15 Jenis Penyakit yang Ditularkan Kucing
daftarhewan.com. Apa saja penyakit yang ditularkan kucing? Para peneliti sudah membuktikan efek positif kucing terhadap manusia.
Kucing bisa meningkatkan mood, memberikan dukungan emosional, bisa mempromosikan sosialisasi diantara penderita fisik, mental, dan orang tua.
Tidak heran kalau banyak orang memilih kucing sebagai hewan peliharaan.
Meski demikian, kita tidak bisa menutup mata dari efek negatif yang ditimbulkan kucing dan harus mengetahui penyakit manusia yang disebabkan kucing.
Mereka bisa menjadi biang kuman berbahaya yang mentransferkan aneka penyakit pada manusia.
Entah itu infeksi kulit ringan sampai dengan gangguan kesehatan yang serius. Anda pun mesti mencuci tangan dengan seksama setelah memegang, memberi makan, atau membersihkan kucing.
Berikut ini penyakit-penyakit yang bisa ditularkan oleh kucing:
1. Campylobacteriosis (Campylobacter spp.)
Bakteri ini biasanya beraksi setelah adanya kontak dengan kotoran kucing atau hewan lain yang terinfeksi.
Kucing bisa terkontaminasi bakteri ini karena sudah mengkonsumsi daging mentah. Dari luar kucing tampak sehat, namun bisa saja ia sedang menderita diare sampai berdarah.
Mungkin anda lupa mencuci tangan setelah menyentuh kotoran, mainan, makanan, atau tempat tidur kucing.
Jika kekebalan tubuh sedang buruk, mungkin saja anda berisiko menderia sakit yang lebih serius.
Manusia yang terinfeksi umumnya akan mengalami diare (seringkali sampai berdarah), kram perut, demam, mual dan muntah.
Gejala tersebut mungkin timbul 2-5 hari pasca infeksi dan berlangsung selama semingguan.
2. Cat Scratch Disease (Bartonella henselae)
Gigitan kutu, transfusi darah, atau perkelahian dengan kucing lain yang terinfeksi bisa menyebabkan kucing anda terkena bakteri penyakit ini juga. Pada manusia, penyakit ini bisa tersebar melalui jilatan atau goresan kucing yang terinfeksi.
Mayoritas kucing yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala sakit. Namun beberapa dari mereka sakit ringan disertai demam selama 2-3 hari. Jarang sekali ada tanda berupa mata merah, muntah, kelelahan, nafsu makan rendah, atau pembengkakan kelenjar getah bening.
Sedangkan pada manusia, bakteri CSD bisa mengundang infeksi kecil dengan ciri berupa benjolan. Biasanya gejala ini timbul setelah 1-3 minggu pasca terpapar. Infeksi ini juga bisa menimbulkan nyeri otot, demam, infeksi mata, dll.
3. Cat Tapeworm (Dipylidium caninum)
Meski namanya Cat Tapeworm atau cacing pita kucing, namun parasit ini juga menyebar pada anjing, manusia, dan kucing. Hanya saja penyakit ini lebih umum mendera kucing. Sebab kucing bisa saja menelan kutu yang terinfeksi, misalnya ketika ia sedang menjilatinya tubuhnya sendiri. Anak-anak pun rentan terkena parasit ini.
Biasanya keberadaan parasit ini baru diketahui merangkak di dekat anus atau kotoran kucing. Hal demikian bisa terjadi pada manusia. Namun kasusnya cukup jarang terjadi.
4. Cryptosporidiosis (Cryptosporidium spp.)
Parasit ini hadir karena kuman Cryptosporidium alias Crypto. Penyebarannya dari ketidaksengajaan karena sudah menelan kotoran hewan atau manusia yang terinfeksi. Manusia juga bisa terkena penyakit ini karena asal minum air sungai/danau, serta menyentuh mulut setelah berinteraksi dengan hewan yang terinfeksi. Penyakit yang ditularkan kucing ini, gejalanya berupa diare berair disertai kram, mual, muntah, dan sakit perut. Biasanya berlangsung selama 1-2 minggu.
