Home » Hewan Ternak » Penyakit Gumboro Adalah “AIDS” pada Ayam

Penyakit Gumboro Adalah “AIDS” pada Ayam

daftarhewan.com. Penyakit Gumboro Ayam. Paling lambat 4 hari setelah dilahirkan, anak ayam sebaiknya diberi vaksin gumboro. Pemberian vaksin diulang dua minggu kemudian. Ini dilakukan untuk mencegah serangan penyakit yang dapat menghancurkan sisem kekebalan tubuh anak ayam.

penyakit gumboro ayam broiler, penyakit gumboro ayam petelur, penyakit gumboro pada ayam adalah, penyakit gumboro pada ayam joper, penyakit gumboro pada ayam petelur, penyakit gumboro pada ayam bangkok, gejala gumboro pada ayam petelur, obat penyakit ayam gumboro, obat penyakit gumboro pada ayam, obat gumboro ayam, penyakit nd ayam broiler, ciri ciri penyakit gumboro ayam broiler

Apa itu Penyakit Gumboro Pada Ayam?

Penyakit Gumboro pada ayam itu seperti AIDS pada manusia. Ia menyerang sistem pertahanan tubuh sehingga ayam mudah terserang penyakit lain, misalnya ND (New Castle Disease). Penyakit ini merupakan pembuka pintu bagi penyakit lain. Walaupun sudah divaksin ND, tapi kalau sebelumnya sudah mengidap gumboro, ayam tetap mudah terserang ND.

Celakanya, penyakit yang juga disebut IBD (Infectious Bursal Disease) ini sampai sekarang belum ada obatnya. Usaha satu-satunya hanyalah melindungi ayam supaya tidak tertular. Dianjurkan pemberian vaksin gumboro 0-4 hari setelah anak ayam dilahirkan.Vaksinasi diulang pada umur 14-18 hari.

a. Antibodi asal induk

Sebetulnya, serangan gumboro pada tingkat dini dapat dicegah seandainya induk ayam mempunyai antibodi dengan titer tinggi. Sifat induk bertiter tinggi ini akan menurun ke anak ayam, disebut antibodi asal induk (AAI). Menurut hasil penelitian, anak ayam yang titer AAI-nya diatas 64 sudah mempunyai bekal yang cukup untuk melawan gumboro. Namun, yang dibawah 64 sangat rentan.

BACA JUGA :  Penyebab dan Cara Mengobati Ayam Lumpuh Secara Tradisional

Persoalannya, tidak semua anak ayam memiliki AAI yang tinggi. Di lain pihak, program vaksinasi gumboro harus berdasarkan tingkat antibodi pada anak ayam. Kalau AAI tinggi, tidak boleh divaksin karena akan terjadi netralisasi antara vaksin dengan antibodi. Jadi masalahnya, kapan waktu vaksinasi yang tepat?

Vaksinasi pada umur dua minggu setelah menetas memang cocok buat anak ayam ber-AAI titer tinggi. Pada usia itu titernya sudah menurun sehingga harus ditambah lagi jumlah antibodinya. Sebaliknya, kalau anak ayam ber-AAI rendah divaksin pada umur dua minggu, dikhawatirkan virus gumboro sudah menyusup masuk. Sekali seekor ayam terserang, gumboro dengan cepat akan menulari seluruh anak ayam di kelompok itu.

Tentu saja peternak bakal kerepotan kalau harus mengukur jumlah titer AAI setiap anak ayam.Apalagi pengukuran hanya dapat dilakukan di laboratorium. Itu sebabnya pemberian vaksin gumboro dua kali sepanjang hidup ayam.Pertama pada umur 0-4 hari dan kedua dua minggu kemudian.

BACA JUGA :  11 Jenis Ayam Petelur Terbaik, yang Paling Produktif

Vaksinasi pertama untuk melindungi anak ayam yang AAI-nya tinggi, terjadi netralisasi, tapi anak ayam masih aman dari gumboro sampai dua minggu berikutnya.Vaksinasi kedua lebih ditujukan pada anak ayam ber-AAI tinggi yang ketika itu sudah turun kemampuannya untuk menahan serangan gumboro. Sementara buat yang AAI-nya rendah vaksinasi kedua akan menambah jumlah antibodi.

Apakah pemberian vaksin ini tidak terlalu bertubi-tubi, mengingat pada umur itu ayam juga harus divaksin ND? Memang bertubi-tubi, tapi vaksin gumboro tidak mengganggu ND.Vaksin ND tidak sistemik atau masuk ke aliran darah, tapi hanya menutupi saluran pernafasan. Sementara gumboro masuk ke aliran darah.

Ada dua cara pemberian vaksin. Pertama dengan meneteskan ke mata. Dosisnya 0,2 ml per ekor. Yang kedua mencampur vaksin dalam pakan sebanyak 5 ml/ekor. Vaksinasi juga bisa dilakukan pada induk ayam sehingga keturunannya kelak akan memiliki AAI titer tinggi. Disini induk ayam disuntik pada umur 18 minggu.

b. Ada dua jenis

Di Indonesia, penyakit gumboro pertama kali ditemukan pada tahun 1980 oleh Masduki di peternakan-peternakan intensif sekitar Jabodetabek. Jenis ayam yang rentan terhadap virus gumboro sebenarnya ayam petelur. Namun penyakit ini lebih banyak ditemukan di ayam pedaging atau broiler karena pemeliharaannya yang lebih jorok daripada ayam petelur.

BACA JUGA :  Cara Menjinakkan Ayam Hutan Agar Cepat Jinak

Ada dua tingkat serangan penyakit gumboro ayam broiler, yakni terhadap sub klinis (dini) dan klinis. Pada sub klinis gejala serangan tidak terlihat, tapi proses penghancuran sistem kekebalan oleh virus terus berlangsung. Ini terjadi jika gumboro menyerang anak ayam 0-3 minggu.Sementara bila sudah sampai klinis umur lebih dari 3 minggu ayam tampak gemetar, kotorannya cair dan berwarna putih.

Kerugian akibat gumboro memang belum diketahui secara pasti.Yang jelas, penyakit ini tidak menimbulkan kematian secara langsung namun menjadi pembuka jalan masuknya penyakit lain seperti ND.Dan, kerugian akibat ND diketahui bisa mencapai milyaran rupiah.