Fungsi Zeolit untuk Tambak Udang Intensif
Zeolit itu apa?
Zeolite atau zeolit adalah mineral alam berbahan dasar kelompok senyawa alumunium silikat yang terhidrasi logam alkali dan alkali tanah (terutama natrium dan kalsium) dan mempunyai rumus umum LmAlxSiyO2nH2O (L-logam).
Para ahli mineralogi mengungkapkan bahwa zeolit alam merupakan jenis batuan tula vulkanis gunung berapi yang mengandung lebih dari 30 macam mineral seperti natrolit (Na2Al2Si3O102H2O), thomsonit (NaCa2Al5Si5O206H2O), analit (NaAlSi2O6H2O), hendalit (Ca2Al4Si14O3612H2O), dan mineral lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian tentang struktur zeolit yang dilakukan dengan berbagai peralatan seperti sinar X, kimia basah, gas kromatografi, serta teknik Mosbaer diketahui bahwa zeolite berstruktur 3 dimensi yang tidak terbatas. Zeolit pun berongga-rongga yang berhubungan satu dengan yang lain dan merupakan saluran kosong ke segala arah dengan ukuran saluran bergantung pada garis tengah logam alkali dan alkali tanah yang ada pada strukturnya.
Menurut para ahli mineralogi kelompok mineral zeolit terdiri atas kumpulan SiO4 dan tetrahedral (AlO4) dengan perbandingan Si:Al berkisar antara 1:1 sampai 100:1 dengan nama mineral yang berlainan. Sampai saat ini sudah diketahui lebih dari 50 jenis mineral.
a. Manfaat zeolit di tambak udang
Dalam budidaya udang, pengendalian kualitas tanah dasar dan air tambak merupakan faktor penentu keberhasilan usaha bertambak udang. Untuk mengendalikan faktor tersebut, para petambak saat ini banyak yang tertarik menggunakan zeolit, mengingat banyaknya manfaat zeolite di tambak udang, sebagaimana dikemukakan oleh produsennya. Hampir semuanya memberikan ungkapan yang sama tentang manfaatnya sebagai berkikutL
- Zeolit mampu meningkatkan kadar oksigen terlarut di air tambak, khususnya oleh elemen SiO2 dan Al2O3. Besar kemungkinan meningkatnya kadar oksigen terjadi secara tidak langsung yaitu lewat pengikatan amoniak yang bersifat mereduksi.
- Zeolit menjaga nilai pH dan kandungan alkali (hardness) air tambak melalui daya tukar ion yang kuat dari elemen mineral yang dikandungnya, sehingga kualitas air tambak lebih stabil.
- Zeolit mempunyai daya absorbsi yang tinggi terhadap gas-gas hasil pembusukan sisa pakan, maupun hasil metabolisme organisme di dasar tambak, seperti NH3, NH+4, NO-33, H2S dan gas lainnya. Zeolite juga mampu mengikat logam-logam berat yang ada di air maupun dasar tambak, terutama logam Pb, Fe, Hg, Sn, Bi, dan As yang dapat mengganggu kelangsungan hidup udang.
- Zeolit mampu menyuburkan kembali tanah dasar tambak, terutama tambak yang telah dipanen. Sebab kandungan mineral pada zeolite mampu memperkaya kembali mineral tanah dasar tambak yang telah hilang.
- Zeolit dapat membantu fitoplankton yang sangat bermanfaat sebagai pakan alami bagi kehidupan udang dan keseimbangan ekosistem di perairan tambak-tumbuh dan berkembang lebih subur.
- Zeolit mampu menghindarkan udang dari defisiensi kalsium karbonat atau CaCO3 (yang mengakibatkan kulit udang lembek) mengingat adanya kandungan kalsium di dalam zeolite.
- Penambahan zeolit ke dalam pakan udang dapat memperbaiki konversi pakan. Di sini zeolite berfungsi menyerap gas amoniak yang ada pada pencernaan secara fisiologis dan biokemis dapat dipercepat, sehingga konversi rasio pakan nilainya dapat lebih ditekan.
- Kemampuan hidrasi dan dehidrasi dari zeolite menjadikan suhu air serta lingkungan tambak udang tetap ideal.
b. Bagaimana cara kerja zeolit?
Saat ini petambak banyak menggunakan zeolite untuk mengatasi polusi tambaknya tetapi belum mengetahui secara pasti sampai seberapa jauh manfaatnya. Seharusnya petambak jangan dulu cepat terpancing promosi pihak produsennya tetapi harus mengerti bagaimana cara kerja zeolite dan sifat-sifatnya dalam memerangi polusi tambak, khususnya polusi terhadap amoniak
Dari hasil penelitian para ahli mineralogi, zeolite mempunyai beberapa sifat khusus, seperti kemampuan tukar kation, sebagai pengayak molekul, berdaya serap yang kuat, dan sebagai katalisator. Hal ini dapat terjadi karena struktur dan sifat muatan listrik yang dimiliki oleh kerangka zeolite, baik pada permukaan maupun di dalam rongganya.