5. Giardiasis (Giardia duodenalis)
Parasit ini mengancam di dalam permukaan, makanan, tanah, atau air yang sudah terkontaminasi kotoran dari hewan dan manusia yang terinfeksi. Kucing berisiko kecil terkena Giardia. Ada pun beberapa orang yang rentan terserang Giardia yaitu para pelancong, orang yang ada kontak dengan kotoran selama berhubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi, meminum air yang tidak diolah, misalnya air sungai, mata air, atau danau.
Kucing yang terinfeksi memiliki ciri berupa diare, dehidrasi, dan tinja berminyak. Manusia pun memiliki gejala yang mirip, disertai mual, muntah, dan ketidaknyamanan pada perut.
6. Hookworm (Ancylostoma braziliense, Ancylostoma tubaeforme, Uncinaria stenocephala)
Cacing tambang ini berukuran sangat kecil dan bisa menyebar melalui pasir atau tanah yang terkontaminasi. Anda bisa terinfeksi ketika berjalan tanpa alas kaki, duduk, atau berlutut di tanah yang sudah terkontaminasi oleh organisme yang terinfeksi. Infeksi pada kucing bisa terjadi dengan jalan menelan parasit dari lingkungan dan melalui kolostrum atau ASI induknya.
Anak kucing yang terinfeksi bisa menderita anemia, berat badannya turun, dan jika sudah parah bisa berakibat fatal. Sedangkan pada manusia ada reaksi gatal. Anda juga mungkin akan mendapati garis berlekuk warna merah, pertanda larva parasit tengah bermigrasi di bawah kulit. Namun cacing tambang hewan tidak akan panjang umur pada manusia yang terinfeksi. Sehingga tanpa perawatan medis pun, orang yang terinfeksi akan sembuh dalam waktu 4-6 minggu.
7. MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus)
Jenis bakteri ini kerap ditemukan pada kulit hewan dan manusia. Mereka kebal terhadap beberapa antibiotik. Ada pun eksistensinya akan berdampak pada infeksi. Termasuk infeksi paru-paru (pneumonia), infeksi kulit, dan masalah lain. Penyebarannya terjadi ketika ada kontak langsung atau sentuhan.
Kucing yang terinfeksi MRSA bisa mengalami infeksi pernapasan, penyakit kulit, dan saluran kemih. Gejala umum pada manusia yaitu berupa infeksi kulit. Jika tidak segera ditangani, MRSA bisa membandel dan menyebar ke paru-paru atau aliran darah.

MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus) – via : veterinaryrecord.bmj.com
8. Plague (Yersinia pestis)
Manusia dan hewan peliharaan seperti kucing atau anjing bisa berisiko apabil kutu yang terinfeksi sudah menggigit mereka. Kucing dan anjing yang sudah terinfeksi pun bisa menyebarkannya pada manusia, misalnya dengan menyentuhnya atau menghirup tetesan infeksi ketika kucing batuk.
Kucing anda bisa mengalami demam, energinya rendah, nafsu makannya berkurang, serta ada pembengkakak kelenjar getah bening pada lehernya. Anda mesti segera mengobati kucing tersebut dan meminimalisir kontak dengan mereka.
Manusia juga bisa terkena wabah pes ini. Gejala umumnya meliputi pembengkakan kelejar getah bening, nyeri, menggigil, demam tinggi, sakit kepala, dan merasa lesu. Gejalanya bisa lebih parah jika ada wabah lain seperti pneumonia dan septikemia.
9. Rabies
Penyakit mematikan ini berasal dari virus yang dibawa oleh gigitan, goresan, atau air liur hewan terinfeksi. Oleh karena itu, sangat disarankan pemilik kucing melakukan vaksinasi hewan peliharaan terhadap rabies. Namun penyakit ini masih mengancam dari hewan liar seperti sigung, kelelawar, rakun, dan rubah.
Kucing rabies akan mengalami perubahan perilaku secara signifikan. Mereka juga menderita kelumpuhan progeresif. Kucing mungkin akan terengah-engah, merasa gelisah, menyerang manusia, menyerang binatang lain, dll. Beberapa hari setelah gejala timbul, mereka biasanya akan mati.
