer, yang juga sumber pakan alami yang disukai udang.

3. Pemupukan Susulan

Pemupukan susulan dilakukan satu bulan setelah benur ditebar, atau ketika populasi diatomae berkurang sehingga tidak mencukupi untuk kebutuhan peetumbuhan udang. Tujuan pemupukan itu agar diatomae sebagai sumber pakan alami dan pelindung tambak tumbuh baik kembali.

BACA JUGA :  Usaha Peternakan Sapi Perah yang Menggoda

Sebelum pemupukan susulan dilakukan, air tambak dikeluarkan dan pelataran tambak cukup digenangi air sedalam 5-10 cm. Untuk sementara udangnya bersembunyi di caren (parit dalam yang terdapat di sekeliling tambak).

Penambahan pupuk organik cukup 50-100 kg/ha, sedangkan pupuk anorganiknya 15-25 kg urea dan 5-10 kg TSP/ha. Setelah dua  hari ditebar, air tambak kembali dinaikkan sampai 40-50 cm dari pelataran.

4. Indopakan Sumber Pakan Alami

Untuk membentuk warna air hijau kecokelatan yang kondisinya sangat disukai udang, dapat dipergunakan pakan buatan berbentuk tepung indopakan (atau merk apapun) sebagai pengganti fitoplankton, zooplankton, serta bentos.

Indopakan pada saat ditebar dalam air akan mengalami tiga bentuk keadaan, yaitu terapung, melayang dan tenggelam. Yang tenggelam sebagian langsung dimakan udang.

Dengan aplikasi 50 g/m2 atau 500 kg/ha, indopakan dapat dipakai sebagai pengganti pupuk kandang dari kotoran sapi atau kerbau, yang membutuhkan aplikasi 1.000-3.000 kg/ha. Aplikasi indopakan selanjutnya sebagai aplikasi susulan, hanya diperlukan 10 g/m2 atau 10 kg/ha.

Setelah satu bulan penggunaan indopakan, bahan itu akan merangsang pertumbuhan bentos berupa cacing renik. Selain merupakan sumber pakan alami udang, cacing renik juga berfungsi sebagai pembersih dasar perairan tambak, karena ia memakan sisa-sisa organik dan kotoran yang mengendap di dasar tambak.

5. Diukur Dengan Secchi Disk

Makanan Udang, Pakan Udang vaname, Makanan Udang Lobster, Makanan udang kecil, Pakan udang vaname tradisional, Apa makanan udang sungai, Makanan udang galah

Alat pengukur kecerahan air (secchi disk) – via : alibaba.com

Jumlah udang, fitoplankton, dan hewan renik yang terdapat di dalam tambak harus seimbang, agar pertumbuhan udang cepat dan sehat. Jika fitoplankton terlalu berlebihan atau terlalu sedikit, kurang pengaruhnya baik bagi kehidupan udang di tambak.

BACA JUGA :  Penyebab dan Cara Mengobati Ayam Lumpuh Secara Tradisional

Untuk menjaga keseimbangan itu petambak dapat mengatur jumlah kepadatan fitoplankton yang terdapat di dalam tambak, dengan pengeluaran sebagian air dan kemudian menggantinya dengan yang baru. Dengan demikian kualitas perairan dapat terjaga baik dan sesuai untuk pertumbuhan udang.

Jenis fitoplankton yang tumbuh dalam tambak dapat diketahui dengan mengamati warna airnya. Kehadiran jenis diatomae dapat diketahui dari warna air yang cokelat kehijauan atau cokelat kekuningan, tapi jernih. Kecerahan dan kepadatan fitoplankton ini dapat diukur menggunakan secchi disk (piringan pengukur kecerahan air).

Alat tersebut terbuat dari piringan plastik dan diletakkan pada tongkat kayu yang diberi tanda angka-angka dalam satuan cm sebagai pengukur kedalaman air. Caranya kerjanya, secchi disk ditenggelamkan ke dalam air sampai piringannya tidak terlihat lagi dari atas. Kemudian lihat ukuran yang teretera pada tongkat kayu. Itulah angka kecerahan air pada saat itu.

Kalau pada secchi disk kecerahan air tercacat 25 cm atau kurang, berarti fitoplankton terlalu padat sehingga airnya harus diganti, sampai ukuran secchi disk menunjukkan angka 30-35 cm.

Kalau secchi disk menunjukkan angka 40 cm atau lebih, berarti fitoplankton dalam tambak kurang mencukupi. Untuk menambah kepadatan fitoplankton, tambak membutuhkan pupuk susulan.