20 Jenis Ular Laut, Pesebaran hingga Karakteristik
daftarhewan.com. Ular laut. Baik di darat maupun lautan, ular tetaplah hewan yang patut Anda waspadai. Terlebih, berbagai jenis ular laut sangat pandai berkamuflase. Berhadapan dengan mereka pun bisa menjadi lebih berbahaya, karena pergerakan manusia sangat terbatas kala beraktivitas di dalam air.
Jenis Ular Laut
Namun, sebenarnya Anda juga tidak perlu khawatir. Sebagian besar ular laut hanya akan menyerang manusia ketika merasa terancam. Maka, Anda hanya perlu berhati-hati dan mawas diri untuk tidak menyentuh area terumbu karang yang kerap menjadi tempat persembunyian mereka.
Cermati pula wilayah pesebaran setiap jenis ular laut, agar Anda dapat mengetahui ancaman di masing-masing perairan. Yuk, simak selengkapnya untuk mengenal beberapa jenis ular laut yang perlu Anda waspadai:
1. Ular laut bertanduk (Hydrophis peronii)
Spesies endemik asal Samudra Pasifik tropis bagian barat ini, populer pula dengan sebutan ular laut berkepala duri dan ular laut Peron. Mereka merupakan satu-satunya ular, baik di laut maupun darat, yang memiliki “tanduk” di bagian kepala. Seperti ular lain dalam subfamili Hydrophiidae dan famili Elapidae, ular laut bertanduk juga memiliki bisa yang berbahaya, bahkan mematikan.
2. Ular laut manik (Aipysurus eydouxii)
Nama ular laut “manik” merujuk pada pola warna di tubuh ular yang menyerupai barisan manik-manik. Ular laut manik, yang juga dikenal sebagai ular laut marmer atau ular laut berekor duri, merupakan spesies yang perlu Anda waspadai di perairan laut Australia. Mereka menjelajahi area di kedalaman 100 meter dan kerap bersembunyi di dalam terumbu karang, dengan panjang tubuh yang bisa mencapai 1,3 meter.
3. Ular laut zaitun (Aipysurus laevis)
Di antara The Great Barrier Reef yang memesona, Anda dapat menemukan ular laut zaitun, atau disebut juga ular laut emas. Namun, mereka tidak hanya hidup di perairan Samudra Pasifik bagian barat, melainkan juga di Samudra Hindia. Dengan makanan berupa ikan kecil hingga sedang, telur ikan, dan krustasea, ular laut zaitun dapat hidup hingga 15 tahun atau lebih.
4. Ular laut Stokes (Hydrophis stokesii)

Ular laut Stokes (Hydrophis stokesii) – via : facebook
Ular laut yang dapat mencapai panjang 1,5 meter ini merupakan spesies endemik di perairan Indo-Pasifik. Berpenampilan mirip dengan ular laut lainnya, Anda bisa dengan mudah melihat kehadiran mereka, karena pola hitam-putih yang kontras pada tubuhnya. Meski tergolong berbisa, belum ada catatan mengenai korban jiwa yang berkaitan dengan serangan ular laut Stokes.
5. Ular laut berkacamata (Hydrophis kingii)

