Jenis-Jenis Siput Laut, Darat, dan Air Tawar
daftarhewan.com. Siput Laut, Darat, dan Air Tawar. Siput merupakan gastropoda bercangkang dari filum moluska, dengan ciri khas berupa tubuh yang berlendir. Selain siput yang kerap muncul di kebun atau sawah Anda, masih terdapat sekitar 43.000 spesies siput lain yang tersebar di segala penjuru dunia.
Secara umum, aneka spesies siput tersebut, dapat dikelompokkan berdasarkan habitatnya, meliputi siput darat, siput laut, dan siput air tawar. Masing-masing jenis siput memiliki keunikan dan karakteristik berbeda yang menarik untuk dicermati.
Yuk, baca selengkapnya untuk mengeksplorasi dan mengenal lebih jauh jenis-jenis siput laut, darat, dan air tawar!
Jenis-jenis Siput Laut
Karakeristik khas dari siput laut, terletak pada tubuhnya yang lembut dan fleksibel, serta cangkang berbentuk kerucut atau spiral. Beberapa jenis siput laut bernapas melalui insang, dan sebagian yang lain memiliki paru-paru primitif untuk mengambil oksigen.
Ada ribuan jenis siput laut, dengan makanan yang bervariasi, tergantung pada spesiesnya. Namun, sebagian besar siput laut, cenderung menyukai plankton, alga, karang, dan serpihan tumbuhan. Beberapa spesies siput laut juga tergolong karnivora, dan memakan kerang, seta hewan laut yang lebih kecil.
Berikut ini beberapa jenis siput laut yang kerap dijumpai :
1. Conus magus
Siput laut yang mendapat julukan “kerucut ajaib” ini, menghuni wilayah barat samudera Pasifik. Meski tampak memukau dan cantik, spesies Conus magus memiliki sengatan beracun yang dapat mematikan. Racun Conus magus yang mengandung 50.000 komponen berbeda, disebut konotoksin dan memiliki efek neurotoksik.
Di sisi lain, racun Conus magus juga berguna dalam industri farmasi. Dengan mengisolasi komponen racun, dihasilkan obat penghilang rasa sakit yang bermanfaat bagi pasien kanker dan HIV.
2. Patella vulgata
Secara umum, istilah limpet merujuk pada Patella vulgata. Spesies siput laut ini merupakan makhluk endemik di perairan Eropa Barat. Biasanya, mereka menempel di pantai berbatu atau perairan dangkal. Limpet termasuk salah satu spesies siput yang paling banyak dikonsumsi atau dimakan oleh manusia.
3. Buccinum undatum

Buccinum undatum – via : jaxshells.org
Kerap disebut sebagai whelk, Buccinum undatum hidup di perairan sekitar samudra Atlantik Utara, yang memiliki suhu sekitar 5°C. Mereka tidak dapat beradaptasi dengan paparan udara, sehingga tubuhnya akan mengering jika dikeluarkan dari dalam air.
4. Haliotis squamata
Populer dengan sebutan abalon, Haliotid squamata termasuk dalam famili Haliotidae yang merupakan siput laut yang bisa dimakan dan dianggap sangat berharga dalam dunia kuliner. Sebagian besar spesies abalon hidup di perairan dingin.
Sementara Haliotis squamata termasuk dalam tujuh spesies abalon yang dapat Anda temukan di Indonesia. Ciri khas abalon terletak pada cangkang spiral berbentuk oval, kecenderungan menempel pada batuan, serta gemar memakan plankton dan alga.
5. Littorina littorea
Siput laut yang umum dikenal sebagai periwinkle atau winkle ini, begitu melimpah di lautan Atlantik, khususnya di sekitar Amerika Utara dan Eropa Barat. Littorina littorrea memiliki karakteristik cangkang spiral, berwarna gelap, dengan tektur yang halus. Umumnya, mereka mendiami bebatuan atau menjajaki area di bawah perahu.
Jenis-jenis Keong Darat
Tubuh lembut siput darat umumnya lebih terlihat di luar cangkang, jika dibandingkan dengan siput laut. Sebagian besar spesies siput darat bernapas melalui paru-paru, meski ada pula beberapa spesies yang bernapas dengan sistem insang. Berkaitan dengan hal tersebut, siput darat tetap membutuhkan kondisi lingkungan yang lembab untuk bertahan hidup.
Dan, agar mereka dapat bergerak melintasi aneka permukaan, baik halus maupun kasar, siput darat melepaskan sejenis lendir untuk melumasi tubuhnya. Siput darat juga memiliki tentakel kecil di kepala dan otak primitif.
Berikut ini beberapa jenis siput darat yang dapat Anda temukan:
1. Helix pomatia
Mendapat sebutan siput Romawi atau siput Burgundy, Helix pomatia kerap berkeliaran di taman atau kebun, dan tersebar luas di wilayah Eropa. Tinggi mereka dapat mencapai 4 cm, dengan warna yang amat bervariasi.
