Ikan Tuna Sirip Kuning, Klasifikasi dan Informasi Lainnya

daftarhewan.com. Tuna sirip kuning (yellowfin tuna) yang bernama latin Thunnus albacares adalah predator laut paling cepat dan paling kuat di lautan terbuka, dan sebagai spesies perikanan utama di mana saja dia hidup.

Mencapai berat minimal 190 kg dan panjang nyaris 2 meter, tuna sirip kuning ialah spesies besar yang akan makan apa yang bisa ditelannya (biasanya utuh).

Mereka adalah spesies tuna yang banyak ditemukan di perairan pelagis laut tropis dan subtropis di seluruh dunia.

Tuna Sirip Kuning

Seperti banyak ikan bertulang laut terbuka, ikan tuna sirip kuning mulai kehidupan sebagai larva yang sangat kecil, panjangnya tidak lebih dari beberapa milimeter dan beratnya cuman beberapa ratus gram.

Dalam 2 tahun, individu mencapai panjang kurang lebih 1 meter) dan matang secara seksual.

Karena tuna sirip kuning mengalami alih bentuk ukuran yang mengagumkan, mereka makan beragam jenis mangsa, sejauh hidup mereka.

Pada usia muda, mereka makan zooplankton kecil, dan mangsanya semakin bertambah besar.

Tuna dewasa, makan ikan bertulang yang cukup besar dan cumi-cumi.

Demikian juga, tuna sirip kuning dimakan oleh beragam jenis predator. Baca Juga : Cara mancing ikan tuna.

1. Klasifikasi Ikan Tuna Sirip Kuning

Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Scombriformes
Family : Scombridae
Genus: Thunnus
Nama Ilmiah : Thunnus albacares

2. Pemangsa dan Dimangsa

Saat mereka baru menetas, mereka dimakan oleh ikan yang lain berspesialisasi dalam memakan plankton. Pada tahapan kehidupan itu, jumlah mereka berkurang drastis.

Mereka yang bertahan hidup menghadapi kenaikan yang stabil dalam ukuran pemangsa.

Yellowfin dewasa tidak dikonsumsi oleh apa pun selain Ikan paruh panjang (Billfish) terbesar, paus bergigi, dan beberapa spesies hiu laut terbuka.

Tuna sirip kuning dikenali melakukan migrasi, dengan individu melakukan migrasi panjang setiap tahun.

Migrasi ini kemungkinan sesuai dengan perilaku pemijahan mereka dan dengan keperluan makanan mereka.

Spesies ini berkembang biak melalui pemijahan, di mana beberapa betina dan beberapa jantan melepas juta-an telur dan sperma ke kolom air di saat yang bersamaan.

Sistem ini meningkatkan kemungkinan telur dibuahi dan mengurangi kemungkinan dimakan oleh pemangsa telur.

Walau sebagian besar ikan berdarah dingin, tuna sirip kuning mempunyai susunan pembuluh darah khusus, disebut countercurrent exchanger, yang memungkinkan mereka menjaga temperatur tubuh yang lebih tinggi dibanding air di sekitarnya.

Penyesuaian ini memberikan mereka keuntungan yang besar saat berburu di air dingin, dengan memungkinkan mereka bergerak lebih cerdas dan cepat.

Tuna sirip kuning adalah salah satu ikan perenang tercepat di lautan. Seperti sejumlah spesies hiu, tuna sirip kuning harus terus-menerus berenang.

Untuk memperoleh oksigen dari air, ikan melewatkan air melalui insangnya. Baca Juga : Ikan Berenang Tercepat

Tuna tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya saat berhenti, jadi mereka harus terus berenang ke depan dengan mulut terbuka supaya darah mereka tetap teroksigenasi.

Tuna sirip kuning ialah ikan makanan manusia yang sangat berharga dan banyak ditangkap di seluruh jangkauannya.

Biasanya, beberapa ilmuwan yakin jika perikanan ini diatur dengan cukup baik, dan spesies ini tidak dianggap ditangkap secara berlebihan.

Tetapi, ada banyak populasi yang ditangkap lebih banyak daripada lainnya, dan penting untuk selalu mengawasi aktivitas ini untuk mencegah tingkat penangkapan yang bisa memberikan ancaman spesies ikonik dan kuat ini.

Pada 1980-an, perikanan yang menarget tuna sirip kuning bertanggungjawab karena secara tidak sengaja menangkap dan membunuh beberapa juta lumba-lumba tutul dan pemintal dan memacu kampanye tuna aman lumba-lumba yang terkenal dan sukses.

Kecenderungan tuna sirip kuning dewasa untuk berada di sekitar lumba-lumba dewasa berukuran sama mengakibatkan kebiasaan jelek nelayan memasangkan jala mereka pada pod lumba-lumba dengan keinginan menangkap tuna di dekatnya.

Kegiatan itu saat ini ilegal di sebagian besar tempat di penjuru dunia.

3. Menyukai Permukaan

Tidak seperti beberapa spesies tuna lain yang teratur menempati perairan di bawah termoklin, tuna sirip kuning dikenali benar-benar menyukai perairan permukaan, umumnya dalam jarak 330 kaki dari permukaan.

Meski begitu, mereka menjaga kemampuan untuk menyelam ke kedalaman yang mengesankan lebih dari 914 meter, menunjukkan jika preferensi mereka untuk air permukaan mungkin sebagai respons pada faktor ekologis seperti siklus nutrisi, temperatur, dan kenaikan produktivitas air permukaan dibanding fisiologis.

Keterbatasan yang hendak membatasi kemampuan mereka untuk menyelam lebih dalam seperti spesies tuna yang lain.

4. Pelancong Luar biasa

Tuna sirip kuning, seperti spesies tuna yang lain, ialah perenang yang sangat baik yang sanggup mencapai kecepatan tinggi dan menempuh jarak yang jauh.

Sirip mereka menolong mengurangi kendala di di air, menyoroti bagaimana bentuknya disesuaikan dengan baik untuk menolong mereka mencapai kecepatan dan jarak ini.

Tuna sirip kuning melakukan perjalanan melewati seluruh lautan sepanjang hidup mereka.

Disamping menarik untuk beberapa ahli biologi dan ahli kelautan, hal ini mempunyai implikasi yang signifikan dalam soal konservasi.

Karena stok ikan yang sama bisa dilihat di lusinan negara di daerah yang luas di berbagai lautan, pelestarian dan pengendalian perikanan membutuhkan pengelolaan dan kerja-sama Internasional, suatu hal yang tidak selalu mudah untuk diraih.

5. Makanan Ikan Tuna Sirip Kuning

Tuna sirip kuning makan beragam spesies, menggunakan tubuh berotot mereka untuk dengan cepat melesat ke arah mangsanya.

Ini termasuk beberapa spesies ikan yang cepat seperti ikan terbang dan makarel. Mereka akan makan krustasea dan cumi-cumi pelagis, burung laut, hiu, dan ikan pemangsa yang lain.

Paus bergigi seperti paus pembunuh palsu, marlin, dan spesies hiu besar adalah sebagian dari salah satu hewan yang dijumpai memangsa ikan tuna sirip kuning dewasa.

Tetapi, mayoritas kematian terjadi sebagai akibat dari industri perikanan untuk tuna dan spesies trofik penting lainnya.