Apa Saja Penyakit Kulit Pada Anjing?
daftarhewan.com. Penyakit kulit anjing. Apakah akhir-akhir ini anjing anda kerap menggaruk dan mengunyah tanpa henti? Apakah bulunya terlihat kering dan kusam?
Jika semua ciri di atas begitu familier, kemungkinan anjing anda sedang menghadapi masalah pada kulitnya.
Masalah ini memang lumrah ditangani oleh dokter hewan. Banyak pemilik anjing mengeluhkan tingkah peliharaannya yang tampak tidak nyaman.
Jenis penyakit kulit pada anjing
Meski demikian, anda tentu tidak serta-merta menganggap masalah kulit itu enteng dan cukup dibiarkan saja. Berikut ini 5 Penyakit Kulit yang Umum Terjadi Pada Anjing:
1. Gatal-Gatal
Nama ‘resmi’ dari penyakit ini yaitu pruritus. Gejala penyakit ini begitu umum dikeluhkan di klinik dokter hewan. Bahkan faktanya, 40% pengunjung dokter hewan berkonsultasi soal penyakit gatal pada kulit anjing.
Meski tampak lumrah, namun gatal-gatal pada kulit anjing bisa sangat mengganggu, baik bagi anjing maupun pemiliknya. Anjing akan terus menggaruk-garuk badannya, mungkin sampai tidak bisa lelap tidur. Sehingga pemiliknya merasa khawatir dan kemungkinan tidak tidur dengan tenang juga. Selain anjing tampak sengsara, gatal-gatal juga bisa menjurus pada infeksi, lesi kulit sekunder, serta rambut rontok karena trauma kuku dan gigi pada kulit anjing.
2. Alergi
Alergi menjadi dalang yang banyak disebutkan jika anjing menderita penyakit kulit. Alergi sendiri dibagi menjadi tiga kategori. Ada yang alergi kutu, makanan, dan lingkungan. Anjing yang alergi kutu biasanya hipersensitif. Cukup satu gigitan saja bisa membuatnya terus-terusan mengunyah dan menggaruk. Begitu kutu terkendali, rasa gatalnya juga ikut terkendali.
Alergi makanan pada anjing biasanya memicu anjing untuk bereaksi hipersensitif, khususnya terhadap protein yang salah identifikasi, sehingga dianggap sebagai ancaman bagi tubuh. Panduan atau arahan dokter hewan sangat membantu untuk mendiagnosis, sebenarnya anjing anda alergi makanan apa. Jika alergen sudah teridentifikasi secara spesifik, anda pun bisa menghindari makanan-makanan yang sekiranya memicu alergi anjing.
Selanjutnya alergi lingkungan atau atopi. Alergennya bisa dihirup seperti tungau dan serbuk sari. Bisa juga langsung terserap kulit, misalnya pada rumput. Alergi ini menjadi tantangan tersendiri. Anda harus memastikan anjing mendapatkan pengobatan dan suntikan alergi yang rutin. Bagaimana pun, anjing juga berhak merasakan kenyamanan.
3. Bintik-Bintik Luka dan Panas
Faktor lain yang membuat anjing menderita pruritus adalah parasit eksternal seperti kutu, tungau, dan adanya infeksi bakteri primer. Hot spot atau peradangan kulit sampai merah dan gatal (dermatitis lembap) kerap terlihat pada kulit anjing. Jika tidak segera ditangani, penyebarannya cukup cepat. Anda pun mesti peka. Jika menemukan luka atau bintik merah dan lengket, sebaiknya segera memeriksakan hewan kesayangan anda.
4. Rambut Rontok
Salah-satu penampakan menyedihkan dari anjing anda, yaitu bulunya yang tampak semakin rontok dan botak. Anda mungkin langsung mengasumsikan beberapa penyebab. Tetapi sebaiknya jangan dulu langsung mengambil kesimpulan. Diagnosis dulu secara akurat agar penanganannya akurat juga. Dokter biasanya akan mendiagnosa kerokan kulit agar bisa memeriksa lebih lanjut sel-sel kulitnya. Tentunya dengan menggunakan mikroskop.
Rambut rontok bisa terjadi karena berbagai masalah. Mulai dari masalah parasit seperti tungau Demodex, hingga masalah adrenal (penyakit Cushing). Pemeriksaaan fisik serta analisis riwayat kesehatan bisa sangat membantu dokter untuk menentukan apakah terjadi gangguan sistemik pada anjing atau tidak.
5. Mantel Kusam dan Pengaruh dari Asam Lemak
Mayoritas hewan peliharaan cukup responsif terhadap manajemen nutrisi. Misalnya anjing dengan bulu kusam dan kulit kering, biasanya bisa membaik dengan suplemen atau makanan yang kaya akan lemak omega-3 dan lemak omega-6. Kandungan asam lemak omega-3 banyak ditemukan pada minyak ikan. Peranannya sangat penting untuk mengurangi peradangan.
Sementara itu, asam lemak omega-6 memiliki andil untuk menjaga kulit anjing. Linoleic acid merupakan asam lemak omega-6 yang tidak dapat disintesis oleh anjing sendiri. Sehingga mereka mesti memerolehnya dari sumber makanan tertentu.
Penyakit kulit memerlukan manajemen pencegahan, penanganan, dan perawatan yang mumpuni. Kolaborasi anda dan dokter hewan sangatlah menentukan. Apa Saja Penyakit Kulit Pada Anjing? #RD