Home » Hewan Ternak » Cara Ternak Cacing Tanah untuk Pemula

Cara Ternak Cacing Tanah untuk Pemula

Ternak cacing tanah pemula. Cacing tanah mudah sekali diternak. Kalau anda menghadapi problem sampah atau kotoran ternak, manfaatkanlah biomasa itu untuk pakannya. Lahan sempit cukup untuk langkah awal para pemula.

daftarhewan.com. Cacing tanah membutuhkan tempat terlindung. Agar peternakan efektif dan efisien.

Perlu mendirikan bangunan pelindung. Bentuknya berupa kandang atau gudang beratap tembus cahaya. Fungsinya melindungi cacing dari guyuran hujan dan sengatan sinar matahari.

ternak cacing tanah di malaysia, ternak cacing tanah di ember, ternak cacing tanah pemula, ternak cacing tanah dengan kotoran sapi, ternak cacing tanah pdf, analisa ternak cacing tanah, alamat ternak cacing tanah, ternak cacing tanah untuk ayam

Wadah dan media

Wadah pemeliharaan dapat berupa kotak persegi, terbuat dari bahan tidak beracun. Baskom plastik, bak/kolam tembok,  atau lubang tanah. Ukuran luas sangat bervariasi, yang penting memiliki kedalaman antara 15-25 cm.

Secara intensif cacing tanah dipelihara dalam baskom kecil berukuran 60 x 50 x 20 cm. Baskom disusun berderet di rak bertingkat. Bisa juga menggunakan plastik berukuran 100 x 60 x 20 cm. Yang penting wadah mudah dijangkau tangan. Gampang dinaikkan dan diturunkan dari rak penempatan. Dasar wadah berlubang, agar kelebihan air keluar dan tidak terjadi genangan. Setiap meter persegi diisi 1 kg cacing tanah.

BACA JUGA :  Ternak Belut Skala Rumahan dengan Target Ekspor

Media hidup cacing bersumber dari bahan baku organik, seperti kompos atau sampah busuk. Media dibuat dari jerami yang sudah jadi kompos, tidak tercemar pestisida, oli, dan zat-zat lain yang beracun.

Suhu lingkungan dan media hidup cacing ideal bersuhu 27-30oC. Kemasaman ber-pH 6,8-7. Kelembapan antara 30-40%.Tidak terkena sinar matahari langsung. Per 2 kg kompos atau media tumbuh dapat diisi 0,5 kg cacing. Per meter persegi wadah dapat diberi 4 kg kompos dan 1 kg bibit cacing.

Jenis Cacing Tanah

Jenis cacing tanah yang dapat diternak antara lain cacing eropa (Lumbricus Rubellus), cacing Filipina (Pheretima sp.) cacing kalung, cacing Australia atau cacing harimau (Eisenia Tetida), cacing tanah merah jambu (Allobophora Caliginosa).

Bibit yang sudah siap bertelur berumur 2-3 bulan. Setiap kg cacing dewasa berisi 2.000-2.500 ekor Lumbricus sp., 600-800 ekor Pheryonix sp., atau 400-500 Pheretima sp. Kalau bibit dari alam (tangkapan), sebaiknya dibersihkan dulu dengan air. Ini untuk menghilangkan benih-benih kuman (kutu). Baru cacing dimasukkan ke dalam media hidup yang telah dipersiapkan. Sayangnya cacing alam ini suka ‘jalan-jalan’. Jadi hilang dari kandang.

BACA JUGA :  7 Jenis Sapi Perah Produsen Susu Terbaik di Dunia

bisnis ternak cacing tanah, belajar ternak cacing tanah, cara budidaya ternak cacing tanah, cara ternak cacing tanah malaysia, cara ternak cacing tanah, cara ternak cacing tanah di rumah, cara ternak cacing tanah modern, cara ternak cacing tanah pemula

Makanan Cacing Tanah Ternak

Makanan atau pakan cacing terdiri dari kotoran hewan seperti kotoran sapi dan sampah organik busuk. Contoh, limbah pasar, limbah rumah tangga, industri pangan dan minuman, rumah makan, sayuran, dan limbah rumah sakit. Selain itu ampas singkong, kertas, karton, rumput, limbah pertanian, serbuk gergaji, dan bahan organik lain yang mudah busuk dan tak mengandung tanin, dapat digunakan untuk pakan. Namun harus diproses dahulu menjadi bubur.

Pakan ideal berasal dari bermacam-macam limbah, agar kebutuhan nutrisi lengkap dan tercukurpi. Bahan pakan dicacah halus atau dibuat bubur dengan cara menggiling. Selanjutnya dicampur kotoran ternak yang telah difermentasi selama 2-4 minggu. Bubur ditambah air dengan perbandingan 1:1, serta kapur (dolomit) secukupnya. Bubur cair ini ditaburkan di permukaan media. Sekitar 2-3 cm dari tepi wadah  tidak ditaburi pakan.

Seekor induk bertelur setiap  7-10 hari sekali. Hasilnya mencapai 320-350 butir per tahun. Telur cacing disebut kokon. Setiap kokon dapat menetas menjadi 4-20 ekor anak cacing. Telur menetas setelah 2-3 minggu.

BACA JUGA :  5 Daftar Ayam Hias Termahal, Apa Saja?

Setiap bulan induk dipindah ke wadah lain yang telah dipersiapkan dengan media baru. Fungsi pemindahan, agar telur menetas dengan baik dan pertumbuhan anak cacing tidak terganggu.

Pada kondisi yang baik, anak cacing dewasa setelah berumur 2-3 bulan.Saat ini pertumbuhannya sudah maksimal. Pertumbuhan fisik sudah berhenti. Cacing siap dipanen, atau dikembangbiakkan lebih lanjut sebagai induk baru. Dengan pemeliharaan intensif dan lingkungan ideal, dapat menghasilkan panen 40 kali lipat dari bibit semula.

Cacing tanah sangat peka cahaya, sehingga dapat dipanen dengan memanfaatkan kelemahannya. Dengan membuka plastik penutup, atau memberi cahaya lampu, cacing yang semula berkumpul di permukaan media akan bersembunyi ke bawah. Saat itulah media diambil.Setelah media disingkirkan, gerombolan cacing dapat diambil.

Budidaya cacing semacam ini, proses vertikultur. Hasilnya tak semata cacing sebagai produksi pokok, tapi juga kascing (kotoran bekas cacing). Kascing dimanfaatkan untuk penyubur tanaman. Cacing segar dijual sebagai pakan ikan, bahan tepung pakan ternak dan obat.