Manusia yang terkena rabies bisa memunculkan gejalanya setelah berhari-hari atau berbulan-bulan pasca terpapar. Ketika anda sampai tergigit hewan, sebaiknya segera mencuci luka tersebut dan periksakan lebih dini ke dokter.
10. Kurap (Ringworm)
Jamur ini bisa menginfeksi kulit, kuku, dan rambut hewan atau manusia. Menyebar karena adanya kontak langsung dengan individu yang terinfeksi, atau bisa juga karena faktor lingkungan. Kucing yang terkena kurap bisa jadi mengalami kerontokan pada aera sekitar wajah, telinga, atau kaki. Kulitnya juga tampak berkerak dan bersisik. Umumnya kurapĀ menyerang anak kucing.
Manusia yang mengalami kurap biasanya akan merasakan sensasi gatal. Kurap bisa menempel pada hampir semua bagian tubuh. Kulit jadi mengerak, kemerahan, retak-retak, ruam atau berbentuk seperti cincin. Jika kurap menyerang jenggot atau rambut, mungkin saja mahkota anda akan rontok. Kurap pada kuku bisa mengubah ketebalan, warna, dan bahkan bisa menghancurkan.
11. Cacing Gelang/ Roundworms (Toxocara spp.)
Cacing ini umumnya ditemukan pada usus kucing. Lalu mereka akan menumpahkannya pada kotoran. Hewan lain atau manusia yang kontaminasi pun bisa menjadi korban infeksi. Anak kucing yang terinfeksi biasanya akan menderita diare ringan, bulunya kasar, dehidrasi, dan perutnya gendut.
Ada dua jenis penyakit pada manusia yang berhubungan dengan cacing gelang. Toxocariasis akular muncul ketika larvanya bermigrasi ke mata. Akibatnya berupa radang mata, kerusakan retina, bahkan hilangnya penglihatan. Biasanya pengaruh tersebut terjadi pada satu mata. Ada pun Toxocariasis visceral terjadi ketika larvanya bermigrasi ke organ tubuh. Entah itu paru-paru, hati, atau sistem saraf pusat. Akibatnya berupa kelelahan, demam, sakit perut, batuk atau mengi.
12. Salmonellosis (Salmonella spp.)
Penyakit akibat bakteri salmonella ini biasanya menyebar dari makanan yang terkontaminasi. Bakteri ini juga menular dari hewan dan dari manusia. Kucing anda bisa saja terinfeksi setelah memakan tikus, unggas, atau makanan lain yang terkontaminasi. Apalagi kalau makanan tersebut masih mentah.
Anak kucing yang terinfeksi biasanya akan mengalami diare. Sedangkan manusia menderita demam, diare, dan kram perut. Biasanya gejala tersebut muncul setelah 6 jam- 4 hari pasca infeksi. Lalu bertahan antara 4-7 harian.
13. Sporotrichosis (Sporothrix spp.)
Infeksi yang satu ini disebarkan oleh jamur yang ada di sekitar. Bisa melalui goresan atau luka kulit, bisa juga melalui gigitan. Apalagi kalau sistem imun rendah, maka peluang terkena infeksi ini jadi tinggi.
Gejala infeksi pada manusia tergantung pada area mana jamur tersebut bertumbuh. Biasanya akan terlihat dulu benjolan kecil yang tidak disertai rasa sakit. Benjolannya bisa berwarna merah muda, ungu, atau merah muda. Semakin lama semakin besar dan cukup sulit untuk sembuh. Bahkan bisa jadi ada benjolan tambahan di sekitarnya.
Infeksi juga bisa memengaruhi tulang dan organ dalam. Termasuk paru-paru, sehingga bisa menimbulkan batuk, nyeri dada, sesak napas, dan demam. Kasus seperti ini kadang begitu serius dan mematikan.
14. Tickborne Diseases
Risiko infeksi menular ini meliputi penyakit tularemia, Lyme, babesiosis, ehrlichiosis, dll. Untuk mencegah kutu, anda bisa konsultasikan produk yang sesuai untuk hewan peliharaan pada dokter. Kumannya memang tersebar dari gigitan kutu yang sudah terinfeksi.