Bersifat nokturnal, Helix pomatia cenderung lebih aktif di malam hari. Sementara dari segi diet, Helix pomatia tergolong herbivor. Mereka memakan aneka buah, daun, getah, dan bunga. Helix pomatia juga termasuk salah satu siput yang kerap dikonsumsi manusia atau escargot.
2. Helix aspersa

Helix aspersa – via : zinaukaip.lt
Siput kebun, merupakan sebutan yang umum bagi Helix aspersa. Mereka tersebar di segala penjuru dunia, termasuk Amerika Utara dan Amerika Selatan, Oseania, Eropa, Afrika Selatan, dan sebagian Kepulauan Inggris.
Biasanya, siput herbivor ini berkeliaran di sekitar kebun, karena gemar memakan tumbuhan. Atas alasan tersebut, Helix aspersa juga sering kali dianggap sebagai hama, lantas dibasmi dengan pestisida.
3. Achatina fulica
Di Indonesia, Achatina fulica lebih populer dengan nama bekicot. Meski dapat Anda jumpai di berbagai wilayah tropis, spesies siput darat ini berasal dari pesisir Tanzania dan Kenya.
Dalam kondisi lingkungan yang ideal, Achatina fulica dapat tumbuh hingga 10–30 cm, dengan cangkang spiral bergaris-garis cokelat dan kuning. Mereka aktif di malam hari, dan mengonsumsi makanan yang bervariasi, meliputi tanaman, tulang, alga, bangkai, lumut, dan bahkan batu, untukmemenuhi kebutuhan kalsium.
4. Rumina decollata
Mirip dengan nama ilmiahnya, Rumina decollata juga dikenal dengan sebutan siput decollate. Mereka hidup di Eropa, sebagian wilayah Afrika, dan Amerika Utara. Siput decollate merupakan karnivor, yang memangsa siput kebun. Karena itu, mereka berguna sebagai pengendali hama.
Seperti spesies siput darat lainnya, mereka cenderung aktif di malam hari, dan menyukai kondisi lingkungan di musim hujan.
5. Otala punctata
Meski tercatat sebagai hewan endemik di wilayah selatan Spanyol, tidak menutup kemungkinan Otala punctata juga ditemukan di beberapa negara Amerika Selatan, Amerika Serikat, dan Aljazair.
Ciri khas mereka ada pada cangkang spiral berwarna cokelat dengan titik-titik putih. Siput kebun ini merupakan herbivor, yang suka memakan daun, buah potong, bunga, dan sayuran.
Jenis-jenis Siput Air Tawar
Ribuan spesies siput air tawar dapat Anda jumpai di berbagai perairan air tawar, mulai dari sungai, kolam, danau, hingga laguna. Sejumlah besar siput air tawar tersebut juga telah dikembangbiakkan dan dibudidayakan sebagai peliharaan dan menjadi pengisi akuarium yang cukup populer.
Beberapa contoh spesies siput air tawar, antara lain:
1. Potamopyrgus antipodarum
Berkaitan dengan sebutannya, yaitu siput lumpur Selandia Baru, Potamopyrgus antipodarum merupakan hewan endemik asal Selandia Baru. Namun, mereka juga dapat ditemukan di wilayah Australia, Eropa, dan Amerika Utara.
Potamopyrgus antipodarum tampil dengan cangkang kerucut panjang mirip tutut dengan tubuh abu-abu atau putih yang terlihat jelas. Umumnya, mereka mengonsumsi detritus tanaman, alga, dan diatom.
2. Pomacea canaliculata
Siput murbai, yang juga populer dengan sebutan keong emas, memiliki nama ilmiah Pomacea canaliculata. Mereka berasal dari AmerikaSelatan, namun dapat pula dijumpai pada perairan air tawar di wilayah Jepang, Australia dan India.
Meski telah menjadi siput akuarium yang populer, Pomacea canaliculata juga dianggap sebagai hama, karena sering kali memakan tanaman padi, terutama di wilayah Asia Tenggara. Dalam beberapa kasus, siput omnivora ini juga menjadi inang parasit.
3. Leptox plicata
Siput batu plicata yang bernama ilmiah Leptox plicata ini merupakan spesies siput air tawar endemik dari Alabama, Amerika Serikat. Populasi mereka terancam punah, karena kehilangan habitat, akibat dari perubahan muka alam, yang disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti pertanian, pertambangan, dan pengambilan air tanah.
4. Bythinella batalleri
Tercatat, Bythinella batalleri menghuni 63 lokasi di perairan air tawar Spanyol. Keberadaan mereka perlu mendapat perhatian khusus, karena sejumlah habitatnya mengering akibat pencemaran dan eksploitasi sumber daya alam.
5. Henrigirardia wienini
Menjadi hewan endemik pada perairan bawah tanah di lembah Hérault, Prancis Selatan, populasi siput ini tergolong kritis dan nyaris punah, dengan jumlah riil yang tidak diketahui.