Home » Hewan Ternak » Jenis Penyakit Sapi di Indonesia dan Obatnya

Jenis Penyakit Sapi di Indonesia dan Obatnya

daftarhewan.com. Penyakit Sapi. Sapi, penting bagi manusia di dunia, termasuk di Indonesia karena berbagai alasan.

Mereka adalah sumber daging, susu dan produk lainnya, serta kulit dan produk sampingan lainnya.

Sapi dapat mencerna hijauan yang tidak dapat dicerna oleh manusia dan mengubahnya menjadi sumber makanan berprotein tinggi untuk dikonsumsi manusia.

Tetapi tahukah Anda bahwa sapi, daging sapi dan produk dari sapi bisa jadi berbahaya bagi manusia karena sapi terkena penyakit. Berikut adalah macam-macam penyakit pada sapi;

Penyakit Sapi Gila

Penyakit sapi gila yang disebut juga Creutzfeldt-Jakob Disease (CJD) atau BSE adalah penyakit fatal yang secara perlahan merusak otak dan sumsum tulang belakang pada sapi.

Dalam kasus yang jarang terjadi, penyakit ini bisa menular kepada manusia yang disebut varian penyakit Creutzfeldt-Jakob (vCJD), yang juga berakibat fatal yang diakibatkan karena mengkonsumsi produk dari sapi yang terinfeksi.

penyakit sapi gila pdf, penyakit sapi gila di indonesia, penyakit sapi gila disebabkan oleh virus, penyakit sapi gila menular melalui, penyakit sapi gila menular melalui brainly, penyakit sapi gila halodoc, penyakit sapi gila adalah jenis penyakit menular melalui, penyakit sapi gila adalah, penyakit sapi gila apa, apa yang menyebabkan penyakit sapi gila, penyakit sapi gila adalah jenis penyakit menular melalui brainly, cara penularan penyakit sapi gila, ciri ciri penyakit sapi gila, penyakit sapi gila dinamakan, diagnosa penyakit sapi gila, protein asing yang menyebabkan penyakit sapi gila dinamakan, kenapa dinamakan penyakit sapi gila

Ilustarsi penyakit sapi gila – via : wikipedia.org

Kata BSE pendek tapi itu singkatan dari penyakit dengan nama panjang, bovine spongiform encephalopathy.

“Bovine” berarti penyakit itu menyerang sapi, “Spongiform” mengacu pada cara otak dari sapi yang sakit terlihat seperti spons di bawah mikroskop, dan “Encephalopathy” menunjukkan bahwa itu adalah penyakit otak.

BSE biasa disebut “penyakit sapi gila“.

Apa Penyebab Penyakit Sapi Gila?

Kebanyakan ilmuwan berpendapat bahwa BSE disebabkan oleh protein yang disebut prion.

Ilmuwan meyakini penularan penyakit ini pada ternak disebabkan oleh memberi makan bahan yang diberikan berasal dari sapi atau domba yang terinfeksi dan kembali ke sapi lain.

Insiden BSE terjadi karena sapi diberi makan ransum konsentrat yang mengandung tepung daging dan tulang.

Untuk alasan yang tidak sepenuhnya dipahami, protein prion normal berubah menjadi protein prion abnormal yang berbahaya.

Tubuh sapi yang sakit bahkan tidak mengetahui adanya prion abnormal di sana.

Tanpa mengetahui keberadaannya, tubuh sapi tidak dapat melawan penyakit.

Penyakit ini biasanya lebih sering menyerang sapi perah daripada sapi potong.

Apa Ciri Penyakit Sapi gila?

Tanda atau ciri umum BSE pada sapi adalah inkoordinasi. Seekor sapi yang sakit sulit bangun dan berjalan.

Sapi yang sakit juga dapat bertindak sangat gugup dan kasar, itulah sebabnya BSE sering disebut “penyakit sapi gila”.

Diagnosa lebih awal hanya dapat dikonfirmasi dengan mikroskop pemeriksaan jaringan otak.

BACA JUGA :  12 Jenis Sapi Potong Unggulan yang Ada di Indonesia

Biasanya dibutuhkan waktu empat hingga enam tahun sejak sapi terinfeksi dengan prion abnormal hingga pertama kali menunjukkan gejala BSE.