Kucing anda bisa saja dihuni oleh kutu. Khususnya di sekitar kelopak mata, telinga, bawah kaki depan, di antara jari kaki, ekor, dll. Manusia yang ikut terkena penyakit Tickborne biasanya menderita demam, sakit tubuh, kedinginan, dan kadang timbul ruam. Penyakit ini tidak bisa dianggap sepele, sebab bisa berefek fatal.
15. Toxoplasmosis (Toxoplasma gondii)
Penyakit ini muncul karena parasit yang ada pada daging, air, tanah, atau kotoran hewan yang terinfeksi, khususnya kucing. Manusia bisa terkena toksoplasmosis jika ada kontak dengan kotoran kucing, atau memakan kerang/daging yang kurang matang.
Kucing sendiri bisa terinfeksi karena memakan hewan lain yang terinfeksi, misalnya burung atau hewan pengerat. Ketika kucing membuang parasitnya pada kotoran, kotoran tersebut justru mencemari lingungannya. Anda berisiko terkena jika tidak mencuci tangan setelah bersih-bersih kotak kotoran kucing.
Manusia yang terkena toksoplasmosis biasanya menunjukkan tanda seperti flu ringan biasa. Ada juga kasus jarang, di mana parasit ini menimbulkan penyakit mata. Jika sistem kekebalan tubuhnya rendah, bukan tidak mungkin komplikasi serius akan terasa. Apalagi wanita hamil yang terpapar. Mereka mesti segera memeriksakan diri ke dokter, sebab ada risiko bayi cacat lahir.
Aneka penyakit bisa mengintai dari arah mana saja, termasuk dari hewan kesayangan sendiri. Tetap waspada, ya. Apa saja penyakit yang ditularkan kucing pada manusia? #RD
Mungkin Anda Menyukai:
-
7 Cara Melatih Kucing Agar Nurut, Punya Kebiasaan Baikdaftarhewan.com. Cara Melatih Kucing. Umumnya, orang-orang beranggapan bahwa kucing tidak dapat memahami atau mengikuti perintah manusia. Namun, ternyata tidak demikian. Dengan teknik yang tepat, Anda dapat
-
Apa yang Ditakuti oleh Kucing?daftarhewan.com. Hal apa yang ditakuti kucing? Selain imut, kucing memiliki reputasi sebagai hewan penakut. Namun ada beberapa yang mungkin tidak anda sadari, yang ternyata begitu menakutkan
-
Apakah Kucing Hamil Boleh Dimandikan?daftarhewan.com. Memandikan kucing hamil. Kucing hamil boleh dimandikan? Meski kita tidak memandikan kucing, mereka sudah memiliki insting kuat untuk membersihkan dirinya sendiri. Namun kadang kita masih
-
Tentang Kucing Norwegian Forest yang Berukuran Besardaftarhewan.com. Berasal dari wilayah beriklim dingin, kucing Norwegian Forest (Kucing Hutan Norwegia) tampil menawan dengan bulu tebal, megar, dan sekilas, nampak liar. Namun, di balik sosoknya
-
Apakah Kucing Bisa Lupa Dengan Majikannya?daftarhewan.com. Apakah kucing bisa lupa dengan majikannya? Hal ini tergantung pada keramahan serta kepribadian Kucing yang dipelihara oleh majikan tersebut. Apakah Kucing Bisa Lupa Dengan Majikannya?
-
Apakah Kucing Bisa Kentut atau Buang Angin?daftarhewan.com. Kucing bisa kentut. Ketika asyik ngobrol dengan teman, Anda mungkin pernah mengalami keinginan untuk kentut, namun enggan mengeluarkannya karena ada rasa malu. Atau mungkin Anda
-
Kucing Cornish Rex, si Ikal dan Bertelinga Lebardaftarhewan.com. Apabila Anda tengah mencari kucing peliharaan yang memiliki penampilan nyentrik, barangkali Anda akan menyukai kucing Cornish Rex. Terlebih, kelincahan dan keatraktifan mereka akan menghadirkan nuansa