Tetapi, zeolite baru akan bekerja sesuai dengan susunan kimiawinya setelah mengalami proses pengolahan dengan sistem dan metode tertentu. Jadi walaupun zeolite berasal dari sumber penambangan yang sama, tapi bila diproses dengan sistem dan metode pengolahan berbeda menyebabkan mutunya berbeda.
Dengan adanya sifat-sifat khusus zeolite itu akan membuat kualitas air dan tanah dasar tambak bebas dari kandungan gas beracun, khususnya amoniak. Amoniak di dalam air terdapat dalam molekul NH3 (yang lebih beracun) dari ion NH+4.
Kedua bentuk amoniak tersebut berada dalam keseimbangan yang bergantung pH air tambak. Jadi dalam kondisi pH air tambak meningkat, daya racun amoniaknya juga meningkat, sebab sebagian besar amoniak dalam bentuk NH3 yang lebih beracun daripada ion NH+4.
Selain oleh pH, daya racun amoniak dipengaruhi pula oleh suhu, kadar garam, dan kadar kalsium. Pada suhu yang lebih tinggi, kadar garam rendah, serta kesadahan air rendah daya racun amoniak semakin meningkat. Menurut Wickins (1976), kadar 0,45 ppm (atau mg/liter) NH3 dapat menghambat laju pertumbuhan udang 50%, sedangkan kadar 1,29 ppm sudah membunuh beberapa jenis udang penaeid, termasuk udang windu.
Oleh karena itu, untuk menghilangkan amoniak tentunya diperlukan zeolite yang bersifat dapat tukar-menukar ion. Yakni ion natrium (Na+) dari zeolite dan clinoptilolite dapat ditukar tempatnya oleh ion amonium (NH+4) sehingga NH+4 yang tadinya berkeliaran larut dalam air tambak lalu diikat oleh zeolite. Diikatnya ion amonium mengakibatkan berkurangnya molekul amoniak.
Tapi perlu diingat bahwa efektivitas penyerapan amoniak oleh zeolite sangat dipengaruhi oleh kandungan bahan organik dan kadar garam air tambak. Efektivitas zeolite dalam menyerap amoniak akan menurun sejalan dengan meningkatnya kadar garam. Sebab pertukaran kartion jadi terhambat oleh semakin meningkatnya salinitas.
Kenyataan ini relevan dengan sifat NaCI yang bisa digunakan untuk mencuci filter berisi zeolite yang sudah penuh dengan amoniak pada sistem pembersihan air tawar dari limbah kota.
c. Dosis pemberian zeolite di tambak udang
Untuk mendapatkan hasil maksimal penggunaan zeolite harus diperhatikan dosis penggunaannya secara tepat. Guna memperbaiki kondisi tanah dasar tambak, setelah panen dianjurkan untuk menebar zeolite 500-1.000kg/ha.
Sedangkan untuk pemeliharaan udang di tambak, dosis penggunaannya disesuaikan dengan padat tebaran. Untuk padat penebaran 20 ekor/m2 setelah 20-40 hari dianjurkan untuk menabur zeolite 250-500 kg/ha. Untuk padat tebar 30 ekor/m2 setelah 20-30 hari digunakan 0,5 ton/ha.
Akan tetapi efektivitasnya akan tinggi jika zeolite ditebarkan saat ditambak sudah banyak terjadi penumpukan bahan organik. Hal ini terdeteksi dari hasil uji titrasi secara kimiawi terhadap amoniak, hydrogen sulfida, dan gas lainnya.
d. Kriteria dalam memilih zeolit
Dalam memilih zeolite perlu diperhatikan analisa kandungan jenis atau komposisinya. Misalnya dari hasil penelitian para pakar mineralogi, perpaduan antara jenis zeolite clinoptilolite dan mordenite yang diolah dengan teknik pengaktifan khusus sangat cocok digunakan untuk mengatasi masalah polusi tambak udang karena perpaduan komposisi dua jenis zeolite ini adalah yang terbaik dari jenis-jenis zeolite lainnya sebagai penukar dan penyerap ion atau molekul seperti H2S, NH3, NH+4, dan gas beracun lainnya.
Kini jelaslah sudah bahwa zeolite banyak sekali jenis dan kegunaannya, yang masing-masing berbeda efektivitas kerjanya. Oleh karena itu, para petambak udang harus berhati-hati dan jangan sembarangan menggunakan zeolite sebab jika salah pilih akibatnya penggunaan zeolite akan sia-sia, bahkan bisa fatal akibatnya.
Misalnya, pemakaian zeolite yang terlampau berlebihan selain boros biaya juga dapat menimbulkan blooming plankton yang dibarengi kenaikan nilai pH air tambak yang cukup tinggi, sehingga dapat membahayakan kehidupan udang. (DBS)