Ini disebut masa inkubasi. Selama masa inkubasi, tidak ada cara untuk mengetahui bahwa sapi mengidap BSE hanya dengan melihatnya.

Begitu sapi mulai menunjukkan gejala, ia menjadi semakin sakit sampai mati, biasanya dalam dua minggu hingga enam bulan.

Tidak ada pengobatan untuk BSE dan tidak ada vaksin untuk mencegahnya.

Wabah BSE di Inggris adalah kejadian luas bovine spongiform encephalopathym (juga dikenal sebagai BSE atau nama lain penyakit sapi gila yang menyerang sapi di Inggris pada 1980-an dan 1990-an.

Lebih dari empat juta sapi disembelih dalam upaya menahan wabah, dan 177 orang meninggal setelah tertular varian penyakit Creutzfeldt – Jakob (vCJD) melalui makan daging yang terinfeksi.

Akibatnya, krisis politik dan kesehatan masyarakat, dan daging sapi Inggris dilarang diekspor ke banyak negara di seluruh dunia, dengan beberapa larangan tetap berlaku hingga akhir 2019.

Penyakit Sapi Gila di Indonesia?

Penyakit mad cow (BSE) atau sapi gila yang telah menghancurkan peternakan sapi di Inggris, memang kecil kemungkinannya berjangkit di Indonesia.

Menurut wikipedia, Indonesia tergolong negara dengan status BSE atau sapi gila yang belum ditentukan.

Pada tahun 2002 Pemerintah Indonesia telah menyatakan negara Indonesia tetap bebas dari penyakit ini.

Namun di sini ada penyakit antraks yang tidak kalah berbahaya dan juga bisa menular ke manusia.

Inilah beberapa jenis penyakit sapi yang paling berbahaya dan mengganggu peternakan di Indonesia.

Jenis Penyakit Sapi Paling Utama di Indonesia

1. Antraks

Antraks atau radang limpa adalah penyakit sapi paling ganas yang sudah dikenal sejak zaman Yunani/Mesir kuno.

Penyabarannya telah merata ke seluruh dunia dan menyerang ternak lain seperti domba, kambing, kuda dan babi.

penyakit antraks adalah, penyakit antraks pada sapi, penyakit antraks pada manusia, penyakit antraks sapi, penyakit antraks disebut juga, penyakit antraks pada hewan, penyakit antraks berbentuk, apa penyakit antraks, bahaya penyakit antraks, ciri penyakit antraks, ciri penyakit antraks pada sapi, ciri2 penyakit antraks, contoh penyakit antraks, penyakit antraks di indonesia, penyakit antraks daging sapi

Ciri-Ciri Penyakit Antraks

Penyakit ini pula dapat gampang meluas dan menyerang manusia. Ternak yang terkena penyakit ini menjadi sesak nafas, gemetar serta kejang- kejang, temperatur badan bertambah hingga di atas 40oC, leher membesar, dari hidung serta mulut keluar cairan serta darah.

Tanpa upaya penyembuhan, sapi yang terkena antraks biasanya cepat mengalami kematian.

Penyebab antraks merupakan kuman Bacillus anthracis yang hidup di dalam tanah serta bisa membentuk spora.

Penularannya dapat melalui pakan, air minum, serangga, kontak langsung, serta lewat hawa. Karenanya, penyakit hewan ini dapat gampang meluas ke manusia.

Ternak yang telah terkena penyakit antraks serta mati, wajib terbakar. Petugas yang menanganinya memakai sarung tangan serta masker buat menghindari penularan.

BACA JUGA :  Cara Mengatasi Limbah Kotoran Ternak Ayam, Sapi, Kambing dll

Penangkalan penyakit ini dengan vaksinasi serum antraks terhadap sapi yang sehat.

Sapi yang telah terjangkiti di isolasi serta diatasi dengan obat antibiotik semacam Leukomycin, Tardomcocel, Steptomisin, Oksitetraciklin, Penilisin ataupun yang yang lain.

Kandang sisa sapi sakit didesinfeksi dengan kapur, kaustik soda, PK ataupun bahan yang lain.

