14 Serangga yang Biasa ada di Sawah
daftarhewan.com. Serangga yang biasa ada di sawah jumlahnya cukup banyak, terkadang ada musim-musimnya.
Pada tahapan awal pertanaman padi, beberapa serangga yang biasa ada di sawah seperti wereng, ulat belatung, dan ulat grayak bisa mengakibatkan tanda-tanda kerusakan yang paling terlihat pada tanaman padi.
Tetapi, kerusakan umumnya tidak cukup untuk mengurangi hasil karena tanaman bisa mengkompensasi kerusakan awal selama sisa musim tanam.
Dalam kebanyakan kasus, insektisida yang diaplikasikan di sawah selama tahapan awal panen untuk mengendalikan ulat dan serangga yang tidak memberikan keuntungan bagi petani secara ekonomi.
Serangga yang Ada di Sawah
Sebaliknya, mereka bisa mengakibatkan ketidakseimbangan dalam populasi serangga alami yang bisa mengakibatkan wabah hama.
Berikut adalah beberapa nama serangga yang ada di sawah :
1. Anjing tanah (Mole cricket)
Anjing tanah disebut Gaang, Sesorok, atau Sigasir dan disebut juga Jangkrik Mol. Jangkrik mol makan biji, anakan pada tanaman dewasa, dan akar.
Mereka bisa menggunting tanaman di pangkal yang menyebabkan hilangnya tegakan tanaman.
Di sawah yang tergenang, jangkrik mol umumnya kelihatan berenang di air.
Mereka diketemukan di lubang atau liang-liang atau sedang mencari makan di tanggul atau tepian ladang. Pintu masuk ke liang dalam tanah ditandai dengan timbunan tanah.
2. Jangkrik Ladang

gryllids – via : agritech.tnau.ac.in
Spesies Jangkrik yang disebutkan gryllids ini memakan daun dengan membuat lubang keluar yang tidak beraturan sampai membujur.
Mereka memakan tangkai, biji, dan malai muda tanaman padi. Saat mereka makan mengakibatkan kerusakan berlebihan, dapat pula menyebabkan kematian tanaman.
3. Kutu Akar
Kutu akar beras atau kutu akar beras merah yang namanya ilmiah Rhopalosiphum rufiabdominale, ialah hama pengisap getah. Kutu akar dewasa dan nimfa menghisap tanaman untuk mengeluarkan cairan.
Kerusakan mengakibatkan daun menguning dan tanaman jadi kerdil. Sepanjang masa sawah kering, komunitas kutu akar terjadi tidak merata.
4. Kutu Hitam
Kutu hitam makan tanaman padi dari pembibitan sampai tahapan perkembangan dewasa. Sepuluh kutu hitam dewasa pada tanaman padi, bisa mengakibatkan kerugian sampai 35% pada produksi beras.
Pada kasus yang parah, serangga hitam ini melemahkan tanaman hingga menahan mereka menghasilkan biji.
Kutu hitam mengeluarkan getah tanaman. Mereka bisa mengakibatkan daun kecoklat-coklatan, mati, dan bugburn.
Kerusakannya mengakibatkan kerdil pada tanaman, menyusutnya jumlah anakan, dan terbentuknya kepala putih.
5. Midge Empedu Asia
Bernama latin Orseolia oryzae, ialah spesies lalat kecil dalam keluarga Cecidomyiidae, nama lainnya adalah Ganjur. Ini merupakan hama serangga khusus padi.
Serangga ini mengakibatkan kerusakan tanaman, dilakukan oleh larva yang membentuk galls yang dikenali sebagai “tunas perak” atau “tunas bawang”.
6. Nasi Hispa
Dicladispa armigera adalah spesies kumbang daun dari Asia Tenggara, yang kerap dikenali dengan nama umum: “nasi hispa”.
Kumbang ini ialah hama invasif yang terkenal, dan bertanggungjawab atas kerusakan tanaman yang berarti di beberapa negara.
7. Ngengat Putih Kecil
Parapoynx stagnalis dalam bahasa Inggris disebut Rice skipper atau case worm, di Indonesia dikenali dengan nama pembawa kantung beras atau kutu beras, ialah spesies ngengat dalam keluarga Crambidae.
Kerusakan yang diakibatkan, mereka makan daun dan memotong daun di sudut seperti gunting.
Serangga ini paling mungkin ditemukan di sawah dengan genangan air, baik di tempat basah atau di lingkungan irigasi.
Transplantasi bibit muda memberikan dukungan perubahan serangga.
8. Rice thrips
Thrips pada tanaman padi merupakan hama yang lebih serius sepanjang musim kemarau. Ini menyerang tanaman padi sepanjang tahap pembibitan atau dua minggu setelah tanam awal.
9. Semut
Mereka umumnya bersarang di bawah tanah. Di sawah tadah hujan, mereka terbatas pada tanggul, galengan atau pematang sawah.
10. Walang sangit (Rice earhead bug)
Walang sengit atau dalam Bahasa Sunda disebut Kungkang ini menghancurkan beras dengan mengisap isi biji-bijian yang berkembang dari bulir-bulir pra-pembungaan ke tahap adonan lunak, hingga mengakibatkan biji-bijian tidak berisi atau kosong dan mengakibatkan perubahan warna.
Walang sengit yang belum dewasa juga sama-sama makan butiran beras.
11. Wereng
Wereng ialah panggilan umum untuk serangga pengisap cairan tumbuhan anggota ordo Hemiptera, subordo Fulgoromorpha, khususnya yang memiliki ukuran kecil.
Komunitas wereng coklat (BPH) yang tinggi menyebabkan daun pada awalnya berubah menjadi oranye-kuning sebelum menjadi coklat dan kering dan ini adalah keadaan yang disebut hopperburn yang membunuh tanaman.
BPH dapat menyebarkan penyakit Rice Ragged Stunt dan Rice Grassy Stunt. Biasanya yakni jenis penyakit tanaman yang sulit disembuhkan.
12. Wereng Hijau
Wereng hijau yang memiliki nama ilmiah Cicadella viridis ialah wereng yang umum di sawah dan bisa mengakibatkan kerusakan kritis, karena menyebarkan virus penyakit tungro.
Baik nimfa dan dewasa memakan dengan mengekstraksi getah tanaman dengan mulut berupa jarum.
13. Wereng Zigzag (Maiestas dorsalis)
Maiestas dorsalis ialah spesies serangga dari keluarga Cicadellidae yang bisa diketemukan di India, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Sri Lanka, pulau Kalimantan, Taiwan, dan Henan, propinsi Cina.
Kerusakan makan wereng zigzag mengakibatkan ujung daun jadi kering, dan semua daun menjadi oranye dan menggulung.
14. Capung
Dalam Bahasa Inggris, Capung disebut Dragonfly, hewan ini sangat cepat ketika terbang. Mereka biasanya bukan termasuk hama, justru mereka suka memakan hama atau serangga berukuran kecil. Keberadaan mereka biasanya dikaitkan dengan akan datangnya hujan.