Ular laut berkacamata (Hydrophis kingii) – via : imgur.com
Di kedalaman 22 meter pada perairan Australia bagian utara dan Papua bagian selatan, Anda dapat menemukan ular laut berkacamata atau ular laut King. Tubuh ular laut berkacamata memiliki corak belang dan lingkaran yang khas, dengan warna lebih gelap pada bagian kepala. Umumnya, mereka berkeliaran di dasar laut berpasir atau area berlumpur.
6. Ular laut kepala zaitun (Hydrophis major)
Anda dapat menemukan ular laut kepala zaitun di Samudra Hindia bagian timur, bagian barat dan tengah Samudra Pasifik, serta perairan di sekitar Papua, Kaledonia Baru, dan Australia. Ular yang juga populer dengan sebutan great sea snake ini, dapat tumbuh hingga 105 cm, dengan pola bergaris tebal-tipis yang unik.
7. Ular laut berparuh (Enhydrina schistosa)
Terdapat beberapa nama populer yang tersemat pada ular laut berparuh, yaitu ular laut berhidung bengkok, ular laut biasa, atau ular laut Valakadyn. Umumnya, mereka menjelajahi perairan Indo-Pasifik tropis, terutama wilayah India, pada kedalaman 100 meter. Ular ini sangat berbahaya dan memiliki bisa mematikan, meski hanya tumbuh sekitar 90 cm.
8. Ular laut elegan (Hydrophis elegans)
Anda dapat menjumpai ular laut elegan pada perairan Australia bagian barat dan utara, Laut Timor, serta wilayah Queensland. Mereka dapat hidup di kedalaman 110 meter, namun juga kerap menjelajahi area pantai, lagoon, hingga hulu sungai. Ular laut elegan dapat tumbuh cukup besar, hingga mencapai 2,6 meter.
9. Erabu kuning (Laticauda colubrina)
Menghuni wilayah tropis Nusantara hingga Oseania, erabu kuning menjadi salah satu ular yang perlu Anda waspadai di perairan Indonesia. Meski termasuk spesies ular laut, mereka juga kerap berkeliaran di daratan untuk berkembang biak dan mencerna makanan.
10. Ular laut perut kuning (Hydrophis platurus)
Populer pula dengan sebutan ular laut pelagis, ular laut perut kuning hidup di berbagai wilayah perairan dunia, kecuali Samudra Atlantik. Sesuai namanya, mereka memiliki perut berwarna kuning dengan bagian punggung berwarna hitam pekat, sehingga tampak begitu kontras.
11. Ular laut berbisa (Hydrophis viperinus)
Meski jarang dijumpai, namun populasi ular laut berbisa tersebar di berbagai penjuru Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, termasuk perairan Indonesia. Mereka dapat mengarungi lautan hingga kedalaman 30 meter, dan tumbuh hingga mencapai panjang 97 cm, dengan corak tubuh yang unik.
12. Erabu utara (Laticauda semifasciata)
Sebagian besar populasi erabu utara hidup pada perairan hangat di Samudra Pasifik bagian barat. Dengan gerakan yang cenderung lambat, erabu kuning kerap beraktivitas di area terumbu karang untuk bersembunyi, sebelum menyergap mangsa.
13. Ular laut perut berduri (Hydrophis hardwickii)
Selain ular laut perut berduri, spesies ini juga memiliki sebutan ular laut Hardwicke, yang merujuk pada nama seorang naturalis asal Inggris. Terbilang cukup pendek, mereka dapat tumbuh hingga mencapai 86 cm. Anda dapat menjumpai ulat laut perut berduri pada perairan hangat di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
14. Ular laut Shaw (Hydrophis curtus)
Berbagai pihak kerap menangkapi ular laut Shaw untuk berbagai tujuan, mulai dari makanan hewan dan manusia, pengobatan, hingga pemanfaatan kulit. Anda dapat menjumpai mereka di perairan Indonesia, serta perairan tropis yang hangat di berbagai wilayah Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
15. Ular laut berkepala besar (Hydrophis annandalei)
Ular laut berkepala besar juga populer dengan sebutan ular laut Annandale, yang merujuk pada nama seorang herpetologis asal Skotlandia, yaitu Nelson Annandale. Populasi ular laut ini umumnya mengarungi wilayah Samudra Hindia, di sekitar Indonesia, bagian barat Malaysia, Singapura, Kamboja, Thailnd, dan Vietnam bagian selatan.
16. Ular laut Jerdon (Hydrophis jerdonii)
Nama ular laut Jerdon merupakan penghormatan bagi seorang zoologis Inggris bernama Thomas C. Jerdon. Spesies ini hidup di sebagian wilayah Samudra Hindia, pesisir Taiwan, Laut Cina Selatan hingga Teluk Benggala, pesisir barat Malaysia hingga Teluk Thailand, Teluk Siam, dan pulau Kalimantan, Indonesia.
17. Ular laut berkepala kura-kura (Emydocephalus annulatus)
Pada perairan Oseania di sekitar Australia, sebagian Kepulauan Pasifik, dan Kaledonia Baru, populasi ular laut berkepala kura-kura hidup dan berkembang biak. Mereka juga dikenal sebagai ular pemakan telur, karena gemar mengonsumsi telur dari ikan gobi, ikan peniru, dan ikan karang.
18. Ular laut kerdil (Hydrophis caerulescens)

Ular laut kerdil (Hydrophis caerulescens) – via : pinterest.com
Sebutan “kerdil” pada spesies ular laut ini merujuk pada ukuran mereka yang hanya mencapai panjang 74 cm. Mereka dapat menyelam pada kedalaman 25 meter, namun kerap ditemukan di kedalaman 10 meter karena lebih menyukai area yang dangkal.
Terdapat beberapa spesies ular laut kerdil yang tersebar di sebagian wilayah Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Empat di antaranya, menghuni perairan di sekitar Pulau Sulawesi, Indonesia.
19. Ular laut polos (Hydrophis inornatus)
Belum banyak informasi yang terbukti secara ilmiah tentang ular laut polos. Namun, Anda dapat menemukan mereka pada perairan Laut Cina Selatan di sekitar Filipina, Sri Lanka, dan Australia bagian barat dan utara.
20. Ular laut kuning (Hydrophis platurus xanthos)
Sesuai namanya, ular laut kuning memiliki tubuh berwarna kuning menyala, dan merupakan subspesies yang terbilang cukup baru. Awalnya, para ilmuwan menemukan mereka di perairan Golfo Dulce, wilayah Kosta Rika. Namun, populasi spesies mereka, yaitu Hydrophis platurus tersebar luas di segala penjuru dunia, kecuali Samudra Atlantik.
***
Secara umum, berbagai jenis ulat laut merupakan spesies yang berbahaya, karena memiliki bisa yang mematikan. Namun, secara alami, mereka tidak menyerang manusia, kecuali saat merasa terancam.
Karena itu, ketika menyelam atau beraktivitas di wilayah pesisir, ada baiknya Anda mewaspadai keberadaan ular laut yang hidup di perairan tersebut. Hormati pula habitat mereka, dengan tidak mengotori atau merusak segala komponen alami yang ada di lautan.
Dengan begitu, alam pun tetap lestari dan setiap makhluk hidup dapat hidup berdampingan dengan penuh keharmonisan.