2. Mastitis

Penyakit ini menyerang ambing atau kelenjar susu seluruh hewan kelas mamalia salah satunya manusia.

Tetapi yang banyak mendapat kerugian akibat penyakit ini merupakan peternakan sapi perah.

Tidak hanya bisa merendahkan mutu ataupun kuantitas susu, penyakit mastitis pula bisa mematikan kelenjar susu sampai salah satu ataupun sebagian puting jadi tidak berfungsi lagi.

Walaupun yang sangat banyak dirugikan merupakan peternakan sapi perah, tetapi penyakit mastitis juga bisa menyerang seluruh mamalia betina serta akibatnya pula sangat merugikan untuk peternak.

mastitis penyakit sapi perah, gejala mastitis pada sapi, gejala klinis mastitis sapi, pencegahan penyakit mastitis pada sapi perah, jurnal penyakit mastitis pada sapi perah, makalah penyakit mastitis pada sapi perah, pengobatan mastitis sapi, penyakit mastitis pada sapi, penyebab mastitis pada sapi, penyakit mastitis pada sapi perah, cara mengobati mastitis sapi, penyebab penyakit mastitis pada sapi perah, gejala penyakit mastitis pada sapi, gejala penyakit mastitis pada sapi perah, mastitis sapi, pencegahan penyakit mastitis pada sapi

Mastitis penyakit sapi perah

Penyebab dan Penanganan Mastitis Sapi

Peradangan akibat serbuan kuman serta cendawan. Bakteri pemicu mastitis terdapat 12 berbagai, antara lain Streptococus, Staphylococcus, E. Colli, serta Pseudomonas.

Ambing sapi yang terkena mastitis mengalami pembengkakan, temperatur badannya bertambah, serta rupanya agak kemerahan. Susu yang dihasilkan encer serta menggumpal.

Penularan bakteri serta cendawan pemicu mastitis terjalin melalui lubang kelanjar susu pada puting.

Bakteri serta cendawan tadi masuk ke kelenjar susu serta menyebabkan peradangan.

Penyakit ini bisa dicegah paling utama dengan sanitasi kandang, perlengkapan, serta dangan dari pemerah susu.

Lantai kandang yang mungkin besar bisa kontak dengan ambing/ puting susu, wajib setiap hari dibersihkan serta diberi disinfektan.

Saat sebelum serta setelah diperah, ambing/ puting dicuci serta didesinfeksi. Pemerahan susu wajib hingga habis sama sekali.

Pengobatan Mastitis

Sapi yang telah terkena mastitis diisolasi serta diberi obat- obatan sulfa ataupun antibotik lain, misalnya penisilin serta sulfamethorizine yang disuntikkan ataupun penicillin mastitits ointment serta oxytetracyline mastitis ointment yang dibalurkan ke ambing.

BACA JUGA :  3 Jenis Sapi Potong Lokal Asli Indonesia

3. Penyakit Mulut dan Kuku pada Sapi

Penyakit mulut serta kuku (Apthal epizootica) kerap mewabah serta menyebabkan kematian ternak sapi di Indonesia.

Tidak hanya menyerang sapi, penyakit ini pula menjangkiti ternak ruminansia yang lain.

Sapi yang terinfeksi nampak pincang serta roboh sebab pembengkakan di dekat kuku, bibir, lidah, serta gusi meradang, berdahak dan melepuh dikarenakan panas dan kering.

Dampaknya nafsu makan sapi menjadi hilang, tubuhnya lemah serta temperatur tubuh tinggi. Penyakit mulut serta kuku termasuk mematikan serta cepat meluas ke ternak yang lain.

Penyebab penyakit ini merupakan virus yang hidup dalam jaringan otot (daging) dan sumsum tulang belakang pada sapi.

Sifat virus ini cukup sangat labil, cepat berganti wujud dengan antigenitas yang tinggi.

Virus gampang sekali menyebar serta serangannya bisa menyebabkan kematian sapi dalam waktu sangat pendek.

Penularan penyakit ini terjalin lewat pakan, air minum, perlengkapan, serta kandang yang sudah tercemar virus, dan lewat kontak raga antara sapi yang sudah terinfeksi serta sapi sehat.

Pencegahannya merupakan vaksinasi yang dicoba secara teratur terhadap sapi- sapi yang sehat.

Sapi- sapi ataupun ternak lain yang baru tiba wajib dikarantina serta diberi vaksin saat sebelum dimasukkan ke dalam kandang.

Kebersihan pakan, air minum, perlengkapan serta kandang wajib senantiasa terpelihara.

Pembersihan serta pemberian disinfektan terhadap perlengkapan serta kandang wajib dilakukan tiap hari.

Sapi yang sudah terinfeksi penyakit mulut serta kuku masih bisa diatasi dengan antibiotik, sulfa, serta vitamin A.

Bagian- bagian luar yang terinfeksi bisa diberi tepung/ serbuk sulfa ataupun salep penisilin.

Walaupun penyakit ini tidak bisa meluas ke manusia, tetapi sapi yang mati akibat penyakit ini hendaknya dibakar serta dikuburkan.

4. Penyakit Surra (Tujuh Keliling)

Surra merupakan protozoa, penyakit parasit dari sebagian besar hewan peliharaan serta sebagian spesies liar di wilayah tropis serta subtropis.

Di Indonesia, penyakit surra disebut juga penyakit“ tujuh keliling”. Sapi yang terkena surra temperatur tubuhnya naik.

Bulunya rontok, kulitnya kering, kotor serta nampak semacam bersisik. Nafsu makannya turun sampai sapi jadi kurus.

Apabila penyakit ini telah menjalar ke syaraf otak, sapi berputar- putar tanpa arah dengan gerakan- gerakan yang tidak beraturan.

Dari indikasi inilah lalu timbul istilah nama “7 keliling”.

Penyakit surra diakibatkan oleh parasit sejenis protozoa yang bernama Trypanosoma evansi.

Fauna bersel satu ini hidup di dalam sel darah merah sapi serta memakan gula darah (glukosa) yang ada di situ.

Kendala yang diakibatkan oleh protozoa ini bukan cuma hilangnya gula darah pada sapi, melainkan pula terdapatnya toksin atau racun tripanotoksin.

Racun ini dibuat oleh protozoa tersebut serta memunculkan kendala dengan tanda- tanda seperti di atas.

Parasit penyabab surra bisa berjangkit dari sapi yang satu ke sapi yang lain melalui perantaraan lalat ternak Tabanus, caplak, kutu, apalagi pula nyamuk Anopheles.

Cara pencegahan penyakit surra paling utama adalah dengan membasmi serangga penyebar penyakit.

Kandang berikut lingkungan di sekitarnya harus sering disemprot pestisida yang aman terhadap sapi.

Terutama penyemprotan dilakukan di tempat-tempat yang banyak dihinggapi lalat. Selain itu sanitas dan kebersihan lingkungan kandang juga harus selalu terjaga.

Sapi yang sakit harus diisolasi dan diobati dengan Nagonal, Arsokol atau Atoxyl.

BACA JUGA :  Makna dan Arti Mimpi Tentang Sapi

Di samping 5 penyakit tersebut, masih terdapat pula sebagian penyakit akibat peradangan ataupun parasit lain.

Misalnya, penyakit Brucellosis ataupun keguguran meluas akibat serbuan kuman Brucella abortus.

Setelah itu penyakit foot root (busuk kuku) akibat kuman fusiformis necrophorus serta penyakit “ngorok” (Septicemia epizotica) yang diakibatkan oleh kuman Pateurella multicoda.

Yang sangat banyak melanda ternak sapi di Indonesia merupakan cacing parasit. Misalnya, cacing hati (Fasciola hepatica) serta cacing perut (Parasitic gastro enteritis).

Tidak hanya pemberian vaksinasi serta obat cacing diharuskan pula melindungi kebersihan area, penanganan penyakit ini juga perlu dilakukan dengan pemberian pakan yang baik serta cukup.

Apabila diketahui terdapat sapi yang sakit, segeralah mendatangi dokter hewan ataupun Dinas peternakan setempat.

Karena tanpa ditangani oleh ahlinya, penyakit- penyakit ini bisa menjalar jadi wabah yang bisa merugikan para peternak.